Chapter sebelumnya alurnya dibuat lambat jadi agak membosankan. Spesial chapter ini, isinya keuwuan Davina-Raka, berharap kalian tertular keuwuan mereka. Semoga suka🖤-----------------------------------------------------------------
Aku tau, kamu ngga akan bisa nolak pesonaku
-----------------------------------------------------------------Cicak-cicak di dinding
Diam-diam merayap
Datang 'seekor' mantan Hap!
Lalu terperangkapKasian banget cicaknya, ulu ulu uluuuu ...
××××
"Ngapain?"
"Nungguin Davina, Davinanya ada?"
"Ngomong apa sih, Ka?"
"Mau nyari Davina, mau gue ajak makan bareng. Kalau lo ketemu dia bilangin ya. Gue maksa!"
"Nih, orang yang lo cari. Tepat di depan lo."
"Kalau lo mau ya lo bilang aja sendiri. Bossy banget!" titahku.
"Tinggal bilang 'iya' doang, ribet banget. Dasar cewek!" kesal Raka.
"Kalau gue ngomong, lo harus diem." tambahnya.
"Hufft,,," Aku mengangguk tak minat.
"Davina," Raka menatapku lekat. "Gue mau makan bareng lo. Oh, lo ngga mau? Lo ngga bisa hindarin gue! Mau nolak? Ngga ada penolakan! Apa? Mau bantah? Ngga bisa. Atau lo niat kabur? Siap aja gue kejar. Ngga akan gue biarin lo lepas!" Sumpah serapah yang tertahan di tenggorokanku ingin sekali dikeluarkan. Menolaknya itu percuma, tujuanku keluar kelas juga ingin pergi ke kantin.
Beberapa adik kelas yang melewati kelasku mendengarnya. Mereka menahan tawanya sebisa mungkin. Sekarang, aku benar-benar takut Raka kehilangan imagenya.
Raka menarik tanganku, menggandengku agar aku berjalan sejajar di sebelahnya. Hal seperti ini tak luput dari pandangan setiap mata yang melihat kami. Rata-rata dari mereka sudah tau, Raka memang gencar sekali mendekatiku. Bahkan ada yang mengira kami berpacaran.
Sesampainya di Kantin, kami mencari tempat duduk dan memesan makanan. "Kamu mau pesen apa? biar aku yang pesenin."
Semangatku sudah menggebu-gebu. Tidak perlu meninggalkan tempat duduk atau berdiri tapi sudah ada yang memesankan. Tentu aku sangat antusias, "Gue ma-"
Raka mengusap wajahnya, "Harusnya kamu bilangnya pakai Aku-Kamu, 'Raka, Aku mau pesen bla.. bla.. bla..' Masa semingguan deketin kamu, aku ngga ada perkembangan. Apa kata fans nanti, seorang Raka PDKT nya gagal." sebalnya.
Aku tertawa menanggapinya.
Kesepakatan awal kami menggunakan Gue-Lo sebagai sapaan. Dia harus menganggapku seperti temannya yang lain tanpa diskriminasi atau perlakuan khusus. Aku memberinya kesempatan menjalin hubungan lagi denganku namun hanya sebagai teman. Perlu digaris bawahi just friend. Mungkin memang harus ada peningkatan dalam hubungan ini.
Wajah? Cek, Mental? Cek, Imut? Cek, Suara? Cek, Senyum? Cek. Kombinasi sempurna untuk melancarkan aksiku. "Raakaa, lagiii pengen makan bakso sama minum jus mangga," ucapku manja. Kini saatnya memasang puppy eyes andalanku, "Kamuuu pesenin, ya ya ya?" rengekku.
Raka mengangguk senang, "Tunggu dulu, ya." ucapnya sebelum memesan.
Sembari menunggu Raka, aku memainkan game di ponselku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Charming
Krótkie Opowiadania⚠️15+ | KUMPULAN CERPEN | HIGH SCHOOL [ 19.04.2020 | On Going ] Untuk penikmat cerpen atau cerita dengan berbagai jenis gendre. Cerita ini direkomendasikan untuk kamu. o-- Pernah membayangkan bertemu seorang Pangeran ? Bahkan bisa berteman atau menj...