Mulai menulis cerita anda
Terlambat
Adalah salah satu kata yang paling mengerikan bagi Rara. Mungin bagi murid lain terlambat hal yang biasa. Tapi bagi murid yang takut akan hukuman seperti Rara bakal jadi masalah besar. Apalagi Rara termasuk tipe murid yang anti masuk ruang BK. Rara memang tidak pintar seperti teman dekatnya si Challia, tetapi ia sangat anti yang namanya di hukum, itu bisa saja merusak nama baiknya sebagai murid yang taat dengan aturan.
"Mampus deh gue!" katanya sambil melihat gerbang yang sudah di tutup, ia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Sudah sepuluh menit , tangannya berkeringat begitu melihat guru killer yang sedang berpatroli di depan gerbang.
"Minggir" Rara tersentak kaget mendengar suara cowok disampinya dan membuat rara otomatis menoleh ke arah samping.
"Lo juga telat?" tanyanya sambil melihat pria itu.
"Menurut lo"? jawabnya ketus "mau ikut gue gak?" tawar cowok itu.
"Kemana?"
"Gerbang belakang"
"Ngapain?" tanya nya "Lo jangan macem macem sama gue ya!" sambungnya ketakutan.
"Gue juga ga selera sama cewe kayak lo." Kata cowok itu sambi berjalan meninggalkan gadis itu sendirian.
Karena ketakutan Rara mengikuti gerakan cowo itu, dilihatnya sang pria seperti berbicara dengan bapak bapak tua penjaga gerbang belakang. Tak lama ia berbincang, cowok itu melihat ke arah Rara dan menghampiri Rara. "Buruan masuk bentar lagi guru bakal patroli ke gerbang ini, lo cepetan lari gabung ke barisan." Katanya saat Rara sudah mendekati gerbang belakang yang ternyata barusan di buka oleh bapak tua tadi.
"Lo gak ikutan baris?"
"Nggak." Rara kaget mendengar jawaban pria itu. "Buruan! kalo guru sampe liat lo lewat sini, bukan urusan gue lagi."
"Iya, iya!" Rara mengangguk spontan. "Yaudah makasih ya!" Tanpa basa basi, dengan kaki yang masih gemetar dan lemas, sekuat tenaga ia berlari sekencang-kencangnya melewati koridor samping yang langsung membawanya ke lapangan dan berbaris di barisan paling belakang tanpa ketahuan oleh guru.
*****^__^*****
Surga bagi anak-anak SMA hanya sederhana; yaitu jam kosong di jam pelajaran fisika yang luar biasa membosankan, di beritahu kalau guru tidak bisa masuk karena ibuk itu sedang sakit. Alhasil semua murid di kelas XI-ipa 3 seketika berteriak girang, sangking hebohnya seperti suporter bola. Semuanya langsung beraksi di posisi masing masing . yang anak cewek berkumpul di barisan tengah, biasanya sih ini kelompok kelompok yang suka gosip atau kerap di bilang ngeteh sama anak kekinian jaman sekarang. Semua di ceritakan mulai dari song jongki yang bercerai dengan song hye kyo sampai drama pelakor yang sedang ramai saat ini.
Sementara barisan anak cowo mereka langsung mengambil tempat di pojokan, benar-benar pojok dan terpencil. Apalagi yang mereka lakukan selain MABAR atau main bareng dan seketika heboh, "Mabar bro mabar" yang lainnya membalas tak kalah heboh. "Skuy lah skuy".
Aga sang ketua kelas hanya bisa menarik nafas panjang-panjang melihat teman kelasnya.
"Untung aja lo lewat gerbang belakang, kalo engga bisa abis lo sama pak edi". Setelah upacara Rara langsung bercerita pada callia, teman sebangkunya. "Btw lo tau siapa cowo yang nolongi lo?".
"Enggak, gue juga gapernah liat dia ada di sekolah ini".
Mendengar suara teriakan anak anak cowok yang semakin berisik, Callia memutar kedua bola matanya. "Berisik bangetsih!" Cewek itu bangun dari kursinya dan menatap Haical tajam sambil berkecak pinggang. "Woi Haical, lo tuh ya! Udah suara lo paling nyaring, sekalinya berisik kaya suara geledek tau ga!".
KAMU SEDANG MEMBACA
IELL
Ficção Adolescente"Iell" "Nama gue devano bukan iell" "Kalo gue mau manggilnya iell gimana?" "Terserah,tpi gue ga bakal nyaut panggilan lo!" He's not like people think :) Bukan cowo dingin yang seperti orang orang bilang!