Tujuh Belas

3.5K 321 52
                                    

"Kookie" Jimin turun dari pangkuan Yunho, berjalan menuju Jungkook dan mendudukan dirinya di paha kekar itu.

"Wae?" Jungkook mengelus surai silver Jimin yang sibuk memainkan kancing kemejanya, menghiraukan kedua orang tuanya yang menatap datar pasangan Jeon Junior yang bermesraan tanpa tahu tempat itu.

"Chim ingin ke kolam ikan" Jungkook menghela nafas pelan, sedari kemarin Jimin tak berhenti mengucapkan hal yang serupa. Jimin rindu dengan peliharaan maut-nya itu.

Dulu sewaktu Jimin menemukan tujuh bayi hiu yang sepertinya terdampar oleh ombak besar itu bukannya merasa takut, alih-alih meminta Jungkook agar diijinkan memelihara mereka. Dan Jungkook harus mati-matian mengancam pihak berwajib agar memberikan surat ijin untuk memelihara ikan buas itu.

Saat pertama kali ditemukan, bayi-bayi hiu itu hanyalah sebesar separuh tubuh Jungkook. Dan terakhir kali mereka mengunjungi hiu-hiu itu, mereka sudah sebesar tubuh Jimin. Entah sebesar apa hiu-hiu itu saat ini, mengingat sudah hampir satu tahun mereka tidak mengunjungi mereka lagi.

Btw, hiu-nya jenis white shark atau hiu putih yang kalo masih bayi ukurannya sekitar 150-an cm😉

"Eomma, apa ikan-ikan besar itu tumbuh dengan baik?" Tanya Jungkook pada Jaejoong yang sibuk dengan I-Pad miliknya, mengawasi diagram peningkatan saham keluarga Jeon.

"Mereka tumbuh dengan sangat baik. Bahkan Sky sudah jauh lebih besar dari tubuhmu, Kook-ah" Jimin hanya diam, namun tak dapat dihindari jika ada binar bahagia dimatanya begitu mendengar ucapan Jaejoong.

"Kookie, kajja" Jimin kembali merengek pada Jungkook. Jaejoong dan Yunho hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah menantu kesayangan mereka yang sungguh 'sesuatu' itu.

"Baiklah.. Baiklah. Kita kesana. Apa kamu puas, hm?" Jungkook menggesekan hidung bangirnya pada hidung mungil Jimin.

"Yey!! 'Uri Aegya', Chim datang" Jimin berdiri dan berjalan cepat keluar dari mansion itu, meninggalkan Jungkook yang sekali lagi hanya bisa pasrah dengan tingkah Jimin yang terkadang sangat berbahaya itu. Jaejoong dan Yunho tertawa puas melihat raut memelas dari putra tunggal mereka yang sedatar tembok itu, menghiraukan tatapan kesal yang Jungkook layangkan pada keduanya.

"Eomma, Abeoji, Chim pergi dulu~" Jimin melambaikan tangannya pada pasangan Jeon Senior itu sebelum keluar dari pintu utama, dengan Jungkook yang mau tak mau membuntuti Jimin bak anak ayam pada induknya.

Jimin bersenandung ria selama dalam perjalanan menuju tempat dimana peliharaannya berada yang terpisah dari mansion dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai disana dengan menggunakan mobil. Jimin menatap pepohonan yang berada dikedua sisi jalanan sepi itu, terlihat begitu indah membelakangi sinar matahari. Jimin tak menyia-nyiakan pemandangan indah itu dan segera mengambil kamera yang selalu tersedia di semua mobil mereka untuk memotretnya.

Puas dengan hasil jepretan kameranya, Jimin pun kembali menikmati pemandangan indah itu hingga beberapa saat setelahnya mobil Jungkook memasuki sebuah gerbang tinggi menjulang. Jimin bertepuk tangan kecil dengan antusias, segera keluar dari mobil dan berjalan bersama Jungkook memasuki rumah kecil yang mereka sediakan untuk penjaga bayi-bayi hiu itu.

"Oh? Tuan Muda?" Seorang namja berusia dalam kisaran 40 tahunan tampak datang dari arah belakang.

"Lee Ahjussi, apa kabar? Lama kami tidak kesini"

"Saya baik, Tuan Muda. Bagaimana dengan Anda sendiri?"

"Seperti yang Ahjussi lihat, kami sangat sehat. Oh! Bagaimana dengan bayi-bayi ikan itu, Ahjussi?"

"Mereka sangat baik, Tuan"

"Aku ingin melihatnya"

"Mari, Tuan" Namja itu membimbing jalan Jimin dan Jungkook menuju kolam besar yang berisikan tujuh ikan buas kesayangan Jimin itu. Jimin tampak sangat senang, dia mendudukan dirinya di pinggiran kolam dan memasukan kaki mungilnya ke dalam air.

Mᴀғɪᴀ Jᴇᴏɴ (KᴏᴏᴋMɪɴ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang