Alma terdiam di sudut sebuah warung bakso,menu makan siangnya kali ini.Seseorang yang telah berjanji untuk menemuinya tak kunjung terlihat seujung kukunya pun.Jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangannya pun mungkin telah bosan di lihat hampir setiap menit olehnya.Minuman yang tersaji di meja sudah hampir habis,meninggalkan semangkuk bakso yang belum dia sentuh sama sekali.Menunggu orang yang dia nantikan saat ini agar bisa makan bersama.
Klang
Sebuah pesan masuk ke whatsapp.Alma mendengus kesal dan dengan arogan dia segera menguras habis isi mangkuk di depannya.
"Lelaki brengsek..."
Gumam Alma pelan mengekspresikan kekesalannya terhadap pengirim pesan tersebut
Maaf sayang,mas tiba-tiba disuruh nganterin mamah ke kondangan
Kamu makan sendiri dulu ya,nanti sore mas kerumah kamu.
Kekesalan Alma bukan tanpa alasan.Sudah ketiga kali ini Panji, lelaki yang sudah 2th ini berpacaran dengannya membatalkan janji dengan alasan yang seolah dibuat-buat.Konyolnya lagi, Panji membatalkan janji sangat mendadak dengan tanpa dosa.
Kali ini Alma berencana untuk tak tinggal diam.Motor matic kesayangannya urung di arahkan ke kantor.Meski jam makan siang sudah hampir habis.Tangannya otomatis mengarahkan motornya ke kantor Panji, yang kebetulan tidak jauh dari tempatnya saat ini.
" Selamat siang mba, bisa saya bertemu dengan Pak Panji Asmen Keuangan disini?" ,Tanya Alma kepada Resepsiosis kantor tersebut.
" Maaf bu, saat ini Pak Panji sedang ada janji dengan klien di luar kantor.Ibu bisa menunggu sebentar di lobby kalau berkenan", Jawab mba resepsionis ramah
Alma melangkah keluar kantor setelah mengucapkan terimakasih pada si resepsionis.Langkah kakinya sedikit lesu karena gagal menemui Panji.
"Mas Panji?"
Mata Alma terbelalak melihat kejadian di depan matanya yang sangat memuakkan.Di parkiran mobil tengah ada sepasang manusia yang seakan tengah di mabuk asmara.Si lelaki berbincang dengan wanita yang cukup cantik sambil membelai kepala si wanita.
Alma berlari ke arah lelaki yang bernama Panji legowo tersebut.Panji terkejut mendapati kehadiran Alma di tempat itu.
"Alma???kamu.."
Plakkk!!!
Ucapan Panji terhenti karena tamparan Alma yang begitu keras.
"awww "
Teriak Alma perlahan.Ternyata adegan tadi hanya ilusi Alma yang justru menampar pipinya sendiri.Jiwanya tidak mengizinkan raganya untuk berlaku bar-bar di tempat umum seperti ini.Alma segera menekan tombol dial di handphonenya.
"Mas,kamu dimana?"
Alma terus memandang Panji dan perempuannya di kejauhan
"Aku lagi di kantor Al..ini ada meeting..udah dulu ya,nanti aku telp.."
Panji terkejut saat matanya tak sengaja bertatapan dengan mata Alma.Terlihat sekali dari gesture tubuhnya,dia panik.Sedangkan perempuan disebelahnya kebingungan dengan tingkah Panji.
"Nanti jam 5 sore tepat ketemu di cafe depan kantorku,aku pengen selesain masalah kita."
Alma segera mematikan teleponnya.Panji hanya bengong bingung harus berbuat apa.Alma segera berlalu dari tempat itu dengan menahan sejuta tanya.Dia fikir selama ini hubungannya dengan Panji baik-baik saja.Panji sangat perhatian,penyayang,dan memanjakan Alma.Bahkan mereka berencana menikah akhir tahun ini.Namun sepertinya kisah ini tak akan berakhir seperti angan-angannya selama ini.
***
"Apa?Panji selingkuh beb?"
Mata besar Nena mendadak menjadi lebih besar mendengar cerita Alma.Sama seperti isi otak Alma saat ini.Sungguh semua seakan hal mustahil yang paling mustahil di dunia ini untuk bisa terjadi.
"iya aku aja bingung bebb..salah aku apa coba?"
Alma mengusap mukanya sendiri dengan agak kasar.
"aku pikir semuanya baik-baik aja lho.Mana persiapan nikah juga udah 60%",
mata Alma mulai berkaca-kaca sambil menerawang jauh.Rasanya tak ada lagi semangatnya untuk bekerja saat ini.
"ya udah santai aja sih beb,mending kamu ngobrol dulu deh sama Panji.Takutnya cuma salah paham kan bahaya"
Alma mengangguk pelan mendengar saran dari sahabat cantiknya itu.Memang lebih baik semua dibicarakan dengan jelas daripada muncul prasangka buruk yang bisa menghancurkan rencana pernikahannya dengan Panji.
***
Panji terlihat santai dengan sebatang rokok yang baru saja dia letakkan di asbak.Bibirnya tersenyum melihat kehadiran Zai,perempuan idamannya sejak dia SMA.Zai tersenyum manis sambil sedikit memperbaiki poninya yang agak berantakan di terpa angin saat naik ojol.
"Apa kabar Panji?udah lama nunggu ya?",
Seakan ingin pingsan Panji menatap senyuman manis dari bidadari di angkatannya dulu.
"Baik..makasih kamu bersedia datang kesini menemui aku Zai"
"iya,kebetulan sedang free aja sekalian nunggu suamiku sedang meeting di sana"
Ah,rasanya seperti twr
KAMU SEDANG MEMBACA
Keloid is Beauty
General FictionBukan sesuatu yang berbahaya.Namun hampir semua manusia enggan menerima kehadirannya.Termasuk Alma,gadis yang sudah menginjak usia 25th saat ini.Belum menikah karena minder dengan "keterbatasannya".Alma terjerumus pada dunia kotor yang tak seharusny...