15

287 116 93
                                    

°|•°'Author pov


"Sampai jumpa, dan jangan lupa dandan yang cantik ya! Besok aku jemput pukul tiga sore. " Ucap pria pemilik lesung pipi itu.

"Ck, kau bawel sekali Namjoon. Ya sudah sana pulang ini sudah malam. Hati hati dijalan jangan mengebut! " Balas sang gadis.

"Hum.. Sinha sepertinya aku melupakan sesuatu. " Ucap Namjoon sembari menempatkan telunjuknya didepan dagu, membuat pose berpikir.

"Wae-yo? "

"Kemarilah mendekat terlebih dahulu! "

Sinha pun perlahan mendekat kemobil yang Namjoon tumpangi. Setelah sudah berhadapan didepan kaca mobil sang kekasih, ceruknya tiba tiba ditarik, dan.

Cup

Namjoon mengecup sekilas bibir ranum milik Sinha. Lalu setelahnya bergegas melajukan mobil miliknya menjauh dari halaman mansion keluarga Kim.

Disertai dengan kekehan pada saat melihat wajah terkejut yang ditunjukan oleh kekasihnya.

"Ya! Kim Namjoon sialan! " Sinha berteriak kesal di saat baru menyadari bahwa mobil milik Namjoon sudah menghilang dari pandangan.

Wajahnya tampak memanas dan merah merona akibat menahan rasa malu.

"Awas saja kau nanti, huhh! " Ucapnya kesal dan berlalu pergi memasuki rumahnya dengan kaki yang terhentak.

°|•°'Sinha pov

Aku menatap pantulan diriku didepan cermin meja rias. Saat ini aku sudah siap dengan setelanku yaitu, sweater oversize bewarna biru langit, celana jeans denim dan sepatu all stars putih.

Tidak lupa juga tas kecil kesayangan bewarna senada dengan sepatuku yang aku gendong dipundak.

Rambutku aku biarkan terurai bebas, menggunakan polesan lip balm tipis dan mascara yang menghiasi mata sipitku.

Setelah merasa puas dengan tampilanku saat ini, kedua sudut bibirku terangkat keatas menampilkan senyuman lebar.

Tak lama setelah itu terdengar suara panggilan disusul dengan ketukan pada pintu kamarku.

"Nona Sinha! Tuan Namjoon sudah menunggu dibawah. " Ucap pembantuku dari balik pintu kamar.

"Nee, jamkkanman! " Balasku dengan berteriak dan setelah itu beranjak dari kamar menuju ruang tamu.

Di sana aku dapat melihat Namjoon yang sedang mengobrol santai dengan kakakku dan juga eomma. Mereka tampak sangat akrab membuat senyum kembali tercetak di wajahku.

Lama melamun diatas tangga memperhatikan interaksi mereka, hingga suara eomma membuyarkan semua lamunanku.

"Sinha-yaa, kemari sayang sedang apa kau melamun di situ? " Tanya eomma dengan sedikit berteriak.

"Emm, nee eomma aku akan segera turun kebawah. " Balasku lalu turun dari atas untuk menemui mereka.

Namjoon tersenyum manis kearahku dengan menampilkan dua lubang dipipinya yang sudah menjadi candu untukku.

"Eomma, Sihwan, kalau begitu aku minta izin untuk mengajak Sinha kerumah. Aku janji tidak akan membawanya pulang terlalu larut malam. " Ucap Namjoon meminta izin.

"Nee, eomma memegang ucapanmu. Hati hati dan jangan mengebut saat berkendara dijalan. " Namjoon hanya mengangguk lalu tersenyum menanggapi ucapan eomma.

End of Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang