jika masalalumu membuat kamu sakit maka buang memori itu jauh jauh lalu liat kedepan dimana masadepanmu sudah melambai dengan menggengam kebahagian
-candra-
typo betebarann wkwk
selamat membaca:)jika biasa nya orang orang memiliki masalalu yang menyenangkan itu tidak untuk Renata
masalalu renata sangat kelam, dan itu menjadi salah satu alasan renata pindah sekolah di SMA Trisakti iya sekolahnya yang baru.
renata sekarang sedang berdiri di balkon kamarnya, dia memandang jalanan dengan cangkir yang berisi coklat panas ditangannya.
renata memikirkan kejadian kemarin siang, dengan tiba tiba datang dan membuat luka yang tadinya sudah mengering kini terbuka lagi karnanya.
flasback on
"ll_lo ma_mau apa lagi si jangan temui aku lagi aku gamau ketemu kamu"
didepan renata sekarang berdiri seorang cowo dengan seringaiannya
"apa kabar nata?" ucapnya dengan melangkah mendekati renatarenata mulai ketakutan dan gemetar dia tidak tau harus bagaiamana dan mengapa dia bisa disini.
"jangan lukai aku to jangan..." ucap renata lirih
dito ya dito salahsatu bagian Masalalu renata yang kelam
"utututu sayang, aku gak bakal nyakitin kamu kok Sekarang kamu ikut aku ayo"
dito langsung menarik paksa renata untuk masuk ke mobilnya
renata menggeleng dia sebisa mungkin bertahan dan berpegangan pada pagarnya dan berteriak
" nggak to ngak mau.."
"lo harus nurut sama gue bitch!"
renata menangis dam tetap bertahan untuk tidak ikut dengan dito
"nggak to, tolong ma pah bi tolonggg"
bugh
tiba tiba seorang cowo menendang dito dengan keras renata langsung menjauh memeluk dirinya sendiri dengan menangis dan gemetar
candra memukul dito terus menerus dan tidak memberi kesempatan dito untuk membalas pukulannya
memang tadi ketika di jalan candra merasa ada yang mengikuti dan setelah meninggalkan renata dirumahnya dia pergi tapi belum jauh candra mendengar teriakan cewe dan langsung putar balik
dia melihat renata yang ketakutan karna cowo yang ada di hadapannya diapun langsung mendekat dan menendang cowo itu
melihat dito yang sudah babak belur, candrapun menghentikan pukulannya mengusap kedua telapak tangannya seperti ada debu yang menempel. setelah itu memandang dito dengan sebelah mata
"pergi"
dito berdiri dengan susah payah "lo.."
candra memandang tak minat pada dito "pergi atau lo mati"
dito pun pergi meninggalkan renata dan candra.
renata sekarang masih takut dan tetap begetar, candra yang melihat renata seperti itu mencebikan bibirnya dan menghampiri renata
"ayo" ucap candra didepan renata
renata menggeleng dan malah merapat diri pada gerbang rumahnya dia sangat syok
tiba tiba seseorang membuka gerbang rumah terlihat wanita paruh baya yang memakai daster dan menenteng keranjangnya dan itu membuat candra menoleh ke gerbang renata masih dikuasai ketakutannya
"neng yaallah kenapa astahgfirullah"
ucap wanita itu dengan memandang renata khawatir lalu memandang candra bingung"oh, tad_"
"gapapa bi tadi ada anjing lewat" renata memotong ucapan candra
candrapun menaikan kedua alisnya memandang renata, renata hanya melihat candra sekilas dan menggeleng
***
renata masuk dibantu bibinya dan candra tidak mungkin candra meninggalkan renata begitu saja walaupun candra dinginnya kelewat batas tapi dia masih punya sisi peduli
"den, bawa neng masuk ya kamarnya diatas bibi mau ambil air putih."
candra hanya mengangguk setelah pembantu renata pergi candra pun membantu renata untuk pergi kekamarnya
dilantai atas ada 3 kamar yang pertama berwarna hitam bertuliskan Brother devan dan yang kedua pintu berwarna putih yang langsung candra ketahui bahwa itu kamar renata karna didepannya ada papan yang bertuliskan renatapd
candra pun bergegas menuntun renata untuk memasuki kamar
ini kali pertamanya candra memasukki kamar cewe, dengan kamar yang benuansa remang dan dengan dipadukan cat berwarna abu dan putih menurut candra ini kurang cocok dengan sifat renata.
candra langsung membaringkan Renata di kasur queen sizenya setelah menyelimutinya dan bergegas ingin pergi
namu tiba tiba tangan candra dicekal oleh renata candra tersentak dengan membelalakan matanya.
renata sedang ngelindur dia meracau tidak jelas "jangan pergi gue takut"
renata menangis sambil memjam kan mata itu membuat candra bingung bukan main.
renata masih menanggis, dan dia semakin mempererat pegangannya pada candra,
"jangan pergii gue takut dia mau bunuh gue jangan pergiii..."
candra memandang renata sendu, dia mulai membangunkan renata dengan menggoyangkan tubuh renata "bangun renata" ujar candra dengan wajah datarnya
renata membuka matanya tiba tiba dia terbangun dengan wajah panik dan ngos ngosan dia syok karna mimpinya tadi.
renata duduk dan melihat candra didalam kamarnya dengan memandangnya datar
"can-candra nga-p-pain kamu disini"
candra hanya diam setelah itu pergi meninggalkan kamar renata dan langsung melesat bersama mobilnya meninggalkan halaman rumah renata
flasback off
***
keluarga sekarang sedang berkumpul dimeja makan mereka sedang membahas keberangkatan orangtua nya nanti malam.
"sayang entar uangnya mami transfer ya kamu baik baik di sini" candra memandang kedua orang tuanya intens
"gausah bilang gitu aja, candra bakalan baik baik aja kan udah biasq kalian pergi ninggalin candra sendiri candra emang gak penting kan? yang prioritas buat kalian hanya bisnis bisnis bisnis entah candra dinomor berapa"
"CANDRA!" seketika anita langsung memegang tangan suaminya yang siap melayangkan tamparan pada candra
"mas.. jangan"
candra hanya menatap datar kedua orang tuanya "gausah ditahan mi kalo mau tampar tampar aja"
papi candra menurunkan tanganya dan menghela napasnya pelan setelah itu meninggalkan candra dan anita menuju ruangannyaa
anita menatap candra sendu setelah itu mengelus bahu candra "candra, mami sama papi begini karna untuk masa depanmu tolong ngertiin kami ya"
candra hanya menganguk setelah itu pergi kekamarnya
candra capek candra juga butuh kasih sayang orangtuanya candra tidak butuh uang mobil rumah mewah candra tidak butuh
in salah satu penyebab mengapa candra menjadi dingin pada semua orang
to be continue..
thanks god
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON
Teen Fictionseperti halnya bulan yang menyinari bumi pada malam hari apakah aku bisa menjadi bintang mendampingimu dengan kerlip cahaya yang menyejukan mata? -renata