tok tok tok
Pintu terbuka, tampaklah sosok wanita berumur 60 akhir. Rambut putih sebahu, jepitan hitam, juga senyum manis membuat ia terlihat sangat cantik bahkan saat keriput mulai menghiasi wajahnya.
Tanpa babibu Hana langsung memeluk neneknya. Untuk saat ini hanya neneknyalah yang mau 'menampung' nya pikir Hana.
"Wahh... oma tambah cantik aja nihh.." Goda hana.
Hana pov
"eiii...bisa kamu bisa aja" Ucap oma. "Ayo masuk dulu, trus kita makan sama-sama" lanjutnya.
Oma bersyukur, karena sejak insiden itu setidaknya Hana masih bisa tersenyum.
Hana melangkahkan kaki ke dalam kamarnya.
kosong.
kaya hatiku azeq.
Hanya ada tempat tidur dan meja belajar. Bentar deh... ini cuman persaan Hana atau emang kayak ada yang kurang gitu ya. Seingat Hana ini kamar gak sekosong ini sih dulu. Au ah dark. Mending Hana cepetan mandi trus makan. Makan adalah hidup hehew
ya iyalah kalo gak makan mana bisa hidup ye gak? dah lah.
"Hanaaaa... ayo makan dulu sayang..."
"iya" Hana langsung ke dapur. Ya masa ke pluto.
Wah udah lama banget gak makan masakan oma.
tok tok tok
" Hana bukain dong" Suruh oma. Yah padahal lagi menikmati:( Tapi daripada di gebuk oma mending bukain aja deh pintunya. Gini-gini oma mantan atlet taekwondo lho gais jadi jangan macem-maem:)
tok tok tok
"bentarrrr" gasabaran banget sih ini tamu herman.
ceklek
Hmmm bentar Hana kayaknya familiar banget sama ini orang. Tapi pernah liat dimana ya?
"Eh Renjun... masuk nak" Ajak oma. Renjun? he? Renjun yang cipit itu????????
" LO RENJUN?"
"Hai hana" jawab Renjun dengan senyumnya. Ambyar sudah.
" HUANG RENJUN? SI TUKANG NYOLOT?"
tuk!tuk!
" sembarangan banget" yang jitak Hana itu si oma gaed:")
"Awww...ya maap tapi emang dulu dia sering nyolot sih"
Renjun cuma ketawa ketiwi aja. Padahal dalam hati pengen juga gebuk si Hana tapi yakali di depan omanya.
"Oh iya oma ini ada lauk dari mama, dimakan yah" Ucap renjun sambil menyodorkarn sebuah tupperware kepada oma.
"Wahh makasi loh...nak renjun makan bareng kita yuk pas banget ada Hana kalian kan udah lama gak ketemu" Ajak oma.
Ya, Renjun itu teman masa kecil Hana. Dia lebih tua setahun, makanya Hana udah mengganggap renjun sebagai kakaknya, setidaknya Renjun lebih memperlakukannya seperti adik dibandingkan saudara Hana sendiri. Tapi mereka sempat lost contact 5 tahun terakhir, lama ya.
"Makin tinggi kamu na" goda Renjun.
"ngaca pak:)" balas Hana.
Ada yang beda dari Hana pikir Renjun. Dia mungkin masih pecicilan kayak dulu. Tapi ada saat dimana ia hanya melamun dengan tatapan yang sangat kosong. Dulu Hana paling anti sama melamun karena katanya bakal kemasukan setan kalo kebanyakan melamun.iyain
Untuk saat ini Renjun masih berpikir mungkin Hana berubah karena kematian ibunya. Tapi ia tidak tau apa yang gadis itu alami saat dia pindah ke Seoul.
tok tok tok
Hana pun membuka pintu lagi. Lagi-lagi ia bertemu orang yang familiar tapi ia tidak bisa mengingatnya (lagi).
" Masuk jeong" ini oma yang ngomong.
Hana menatap lelaki yang dipanggil jeong itu lekat-lekat dari tadi. Nyengir mulu perasaan nggak kering tuh gigi?
"liatinnya gitu amat mbak" Sahut Renjun.
Hai gais....
hehe ada yang kangen? krik krik
Voment jan lupa ya sayank"qu