Tangis

6 4 0
                                    

   Carren hanya berjalan menuju supermarket karena menurutnya itu akan menyehatkan di bandingkan dengan naik motor atau kendaraan yang lainnya.

   sebuah kalimat tergiang di kepalanya. "Aku akan kembali pada saat yang tidak di tentukan! Aku akan kembali, jagalah Axian untukku." Perkataan itu seolah tak asing baginya.

   Ntah kapan ia pernah mendengarnya, tapi itu seperti nyata. Carren kembali mengulang kalimat itu di dalam benaknya.

   "Seorang perempuan bertubuh langsing, berambut panjang, mengenakan mantel yang sama seperti Axian, dan dia pastinya mengenal Axian sejak lama." Pikir Carren.

   "Apakah itu temanku waktu kecil? Ataukah dia hanya sebuah ilusi? Mimpi! Tak semua mimpi dapat di artikan kebenarannya." Pikir Carren lagi.

   "Sayangnya aku tidak dapat melihat jelas wajahnya, tapi aku dapat melihat jelas perawakannya dari bawah sampai ke atas.
Tak salah lagi dia adalah seorang iblis wanita, mungkin dia kekasih Axian." Guman Carren terus berjalan melewati padatnya penduduk yang berlalu lalang di sekitarnya.

   Tak berapa lama kemudian Carren sampai pada tempat tujuannya. Carren masuk dengan santainya melewati kasir dan segera memilih bahan-bahan untuk memasak.

   "Aku lupa membawa daftar bahannya, gimana ini?" Guman Carren linglung.

   "Aku harus memakai kemampuanku. Untuk mengetahui bahan apa yang akan di beli." Guman Carren sambil menutup matanya perlahan.

   Seketika matanya mengeluarkan bayangam di benaknya,  Daftar menu yang harus di belinya.

   "Wortel, kentang, bawang, daging ayam."
Seketika matanya kembali terbuka ketika seorang pria berkata kepadanya.

   "Permisi dek." Ujarnya dengan ramah.
Carren langsung berjalan sedikit ke depan.

   "Ma...maaf pak." Jawabnya kaku.
Carren segera memilih bahan-bahan yang telah di tangkapnya melalui pikirannya.

   Memasuki semua bahan yang telah di pilihnya ke dalam ke ranjang dan berjalan mendekati kasir untuk menghitung seluruh belanjanya.

   "Terimakasih." Ujar kasir itu ramah.
Carren menjawabnya dengan senyuman dan berlalu pergi meninggalkan supermarket itu.

***

   Setibanya di rumah...
Carren melepaskan sepatunya dan menyusunnya rapi di dalam rak yang telah di sediakan.

   "Key! Carren pulang." Sambutnya dari balik pintu.

   Keyza menghampirinya dari balik dinding dapur. "Ren, kamu lupa bawa..." ucapan Keyza terputus ketika dia telah melihat Carren dengan barang belanjaanya.

"Ada apa Key?" Tanya Carren heran.
"Kok! Kok bisa sih?" Ujar Keyza segera merampas kantong belanjaan Carren di tangannya.

"Semuanya lengkap lagi." Ujar Keyza bertambah bingung.
"Ooh itu, aku hanya menebaknya saja." Jawab Carren sambil berjalan ke arah ruang tamu dan menyalakan televisi.

"Masa iya sih." Pikir Keyza sangat bingung.
"Ternyata film yang kemarin ada ulangannya Key!" Teriak Carren mengagetkan Keyza.

"Tontonlah. Endingnya bagus kok!" Jelas Keyza juga berjalan mendekati dapur dan mulai memotong semua bahan-bahan yang telah di beli Carren tadi.

"Oke! Aku tonton sampai habis." Ujar Carren bersemangat.
"Katanya nggak minat." Sindir Keyza pelan dari arah dapur.

"Hehe..." tawa Carren di sertai perasaan malu.

Carren menonton film dengan sangat serius tanpa sedikit pun terlewat percakapan antar tokohnya.

Hick...hick...hick
Suara tangis Carren yang terlalu menghayati film.

"Kenapa kamu Ren?" Tanya Keyza yang menoleh ke arahnya sebentar lalu melanjutkan kembali memotong daging yang di pegangnya.

"Sedih amat nih film." Jawab Carren seraya menghapus air matanya dengan tisu yang telah tersedia di atas meja.

"Pasti waktu laki-lakinya telah menjadi debu kan." Tebak Keyza.
"Mm." Jawabnya singkat.

"Aku juga nggak mau Ax..." ucapan Carren terhenti ketika dia menyadari bahwa Keyza sama sekali belum mengetahui bahwa Axian adalah seorang lelaki iblis yang hidup di dunia manusia.

***************************************
Nantikan kisah selanjutnya...
Terimakasih



DEVIL MAN AND SEAL BOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang