Vampire detective [Got7_Blackpink] END

Anggota Tim 2

Disamping mereka tetap mencari vaksin, mulai sekarang mereka juga bekerja di kepolisian dan ikut menyelidiki kasus-kasus kejahatan berat seperti kasus pembunuhan berantai yang mulai terjadi ketika saat mereka sudah menjadi bagian dari anggota Tim 2 "divisi Kejahatan Berat".

Pada saat siang yang tenang itu, tiba-tiba ada sebuah informasi kalau sebuah pembunuhan terjadi di daerah hutan, yang diketahui pertama kali oleh pendaki gunung yang sedang melakukan pendakian.

"Semuanya bersiap,,kita akan menuju ke tkp" kata Taeyang sebagai seorang kapten tim mengajak seluruh anggotanya menuju tempat kejadian pembunuhan.

"siap.." jawab seluruh anggota tim 2.

*Hutan lokasi korban pembunuhan*

Akhirnya tim 2 sudah sampai di lokasi kejadian, setelah mereka memasang sarung tangan dan sarung sepatu..mereka berjalan secara perlahan mendekati mayat korban, termasuk Jackson dan Bambam.

"uhhh...ini pembunuhan yang sudah dilakukan beberapa minggu yang lalu, terbukti kalau mayat ini sudah busuk, dan sepertinya pelakunya bukan orang yang sembarangan" kata Taeyang sebagai kapten tim.

"uh,,ini apa..? apa ini ciri khas baru yang ditinggalkan pembunuhnya..?" guman Taeyang yang didengar oleh anggota tim nya.

"yaaa..Rendra, coba sini..kamu kan udah lama menangani kasus seperti ini, coba periksa dan beri contoh junior-juniormu" teriak Taeyang kepada anggotanya yang bernama Rendra.

"sebentar kap.." jawab Rendra yang ternyata malah pergi dari lokasi dan terlihat dari jauh kalau dia muntah.

"aduhh..anak itu, memberikan contoh yang kurang baik" kata Taeyang mengerutkan dahinya.

"Hyung,,,kenapa muka hyung seperti itu?" tanya Bambam yang melihat hyung nya dengan ekspresi aneh.

"..." tanpa menjawab Jackson langsung mendekat ke mayat dan melihat hal tersebut Taeyang merasa aneh, karena selama ini belum ada anggota barunya yang berani mendekat ke mayat korban, bahkan anggota yang sudah bisa dibilang senior saja masih sering muntah saat di suruh mendekat ke mayat.

"kap...ada bau yang aneh disini.." celetuk Jackson secara tiba-tiba.

"bau apa..? tapi saya kok gak bisa mencium baunya?" tanya Taeyang lagi, dia ikut lebih mendekat ke mayat korban.

"seperti...sesuatu yang harum dan menyengat, sebentar..." jawab Jackson yang tangannya mulai bergerak dan dengan kedua tangannya dia langsung membuka mulut mayat korban, kemudian Jackson memasukkan kedua jarinya ke mayat korban tersebut, hal yang tak terduga terjadi..dia menemukan sebuah 2 butir kapur barus kecil di dalam mulut korban.

"ini kap..." celetuk Jackson lagi dengan meletakkan kapur barus yang dia temukan di mulut mayat korban di telapak tangannya tanpa rasa jijik sekalipun.

"kapur barus..?? emmhh..kenapa ini dimasukkan di mulut korban..apa ini sebuah jejak juga atau sebuah pesan yang ingin disampaikan pelaku.

"WAKTU ADALAH PEMBUNUH TERBAIK...ya..kira-kira seperti itu pesan yang ditinggalkan pembunuhnya kap.." jawab Bambam yang tiba-tiba ikut memberikan jawaban dan dia lebih mendekat ke mayat itu berada.

"waktu adalah pembunuh terbaik,,itu artinya dia terbunuh karna telah menjadi saksi pembunuhan lain dan karena didaerah ini sepi pelaku juga langsung menjadikan dia sasaran berikutnya" kata Taeyang sedikit menebak apa yang dialami oleh sang korban sebelum meninggal.

"oke...kalau gitu sebaiknya kita harus menunggu hasil forensik nya terlebih dulu, untuk mengetahui penyebab kematiannya" jawab Taeyang, kemudian Taeyang menjauh dari mayat korban dan juga keluar dari pembatas garis polisi.

"Hyung..kenapa hyung masih disini, bukan kah kita harus mengikuti kapten" tanya Bambam yang sebenarnya akan menjauh dari mayat korban, tapi karna melihat Jackson tetap berada di sebelah mayat, dia juga jadi merasa penasaran.

"Bam..lu ngerasa aneh gak..? dia gak punya luka seperti pukulan di wajahnya, terus dia juga gak ada luka yang berdarah di kepala nya..tapi, dia hanya punya luka ini..nih..dua luka di leher, apa mungkin ini perbuatan......" kata Jackson yang memberi tau Bambam apa yang membuatnya terheran, dia juga menunjuk 2 luka di leher yang dia katakan.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung....