(22) Are We The Rivals ?

299 46 8
                                    

Suasana tegang mulai menyelimuti ruang makan dirumah tuan Kim. Taehyung sedari tadi hanya menatap wajah sang Ayah yang terlihat menahan amarah karena ucapan sang kakak.

"Apa maksud ucapanmu itu Namjoon?" tuan Kim berbalik dan menatap tajam wajah Namjoon

Namjoon bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri sang ayah, nampak juga Taehyung yang ingin menghentikan tindakan Namjoon tapi ditahan oleh Seokjin. Seokjin nampak menggelengkan kepala seolah memberi isyarat kepada Taehyung untuk tidak ikut campur urusan mereka berdua.

Dengan tanpa takut sedikitpun dengan sang Ayah, Namjoon mendekati sang Ayah.

"Bukankah ayah tadi membicarakan tentang keegoisan? lalu bagaimana dengan ayah? apa yang ayah lakukan pada masalalu? Bukankah itu juga keegoisan? Apa kata-kataku salah? jika salah maka tunjukan padaku dimana salahnya ayah?" Namjoon kini berada tepat dihadapan sang Ayah.

"Kak Nam, kau sudah keterlaluan. hentikan ini semua kak. minta maaflah dengan ayah." Taehyung nampak menengahi agar tidak terjadi pertengkaran.

Sang ayah hanya mengangkat salah satu tangannya seolah memberi isyarat kepada Taehyung untuk tidak ikut campur. Taehyung pun diam mengikuti arahan sang ayah, Seokjin menatap Taehyung tajam. Taehyung hanya bergumam

"Aku hanya ingin mengakhirinya."

Tuan Kim kembali memfokuskan pandangannya kepada putra keduanya.

"Kesalahanmu adalah ketidak dewasaanmu saat ini. Dimana Namjoon yang ayah kenal? Apa pantas membicarakan masalah seperti ini di meja makan, tempat dimana kita seharusnya menikmati kebersamaan kita." Ucap sang Ayah

Tuan Kim nampak menghela nafas mengendalikan emosinya, ia menatap wajah Namjoon, ia berusaha menahan diri.

"Perkataanmu sedikitpun tidak ada kesalahan. Kau putraku yang memiliki kemampuan melebihi saudaramu yang lainya, aku tidak menyalahkanmu atas tindakanmu kali ini. Setidaknya ayah tau kau saat ini juga sedang marah besar dengan ayah. Nak, mari bicarakan ini diruang kerja ayah, ayah tidak mau terlalu mengumbar pertengkaran didepan orang yang tidak sepatutnya tau masalah kita." ucap tuan Kim kepada Namjoon.

Mendengar ucapan tuan Kim, Suzy merasa tidak enak dan segera menggandeng Jungkook pergi dari ruang makan menuju kamar mereka. Jungkook pun mengikuti sang kakak tanpa banyak bertanya.

taehyung yang menatap kepergian Suzy dan Jungkook semakin enggan mendengarkan perdebatan yang sebenarnya tidak ia inginkan.

"Kak aku mau naik ke kamar dulu, kurasa selera makan ku hilang seketika. Sungguh ini semua menyebalkan." Taehyung beranjak dari tempat duduknya dan naik menuju kamarnya.

Tuan Kim sempat mencerna perkataan Taehyung yang sedikit menohok, ia menoleh ke arah Taehyung dan menatap punggung putra bungsu nya yang semakin menjauh. namun disaat bersamaan tiba-tiba tuan Kim melihat sesuatu saat menatap putranya.

Tuan Kim melihat Taehyung berada disebuah lembah menuju gerbang neraka, ia berteriak dan memotong kedua sayap yang menempel pada punggungnya. Ia berteriak dan menghancurkan kedua sayapnya. Taehyung dengan menahan amarah dan kebencian nampak tertawa dengan keras diatas sayapnya yang sudah koyak dan berlumuran darah. Air matanya mengalir namun seolah menyimpan dendam.

Tuan Kim nampak terkejut dengan penglihatannya. Ia tiba-tiba memundurkan langkahnya yang sedikit gontai, wajahnya pucat pasi. Ia terus menekan dadanya. Kini tatapan tuan Kim kosong, ia hanya mengingat kemarahan dan kesedihan sang putra sulung yang tadi sempat ia lihat sekilas.

Ia terus menekan dadanya dan tiba-tiba tersungkur. Seokjin yang melihat sang ayah mencoba memanggil sang ayah, namun seolah waktu berhenti, tuan Kim bahkan tak mendengar panggilan Seokjin.

Creazy Kim's Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang