Perfect Love 36

1K 45 10
                                    

Happy reading ❤️
Enjoyyy
*
*
Dengan daster yang di pakainya seorang ibu muda yang tak lama lagi akan menyambut kehadiran anggota baru di keluarga kecilnya. Iya dia Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani Yunanda. Panjang bet Yao, hehe

Sambil mengikat rambutnya Zara berjalan ke dapur. Mencium aroma sedap dari arah dapur membuat ia lapar.

"Hemm wangi banget bi. Bibi masak apa sih?". Tanya Zara.

"Eh nak sudah bangun? Ini bibi masak Sop ayam, sama bakwan udang di jamin enak ini". Ucap bibi Rumi.

"Hehe iya Bi, nyium dari kamar wangi banget. Wahh Zara jadi pengen cepet-cepet makan". Ucap Zara sumbringah.

"Iya tunggu ya neng bentar lagi goreng bakwan nya". Ucap bibi Rumi terseyum.

"Iya Bi. Yaudah Zara kekamar dulu bi ya. Angga mau siap siap ke kantor". Ucap Zara.

"Iya neng". Ucap bibi Rumi mengiyakan dan Zara segera ke kamarnya untuk membantu Angga pergi ke kantor.

"Aduhh jagoan mamam udah bangun ya?". Tanya Zara ke Rey yang sudah duduk anteng di box babynya dengan mainan kecil yang bisa digigit anak bayi di tangannya.

"Mamm". Ucap Rey senang melihat mamamnya yang menghujani nya dengan ciuman di wajahnya.

"Aahkkk".

Kegiatan Zara berhenti saat melihat Angga yang keluar dari kamar mandi yang hanya dengan handuk putih menutupi bagian yang membuat Zara terbang ke awang-awang.

"Mam siapin baju papap ya". Ucap Angga.

"Ah iya pap. Tunggu ya". Jawab Zara.

"Ini aja bajunya ya. Kamu siap siap aku mau turun kebawah bawa Rey". Ucap Zara dan Angga mengambil bajunya untuk bersiap.

Terlihat bi Rumi sedang mencuci wajan yang tadi dipakainya untuk menggoreng bakwan.

"Pagi nenek". Ucap Zara sambil mengangkat satu tangan Rey dan menggoyangkan nya.

"Aduh cucu ku yang ganteng udah bangun". Ucap nya mengelap tangannya yang basah.

"Bibi tolong jaga Rey bentar ya. Mau nyiapin makanan nya Angga dulu". Ucap Zara memberikan Rey ke bi rum.

Bibi membawa Rey ke halaman belakang untuk mengajaknya berjemur dan Zara menyiapkan makanan untuk Angga.

Angga turun sambil membawa tas kantornya dan turun ke ruang makan. Melihat makanan nya sudah siap sedia di hadapannya tersenyum. Kilat sekali istrinya itu.

"Mam kamu jangan capek capek ya, biar bibi yang membantu. Kamu cukup diam saja, aku gak mau ya anak kita kenapa-napa". Ucap Angga mewanti-wanti.

"Iya papap mamam gak capek-capek kok ini aja bibi yang masak. Tapi aku bosen pap dirumah terus. Bentar aku mau ajak Rey sama bibi jalan jalan ya. Gak jauh kok mall Deket sini aja. Boleh ya pap". Ucap Zara menampilkan puppy eyes nya.

"Huftt iya deh boleh tapi jangan lama lama jalannya. Langsung pulang". Ucap Angga.

"Iyah, makasi suamiku. Yaudah makan gih udah siang nih". Ucap Zara semangat.

Angga tersenyum menggelengkan kepalanya, Zara masih saja seperti anak kecil. Udah mau punya dua anak. Tapi itu tak masalah buat Angga, semakin Zara manja padanya semakin ia suka. Angga gak mau Zara berubah, ia hanya ingin istrinya itu apa adanya, gak neko.

"Udah mam. Papap berangkat sekarang ya". Ucap Angga menyudahi makannya dan mengambil tasnya.

"Iya pap". Ucap Zara menggandeng tangan Angga. Melihat papap nya akan pergi kerja bi Rumi langsung menggendong Rey membawa ke Angga.

"Hey anak ganteng papap. Papap kerja dulu ya, jangan nakal ya sayang kasian mamam sama nenek rum". Ucap Angga mencium pipi Reynand.

"Aku kerja ya sayang, inget jangan capek". Ucap Angga.

"Iya sayang, cerewet banget sih". Ucap Zara.

"Yaudah, dadah. Angga pergi ya bi". Ucap Angga, bibi Rumi hanya mengangguk.

Sepergi nya Angga bekerja Zara meminta bibi untuk memandikan Rey dan menyuruh nya juga untuk bersiap karena Zara akan mengajaknya jalan-jalan.

"Kita mau kemana neng?". Tanya bi Rumi bingung.

"Udah bibi ikut Zara aja ya". Ucap Zara terseyum.

"Oh ya bi inget bawa stroller nya Rey, biar bibi gak capek gendong. Zara juga gak bisa lama lama gendong Rey".

"Iya neng". Menaruh Rey di strollernya.

"Ayok bi. Tadi Angga udah kirim supirnya kerumah untuk nganter kita". Ajak Zara.

Zara dan bibi Rumi meninggalkan rumahnya untuk berjalan-jalan sebentar menghilangkan rasa bosan dan penat juga.

Karena dijalan tadi sedikit macet, 30 menit Zara sudah sampai ditempat tujuan. Langsung Zara mengajak bi Rumi untuk melihat lihat baju ibu hamil.

"Yang ini bagus gak bi?". Tanya Zara menunjukkan baju.

"Bagus neng warnanya juga adem kok neng, suka bibi liatnya". Jawab bi Rumi terseyum.

"Oke Zara udah pilih beberapa baju untuk Zara. Sekarang kita beli baju buat bibi, sekalian sama Rey juga. Ayok bi". Ajak Zara.

"Eh buat bibi gak usah neng. Bibi masih ada kok baju baju yang bisa di pakai, buat den Rey aja neng". Ucap bi Rumi menolak.

"Gak ada penolakan bi. Zara pengen beliin bibi baju pokoknya ayok". Kekeh Zara. Akhirnya bi Rumi mau untuk di belikan baju.

"Mau yang mana Bi?". Tanya Zara.

"Yang mana aja neng, bibi mah mau saja". Ucap bi Rumi.

"Heemmm yang ini kali ya. Bagus kayak daster tapi lebih bagus. Lebih modern bi, warna gimana bibi suka gak?".

"Iya neng bagus bajunya. Iya iya bibi suka". Ucap bi Rumi terseyum tak enak karena sudah di belikan baju oleh majikan nya.

"Aduh neng bibi gak enak, masak bibi dibelikan baju lebih banyak dari neng dan den Rey". Ucap bi Rumi yang kini sudah berada di kasir.

"Udah bi, Zara ikhlas kok beliin buat bibi. Jangan gak enak gitu ya, bibi terima aja". Ucap Zara lembut.

"Em iya neng tetep aja bibi gak enak". Ucapnya sambil menunduk.

"Gak papa bi". Mengambil tangannya.

"Mau langsung pulang aja neng?". Tanya bibi setelah Zara selesai membayar semua belanjaannya.

"Entar dulu deh bi, mending kita cari makan dulu". Ucap Zara melihat jam tangannya.

Bibi Rumi mengangguk dan mengikuti Zara sambil mendorong stroller Rey. Zara memilih makan di resto yang ada di mall tersebut.

Zara memesan nasi soto Betawi, tiba-tiba Zara tergiur melihat gambar menunya.

"Uhhh bi, Zara tiba-tiba pengen banget makan soto Betawi enak banget kayaknya, bibi mau apa?". Ucap Zara ngeces.

"Hehe samain aja sama neng Zara". Ucap bi Rumi terkekeh.

"Mammm buhhh".

"Eh Rey juga laper iya? Ayo Rey juga makan mamam udah siapin bubur buat Rey". Ucap Zara membuka makanan Rey.

"Sini biar bibi yang suapin den Rey". Pinta bibi Rumi.

Zara membiarkan bi rum saja yang menyuapi Rey. Zara tersenyum geli melihat ekspresi Rey ketika makan. Mengambil sisa sisa makanan di bibirnya menggunakan lidahnya.

Setelah mereka selesai makan Zara memutuskan untuk pulang kerumah, sebenarnya ia masih pengen duduk-duduk santai disana tapi apalah daya dengan membawa perut besar Zara sangat sudah tak kuat untuk duduk lama-lama dan dia sudah berjanji pada Angga agar tidak keluar lama-lama.
*
*
*

Bersambung
Ini lanjutan dari part yang kepotong sama "part spesial puasa" ya.
Semoga suka dan tunggu next partnya
Jangan lupa kasi bintang dan comment nya juga ya ❤️
Follow juga akun wattpad aku

PERFECT LOVE[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang