9. -||PCADA||-

579 204 10
                                    

Akhirnya kelas pun telah selesai Ayra, Annisa, dan Nabilla bergegas ke parkiran untuk mengambil motor mereka masing-masing. Tetapi tidak bagi Annisa karena hari ini ia dijemput oleh sepupu nya, ia ingin menolaknya namun Rafa menentang alasannya jadi ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menuruti kemauan Rafa sepupunya.

Annisa sedang bingung sekarang kalau ia pulang bersama Rafa bagaimana dengan motornya? Masa iya ditinggal di kampus? kan tidak mungkin. Memang si Rafa merepotkan orang saja.

Ayra dan Nabilla pun masih berada di depan gerbang kampusnya mereka menemani Annisa menunggu jemputan.

Sekitar 15 menit sudah mereka menunggu Rafa namun tidak ada tanda-tanda kedatangannya. Apakah ia membohongi Annisa? Sangat menyebalkan!

"Nis kamu jadi dijemput ngga sih?" Tanya Nabilla yang sudah bosan.

"Ngga tau nih Bil tunggu ya 10 menit lagi deh," Annisa memohon.

"Dari tadi gitu mulu Nis," sambung Ayra.

"Masa gitu sih sama sahabat sendiri. Kalau sudah 10 menit kalian boleh pulang deh," jawab Annisa sambil melihat ke kanan dan ke kiri apakah ada mobil Rafa.

Tak lama kemudian akhirnya Rafa pun datang juga.

Tin..Tin..Tin

Bunyi klakson mobil Rafa. Rafa pun turun dan meminta maaf kepada Annisa karena ia datang terlambat disebabkan oleh banyak pekerjaan di kantornya. Melihat perempuan di sebelah kanan Annisa bibir Rafa pun tertarik dan menampilkan senyumnya.

Tanpa sadar dari tadi Rafa hanya terfokus kepada Ayra yang sedang memainkan ponsel nya.

"Rafa!" Panggil Annisa.

"Eh..mm Iya kenapa Nis," karena terkejut Rafa pun menjadi salah tingkah.

"Lu lama banget sih jemput gw. Kan kasihan tau teman gw gara-gara lu mereka jadi ikutan pulang telat!" Omel nya.

"Iy..iya maaf Nis tadi ternyata di kantor gw ada tugas tambahan jadi pulang nya agak lama maaf ya," Rafa merasa tidak enak kepada Annisa.

"Ya sudah apapun itu gw ngga peduli! Terus nasib motor gw gimana itu? Masa mau ditinggal di sini sih?" Tanya Annisa.

"Yah gw juga ngga tau Nis. Lagian lu kenapa ngga ngomong sih kalau lu bawa motor?" Rafa bertanya kembali.

"Apa lu bilang? Gw ngga ngomong? Lu budek apa gimana sih Raf sudah jelas-jelas tadi ditelpon gw bilang kalau gw bawa motor makanya gw nolak pulang bareng lu!" Annisa terlihat semakin jengkel karena ulah Rafa.

"Aduh Nis berisik tau ngga sudah kenapa namanya juga orang kerja pasti ada aja lah tugas tambahannya maklum sedikit kenapa jangan emosi terus," seolah Ayra membela Rafa.

"Iya benar tuh! pengang tau telinga gw. sudah cepat masuk ke mobil nanti motor lu biar diambil sama orang suruhan gw bawel banget jadi orang," ucap Rafa tak kalah kesalnya dengan Annisa.

Memang kalau mereka sudah bertemu pasti ada saja yang dipermasalahkan. Seperti tom and jerry. Entah masalah kecil atau besar seperti nya tidak enak kalau tidak berdebat jika bertemu.

"Sudah salah malah ngelak lagi! Ganteng-ganteng tapi ngeselin huh!" Umpat Nabilla.

"Sudah ya Nis kamu kan sudah dijemput Aku sama Ayra pulang duluan ya takut dicariin sama bunda," pamit Nabilla.

"Iya Nis benar kata Nabilla tadi. Aku juga takut dicariin sama umi," sambung nya.

"Ya sudah kalian pulang hati-hati ya salam maaf dari aku untuk bunda dan umi ya," jawab Annisa.

Perjalanan Cinta Akhtar dan Ayra (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang