Alano menimpa tubuh Sesya dengan napas terengah - engah seusai pelepasan keduanya. Sedangkan Sesya nampak mengelus - elus lengan Alano yang berkeringat. Kedua pasangan seks itu masih dalam keadaan menyatu. "Kamu hebat yang sayang. Kayak pakai obat kuat. Padahal gak pakai sama sekali." ucap Sesya dengan suara pelan karena kelelahan menahan setiap gempuran hebat Alano pada dirinya.
"Aku juga puas sama servis kamu sayang." ucap Alano dengan senyum mengembang dan raut wajah bahagia. Ia bahkan tak segan mencium kening Sesya dengan romantis.
Sesya terkekeh kecil, lalu mencium leher Alano. "Rahim aku juga anget jadinya, yang. Aku suka di setiap kamu keluarin di dalem." ucap Sesya seraya menggerakkan sedikit tubuhnya yang agak kram karena dibombardir habis - habisan oleh Alano.
Alano yang merasa begitu kelelahan akhirnya segera menggulingkan tubuhnya ke samping Sesya tanpa melepaskan tautan yang terjadi. Kemudian Alano memeluk tubuh sintal Sesya dengan posesif. Wanita yang dipeluk Alano itu nampak tersenyum senang karena berhasil membuat Alano melupakan Bianca.
"Mau lagi?" tanya Sesya.
"Cukup. Nanti lain waktu. Kita ulang lagi meraup kenikmatan bersama." ucap Alano dengan mata terpejam.
"Oke, aku siap koh." ucap Sesya seraya memeluk erat tubuh bertato milik Alano.
"Kamu mau apa sayang?"
"Hmm apa aja deh. Aku bebasin."
"300 juta?" tawar Alano.
"Oke aku mau." jawab Sesya.
"Sekarang aku mau tidur. Kamu juga ya sayang." ucap Alano.
"Iya, aku juga bakalan nemenin kamu tidur." jelas Sesya.
..............................
Bianca melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Clarissa menampar pipi Alano dengan kuat. Padahal Alano baru saja tiba di rumah usai pulang dari kondominium Sesya. "Saya benci punya menantu bajingan macem kamu! Saya sudah siapkan pengacara untuk menuntut kamu! Perceraian kamu dengan Bianca sudah saya daftarkan!" teriak Clarissa di depan wajah Alano.
Alano hanya bisa diam sembari menatap wajah istrinya yang terlihat muram. "Maafin aku sayang." ucapnya pada Bianca.
"Praba, Laksi." teriak Clarissa.
"Siap nona!" ucap Praba dan Laksi secara berbarengan. Mereka adalah bodyguard Clarissa.
Dua orang wanita bertubuh tinggi dengan pakaian jas formal dipadukan celana panjang dan sepatu berhak segera menggiring Bianca untuk keluar dari rumah suaminya. Sang suami yang tak lain Alano sempat akan mengejar istrinya. Namun semua itu terlambat, karena 5 orang pria berbadan kekar dengan cepat menahan tubuh Alano.
"Bianca milik kami. Dasar murahan!" teriak Clarissa sebelum meninggalkan rumah keluarga Wisnhuwardhana diikuti 2 pengacaranya. Baik Aldi dan Larasati, keduanya memilih bungkam. Kini Aldi tengah menahan amarahnya pada putra semata wayangnya.
"Gak! Bianca cuman punya saya! Bianca!!!" teriak Alano tak karuan. Para bodyguard yang awalnya mengekang Alano, pada akhirnya membebaskan suami Bianca itu. Setelah Bianca benar - benar telah dibawa pergi menjauhi rumah suaminya.
Aldi langsung menghampiri putranya lalu menampar keras pipi anaknya yang tak berdaya itu. "Papa kecewa Alano! Bukannya tobat selingkuh. Sekarang kamu malah main sama jalang sewaannya Clarissa. Kamu dijebak sama mertuamu itu! Papa setuju kamu berpisah dengan Bianca. Bianca lebih pantas mendapatkan laki - laki yang lebih baik dari seorang bajingan seperti kamu!" marah Aldi sebelum meninggalkan ruang tamu.
Tadi sepulang dari kondominium Sesya, Alano sudah mendapati rumahnya ramai. Ternyata yang datang adalah Clarissa yang membawa banyak bodyguard dan 2 orang pengacara. Wanita itu menjemput paksa Bianca karena sudah tidak tahan dengan keluguan keponakannya. Clarissa juga membongkar aib Alano yang tidak pulang semalam dan memilih berhubungan seks di kondominium Sesya. Clarissa memang sengaja menyewa Sesya untuk menjerat Alano. Tak disangka, jeratan wanita itu berhasil mengenai umpannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bianca Martha Tilaar (PROSES REVISI)
RomansaKisah rumah tangga seorang Bianca dengan Alano yang mengalami pasang surut. Alano yang tak pernah bisa setia berbanding terbalik dengan istrinya. Nb: cerita ini masih dalam proses perevisian setiap bab. Harap permaklumannya bila kurang nyaman dalam...