Happy reading ❤️
~enjoyyy~
*
*~didalam sebuah ikatan suci cinta dan kasih sayang tidak lah cukup. Kepercayaan dan kesetiaan juga menjadi kunci utama dalam membinanya agar tetap utuh~
~~~
Tak tenang dalam hati, bagaimana jika suaminya itu mengira yang tidak-tidak tentang hubungannya dengan pria itu. Sungguh kenapa sahabatnya mengajak Dika kesini. Menghancurkan rumah tangga.
"Aduhh suami gue cemburuan banget lagi, harus pinter nenangin emosinya ini mah. Dek bantuin mamam ya". Ucap nya sambil mengelus perut.
Setelah menyelesaikan membuat minum, zara bergegas menghantarkan nya. Karena tergesa-gesa dengan perut besar, membawa nampan pulak, Zara keseleo. Nampan yang dibawanya jatuh, pecahan gelas berserakan di lantai rumah.
"Aagghh".
"ZARAAAA".
Dika yang melihat Zara berusaha menolongnya, memegang erat pinggang Zara menggunakan kedua tangan nya, Zara yang refleks pun mengalungkan tangannya di leher Dika.
Tatapan mereka bertemu, perasaan tak karuan dirasakan keduanya. Seutas senyuman tipis menghiasi wajah Dika saat itu. Zara dengan perasaan yang masih syok tak mampu melakukan apapun.
Tak menyadari sepasang mata tajam melihat kejadian yang tidak disengaja itu. Rahangnya mengeras, perasaan marah memuncak, tangannya menggepal kuat. Tak tahan dengan kemesraan yang dilakukan istri dan temannya itu ia menghampirinya.
"GAK USAH LO PEGANG-PEGANG ISTRI GUA. GAK ADA HAK LO YA". Ucap Angga sangat marah, gigi yang menggertak membuat Zara yang melihat tak berani. Angganya itu tidak pernah marah sampai seperti ini.
"EMANG YA DULU LO ITU PERNAH JADI MILIKNYA, TAPI SEKARANG DIA ITU MILIK GUA, SEUTUHNYA MENJADI MILIK GUA, LO NGERTI KAGAK". Ucap Angga sambil menunjuk-nunjuk.
"Hooohhh tenang bro santai, gue cuma nolongin Zara. Gak ada salahnya kan gue nalongin". Ucap nya santai membuat Angga semakin naik pitam.
Saat Angga hendak menonjok Dika, tangan Zara mencegah nya, ia hanya tidak ingin ada adu jotos dirumahnya.
"Sayangg udah ya, jangan di perpanjang lagi". Ucap Zara mengelus dada Angga.
"Jangan marah-marah gitu lah bro, santai". Ucap Dika.
"Dari pada Lo disini, mending sekarang Lo pergi dari rumah gue. CEPAT. Lo vit jangan bawa orang brengsek ini lagi kesini. Gak Sudi gue". Ucap Angga dengan amarah yang masih menggebu-gebu.
Tak terima dengan penghinaan Angga, Dika akhirnya menggepal kan tangan nya dan menonjok Angga.
"AANGGA". Teriak Zara melihat suaminya tersungkur.
Vita mencoba menahan Dika yang masih ingin menonjok Angga.
"Bawa pergi Dika vit, gue mohon". Ucap Zara yang sudah menangis.
"Iya Zar, maafin gue. Ayok kita pergi Dik". Ucap Vita yang segera menarik Dika keluar.
Angga yang masih terduduk di lantai tak mengeluarkan sepatah katapun, pandangannya lurus kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT LOVE[SELESAI]
JugendliteraturDia lelakiku, belahan jiwaku, lelaki yang sangat aku cintai. Aku tak tahu bagaimana diriku tanpanya ~ Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani. Dia wanitaku, separuh napasku, wanita yang sangat aku cintai. wanita yang selalu menjadi bahagiaku ~ Angga Ald...