DEVIL MAN AND SEAL BOX

Lelaki

"Lanjut!" Ujar Remia merasa permainannya mulai mengasikkan.

Michael membereskan semua kartu yang terletak di atas meja dan mengumpulkannya menjadi satu lalu mengocoknya perlahan-lahan.

Michael mulai membagikan satu persatu kartu kepada seluruh temannya.
Dan mereka membukanya secara bersamaan.

"Aku joker!" Ujar Warza kesenangan.
"Aku mau bertanya sama Carren!" Lanjut Warza membuat Carren menatapnya dengan tatapan penasaran.

"Ren! Apakah kamu pernah bertemu dengan seorang laki-laki yang bukan manusia." Tanyanya penasaran.
"Pernah!" Jawab Carren cepat.

"Siapa?!" Tanya Warza penasaran di sertai semua mata tertuju padanya.
"Saat aku bermimpi..." jawabnya dengan tawa di sertai senyuman kecil di pipinya.

"Elah...canda aja kamu Ren!" Ujar Warza yang tadinya penasaran sekarang menjadi sedikit kesal.

"Eh...udah dulu mainnya, makanannya udah datang nih." Ucap Gio yang telah mengansur suapan Steak di dalam mulutnya.
"Sejak kapan kamu udah makan?" Tanya Michael di sampingnya.

"Sejak aku udah nggak tahan lagi! Lapar tahu." Jawab dengan memasukan suapan daging sapi ke dalam mulutnya.
"Kalau gitu ayo makan!" Sahut Elsa juga merasakan hal yang sama seperti yang di alami Gio barusan.

Semuanya memakan jamuan yang telah tersedia di atas meja makan.
Dan jamuan makan malam di tutup dengan salam menyalam, dan di sertai pelukan hangat, dan tak lupa pula ucapan terakhir.

"Bye...bye...bye."
.
.
.

Carren mengendarai motornya menuju rumah Keyza dengan perasaan yang senang karena sudah lama Carren tak jumpa dengan teman-temannya.

Seseorang lelaki yang sama masih menganggunya di perjalan mau ke rumah Keyza.

"Berhenti!" Teriaknya dari depan motor Carren sambil berjalan ke arah Carren.

Matahari mulai tak menampakkan sinarnya, senja berganti malam. Membuat orang yang berada di sepanjang jalan sangatlah sepi oleh kendaraan hanya beberapa saja yang berlalu lalang dan salah satunya Carren.

Carren tak menghiraukannya ia tetap mau mengas motornya tapi apalah daya, ia tidak bisa melanjutkan perjalannya karen di tahan oleh kedua tangan lelaki yang tepat berada di sampingnya.

"Buka kotak ini!" Ujarnya sambil menyodorkan kotak silver milik Carren yang telah di rampasnya dari lemari pakaian Carren.

"Ba...bagaimana cara kau mengambilnya? Apakah kau tidak memusnahkan temanku?! Jika kau melukainya sedikit pun sesuatu juga akan melukaimu!" Ujar Carren dengan nadanya yang keras.

"Mana mungkin, kau hanyalah manusia biasa yang tidak memiliki kekuatan atau kemampuan sedikit pun. Dan aku adalah seorang iblis dengan kekuataan tinggi." Jelasnya dengan nada yang mengejek.

"Aku tanya padamu sekali lagi, bagaiman cara kau mengambilnya dari lemari pakaianku?!" Tanya Carren kesal.
"Murah saja dengan menyusup masuk ke dalam rumahmu, mengambilnya tapi di halangi oleh wanita yang aneh. Aku mengucapkan sebuah mantra dan akhirnya ia tak sadarkan diri begitu saja." Jelasnya dengan wajah yang dingin.

"Dasar! Makhluk sialan!!" Guman Carren dalam hatinya dan hanya mengambarkan raut wajah kesal di permukaan mukannya.

Carren tak tahu pasti apa yang di katakannya, apakah dia berbohong? Atau ini memang benaran terjadi.

Carren segera menutuo matanya secara perlahan, lelaki iblis itu menatapnya heran.

"Apa yang kau lakukan?" Tanyanya heran.
"Melihat kejadian yang belum pernah aku lihat sebelumnya." Jawab Carren setelah melihat semua kejadiaanya.

"Kau berbohong! Kau tidak mengucapkan mantra kepada wanita itu tapi kau melukainya dengan pisau di tanganmu membuatnya terluka dan mengeluarkan darah di bagian tangannya. Siapa kau sebenarnya? Apa yang kau inginkan dariku? Katakanlah!" Ujar Carren takut terhadapnya.

"Kau juga telah melukai temanku, jangan pula kau lukai aku! Kalau tidak..." perkataan Carren terputus.
"Kalau tidak apa?! Kau tidak dapat melawanku sekarang dan kotak silver ini juga tidak akan dapat melindungimu dariku." Ujarnya sambil membawa Carren terbang bersamanya ke atas gedung tua.

"Lepaskan aku! Lepaskan aku!" Teriak Carren yang tidak bisa melepaskan cengkaraman erat dari tangan lelaki itu.

***************************************Nantikan kisah selanjutnya...
Teriamakasih