Happy reading ❤️
~enjoyyy~
*
*~kebersamaan bersama keluarga memang menjadi hal yang paling dirindukan saat berjauhan. Tak ada yang bisa menggantikan kehangatan keluarga dari apapun itu~
Azan magrib berkumandang, Angga dan Zara memanjatkan doa puji syukur dapat menjalankan puasa dengan lancar.
Tiba saat mereka berdua membatalkan puasa nya. Zara menyajikan makanan untuk suaminya, mengambil kan satu persatu lauk yang diinginkan Angga.
"Assalamualaikum anak-anak mamam".
"Waalaikumsalam. Loh mamam kesini? Sama siapa mam?". Tanya Zara kaget memeluk mamamnya, dan Angga Salim ke mertuanya itu.
"Sama rombongan dong". Saut mamam menghampiri cucunya yang tertawa.
"Assalamualaikum".
"waalai.....kumsalam, Loh mama". Bergantian memeluk mama mertuanya.
"Angga kamu gak mau peluk mama?". Ucap mama Yuli kepada anaknya yang bingung bergantian menatap mamam mertuanya dan mamanya.
"Eh ah ya ma iya".
"Kamu kenapa sih?". Ucap mama heran.
"Hallo semuanya".
"Lohhh kok semua kisini?".
"Udah gak usah banyak enyah-enyoh udah buka itu, ayo makan ntar lagi lanjut ngoborolnya". Ucap mamam.
Semua keluarga datang jauh-jauh dari Bandung dan Lombok. Para suami semua mengosongkan jadwal kerjanya demi bisa berkumpul bersama keluarga. Termasuk Angga dan Zara yang tinggal di Jakarta.
"Iya ayok untung Zara makan banyak. Ayok kak din, kak sur". Ucap Zara.
"Lo nggak ngajak kakak lo?". Tanya Kyla pura-pura marah.
"Ya makan, makan aja kali. Biasa Lo apa aja di makan tanpa disuruh".
"Iih ngeselin Lo. Ayok adik adik teteh yang ganteng makan". Sambil mengajak kedua adiknya makan, Kenji dan Kinan.
Setelah semua beres mereka duduk ngobrol di ruang keluarga sambil menonton acara-acara ramadhan.
Suara imut yang menjadi penghibur, tak lain dan tak bukan adalah Reynand. Dia menjadi rebutan para kakek neneknya. Di oper sana sini. Yang berakhir dengan tangisan.
"Dedek Rey, dedek sadam ayok main mobil-mobilan sama Aa". Ajak Kinan.
"Ayok ajak adek nya main". Ucap Zara mendudukkan Rey di antara kakak-kakaknya.
Kebersamaan malam itu membuat Zara bahagia, orang-orang yang ia cintai kini berada didekatnya. Tak mampu berkata apapun untuk menggambarkan rasa bahagianya sekarang.
~~~
pagi-pagi buta seisi rumah sudah mengakhiri tidur malamnya, pukul setengah tiga dini hari mereka bersiap-siap untuk menjalankan ibadah puasa hari kedua.
"Ayo anak-anak sahur". Panggil mama dan mamam yang mengambil alih memasak.
Mereka menikmati sahur pagi ini dengan hikmat dan tentunya dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT LOVE[SELESAI]
Teen FictionDia lelakiku, belahan jiwaku, lelaki yang sangat aku cintai. Aku tak tahu bagaimana diriku tanpanya ~ Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani. Dia wanitaku, separuh napasku, wanita yang sangat aku cintai. wanita yang selalu menjadi bahagiaku ~ Angga Ald...