🌜Tawakal🌛

304 30 3
                                    

Setelah sampai di rumah kembali Aku berusaha menyembunyikan kesedihan ku dari Mas dan Mbak karna aku tak ingin mereka melihat kesedihan ku, jam menunjukan pukul 07.30 dan Mas juga Mbak baru saja berangkat ke kantor Aku pun masuk kembali ke kamarku.

Di dalam kamar aku menuju balkon tepat disana duduk seraya menikmati angin yang sejuk menyentuh kulit wajahku, saat ku pejamkan mata untuk merasakan angin itu tiba-tiba kejadian kemarin berputar kembali di fikiran ku.

Tak terasa air mataku luruh kembali, setelah air mata luruh tiba-tiba suara isakan itu lolos begitu saja dari bibirku.

'Yarabb Aku hanya bisa bertawakal kepadaku, Aku serahkan semuanya kepada dirimu atas hidup ku dan atas diriku'ucapku dalan hati.

Tok.. Tok.. Tok..

"siapa? "

"ini Bik Sumi Non, di bawa ada Nyonya"ucap Bik Sumi membuat ku bertanya tanya siapa yang datang.

Sebelum ku keluar aku pun mencuci muka ku dan memakai kaca mataku agar tak terlihat sembab, saat ku turun aku melihat seseorang.

"Bunda"ucap ku dan seseorang itu berbalik dan tersenyum kepadaku.

Aku pun langsung berlari kecil dan langsung memeluk nya, Ntah kenapa aku bisa sangat dekat dengan Bunda Aisyah.

"kenapa putri Bunda? "ucap Bunda menatpku dan Aku hanya bisa menunduk.

Bunda mengajak ku duduk disofa dan Aku masih setia tertunduk,
"Husna bisa cerita sama Bunda, jangan merasa asing terhadap Bunda Nak"ucap Bunda.

Aku menatap Bunda seraya air mata yang meminta di keluarkan, Aku menangis di hadapan Bunda teringat akan kejadian yang baru saja kemarin terjadi.

Aku menceritakan semua kejadian yang terjadi kemarin di malang tepatnya di rumah orang tuaku, Bunda terkejut saat mendengar ceritaku.

"sabar sayang, ini adalah salah satu ujian hidupmu tapi Bunda yakin Husna bisa melalui ini jangan melupakan Allah Nak, kamu harus ingat bahwa Allah selalu bersama kamu bertawakal ajh bagaimana pun kedepannya sekarang kamu hanya perlu fokus pada pendidikan mu, cita-cita mu harus kamu raih dan buktikan kepada Orang tuamu, Kakak-kakakmu, keluarga besarmu, Mas Mbak, Bunda Ayah semuanya bahwa kamu bisa sukses"ucap Bunda membuat ku tersenyum dan menganggukan kepalaku.

Ntah kenapa setelah cerita dengan Bunda seperti ada kelegaan dalam hatiku, benar kata Bunda tak perlu aku memikirkan itu kembali yang saat ini harus ku fikirkan adalah kuliah ku, tugas-tugasku dan Cita-cita ku.

"Makasih Nda, Husna sangat bahagia bisa berada di lingkungan keluarga yang penuh dengan Cinta dan kasih sayang"ucapku dan Bubda hanya tersenyum dan memeluk ku kembali.

..

Setelah 3 hari yang lalu aku menceritakan semuanya kepada Bunda, Aku merasa semuanya kembali ceria ku dan kebahagiaan ku dan Aku tak lupa selaku bersyukur berada di dalam keluarga yang sangat harmonis ini.

Hari ini adalah hari sabtu dan waktunya Mbak juga Mas libur sedangkan aku ada jadwal kampus nanti sekitar jam 10, setelah sarapan bersama aku ikut duduk diruang tengah bersama Mbak sedangkan Mas sedang mengantar Fian dan Caca kesekolah.

"gimana kuliah mu dek?"tanya Mbak kepadaku.

"lancar Mbak, bantu doa semoga cepat selesai"

"Aamiin, lalu jika sudah selesai apa yang ingin kamu lakukan kedepannya? Menikah? "ucap Mbak membuat ku menatap Mbak sedikit terkejut.

"kalau menikah itu Pasti, tapi belum ada fikiran kesana mungkin selesai Koas dan Lulus aku akan mencari Rs untuk bekerja"ucap ku kepada Mbak.

"iya,Mbak tidak melarang kamu menikah muda tapi Mbak harap kamu bisa menikah diusia yang matang di usia dimana kamu siap menjadi seorang Istri bahkan Ibu"ucap Mbak tersenyum kepadaku dan Aku mengnggukan kepalaku.

MY LIFE ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang