Karrel minta ditendang!

20 3 0
                                    

Disebuah caffe meja pojok dengan dua cake dan empat minuman memenuhi meja tersebut.

"Lo kelas berapa?" Arsya membuka obrolan Dia menatap karrel yang berada didepan nya.

"Lo nanya gue bang?"

"Iyalah siapa lagi? Syaqila sama keylla ma uda tau gue." Arsya menyeruput kopi nya. So cool banget dia nyeruput kopinya juga santai banget bikin syaqila eneg serius

Karrel mengangguk pelipis sedikit gatal menyengir konyol, "ehehe gue kelas 11 bang."

"Seangkatan sama syaqila?" Tanya arsya lagi.

"Iye."

"Kalo lo kelas berapa?" Kini karrel yang bertanya. Syaqila sama keylla ma nyimak aja uda

"12." Jawab arsya. Meletakan kembali cangkir dimeja

"IPA IPS?" Tanya karrel.

"IPS."

"Oh, btw lo kanapa ga satu sekolah sama syaqila?"

"Takdir."

Karrel manggut-manggut

"Apasih so cool banget." Cibir syaqila malas. Dia eneg melihat abangnya yang kelihatan cool.

Arsya terkekeh, "harus. Disebelah gue ada masa depan gue dan yang didepan gue ada calon adik ipar gue." Ujar arsya melirik keylla.

keylla mencubit perut abs arsya. Menunduk malu menyembunyikan ronanya.

Syaqila menendang tulang kering arsya melotot sinis, "aduh tolol lo dek." Ringis arsya

Bibir syaqila berkomat-kamit kesal menyumpah serapah arsya, "noh sya abang lo aja udah anggap gue sebagai calon adek ipar masa lo belom anggep gue sebagai pacar." Kata karrel. Nohkan jadi gede kepala.

"Hih amit-amit gue pacaran ama lo! Darah tinggi setiap hari bisa gue!" Sinis syaqila.

"Sya inget gaboleh galak-galak sama pacar entar numbuh bulu di idung mao?"

"Bodoamat!"

Syaqila menguap, menatap sayu arsya.

"Abang aku ngantuk pulang yo." Ujar syaqila lesu.

"Yaudah, woy rel kita maen ps dirumah gue gimana?" Tawar arsya.

Karrel yang mendapat tawaran seperti itu dari calon kaka ipar jelas tidak menolak.

"Weh skuy aja gue mah bang." Balas karrel semangat.

"Yaudah ayo balik." Semua berdiri, karrel mengeluarkan dompet dari saku celananya kemudian ia keluarkan uang 200ribu.

Karrel menyampirkan tas dibahu kirinya, dia menggenggam tangan syaqila, syaqila tidak memberi perlawanan karna tingkat kantuknya yang sudah lima wat.

Arsya membawa tas syaqila kemudian berjalan keluar lebih dulu bersama keylla.

Arsya membukakan pintu mobil untuk keylla setelah keylla masuk arsya berjalan kekursi kemudi kemudian masuk, mobil arsya pun bergerak.

Karrel menghampiri motor kesayangan, melepaskan genggamannya memakai helm dan menaiki motor menyala kan mesin tidak lupa manaikan standar.

Syaqila menaiki motor karrel, "pegangan." Titah karrel menatap syaqila dari kaca spion.

Syaqila langsung memeluk pinggang karrel, memejamkan mata dan menyenderkan kepala di bahu lebar karrel.

Karrel tersenyum senang, lalu menjalankan motor menjauh dari caffe.

🐰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

s Y a Q i L a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang