<Class>
Seoul 07.30 AM.
Sinar matahari menyinari bumi ini dengan sinarnya yang hangat membuat pagi hari di mana aku menganggapnya sebagai pagi yang cerah berubah 90 derajat menjadi pagi yang tidak sama cerahnya dengan benda yang berbentuk bulat yang selalu berada di tempat yang begitu jauh yang selalu menerangi seisi bumi ini.
Hahh ... benar-benar malang sekali nasipku ini.
Dengan jendela kelas yang sengaja ku buka lebar-lebar ku tatapi keluar sana sambil mendengar alunan musik melalui heandset-ku yang sedikit agak rusak karena kejadian tabrakan kecil dengan laki-laki aneh tadi pagi.
Adanya angin yang berhembus masuk melalui jendela, menghempas bebas rambut coklatku yang terurai.
Merasa ada seseorang yang terabaikan olehku, ia menarik satu headset-ku yang berada di kuping kananku secara paksa dan menempelkan di telinganya. Tapi tak lama setelah dia menyatukan telinganya dengan satu headset-ku kedua bola matanya melotot kaget, cepat-cepat dia melepas benda yang berada di telingannya.
"Ternyata kau ingin merusak gendang telingamu sendiri rupannya, Huh" celetuk seorang yeoja berambut pendek bob dengan poni menutupi keningnya. "Cepat kecilkan volume musikmu itu sebelum kedua telingamu bolot karena ulahmu sendiri" ucapnya dengan nada memaksa.
* Info Yeoja adalah : yang berarti seorang gadis.
Sebenarnya aku tidak memperdulikan perkataannya itu tapi tampa di sadari gadis itu merampas kasar semua alat-alatku.
"Yak ... , Haneul apa yang kau lakukan?. Kembalika punyaku sekarang juga" perintahku berusaha mengambil apa yang di ambil sahabatku.
"Tidak mau" seorang gadis yang bernama Haneul itu tidak memperdulikan perkataanku melainkan gadis berambut bob itu, menjulurkan lidahnya sambil mengumpatkan barang-barangku di belakang punggungnya.
Malas meladeni anak jalangkung ini, aku tatapi saja gadis itu dengan tatapan mematikanku.
Kenapa di sebut 'Mematikan' ?.
Jadi begini ceritanya.
Itu semua berawal dari seorang kakak kelas namja yang telah menipuku, bahwa di kantin warung bak Marni membagikan bakmi secara gratis, itu sontak membuatku malu dan marah aku pun menghampirinya dan menatapnya dengan amarah yang membara membuat si lawan tatapnya seperti tertusuk 100 pedang. Kantin yang awalnya menjadi mall yang terdapat diskon besar-besaran berubah menjadi hening seperti kuburan, melihat pertunjukan kedua manusia berbeda jenis itu.
Karena Haneul menyadari akan ada bencana di pertarungan sengit ini, Haneul cepat-cepat menarik-ku pergi menjauh takut akan menghancurkan tempat surga para pelajar.
Dan saat itu aku di nobatkan oleh penghuni kelas ini sebagai Miss terseram, siapa saja yang berani melihat kedua bola mataku tak lama kemudian orang itu akan mempunyai gangguan terhadap kedua bola matanya.
* Info Namja adalah : yang berarti seorang laki-laki.
Jurus itu pun mempan membuat Haneul menyerah mengembalikannya kepadaku sambil membuang nafasnya secara kasar.
"Jangan bilang kau masih memikirkan laki-laki yang kau temukan tadi pagi?" ucapnya to the poin sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
Jujur aku menyesal menceritakan kejadian tadi pagi kepadanya. "Tidak siapa juga yang memikirkan mahluk aneh itu" Aku alihkan wajahku ke arah luar jendela.
Mendengar jawabanku yang sangat singkat, gadis di depanku ini sedikit menaikan satu alisnya ke atas tapi tak lama gadis itu pun menurunkan alisnya seperti semula di karenakan datangnya seorang guru matematika yang paling di takuti oleh seisi kelas ini datang bersama rotan kayunya yang panjang, yang selalu setia berada di genggamannya dan berjalan dengan langkah kaki yang melebihi orang normal pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory || Kim Taehyung
Random"Kenapa Kau Pergi dariku..??" "Kenapa Kau membenciku..??" "Kenapa kau Bersikap dingin kepadaku..??" "Dan Kenapa Kau Selalu Memandangku Seolah-olah Aku adalah SEORANG MONSTER..!!!" . . . "Maafkan aku hiks... hiks... hiks.." . . . "Ku mohon Tolong Ja...