7-Ikat Rambut
ANA dan Noah kejar-kejaran di sekolah yang kini sepi meninggalkan Ana dan Noah juga Pak Suryo di mana pria paruh baya itu kini memandang jengah Ana dan Noah.
Seharusnya Sei masih ada disini membantunya, tapi karena Nathan ternyata lebam di kaki dan keningnya, Ana menyuruh sahabatnya itu mengobati Nathan daripada Ana yang mengobati, bisa hancur image juteknya.
Sedikit lagi Ana mendapatkan ikat rambutnya kembali tapi ikat rambutnya seakan lebih nyaman berada di genggaman tangan besar Noah.
Aha, pikiran licik menguasai otak Ana. Kejaran Ana pada Noah terhenti, langkah kaki Ana membawa Ana ke kursi panjang di lorong SMA Angkasa.
Tangan Ana berpindah ke dadanya lalu ia memulai actingnya dengan napas tak beraturan.
Noah yang mudah dibodohi mendekat ke arah Ana, gerak gerik Noah terlihat panik.
Ikat rambut putih itu terlempar ke tong sampah tanpa sepengetahuan Noah karna ia asal melempar dan segera menghampiri Ana.
Acting Ana terhenti, Noah mematung kala menyadari Ana hanya acting, tapi sudah membuat Noah sangat panik.
"Kenapa. Lo. Buang?" tanya Ana menahan emosi
Noah menoleh ke kanan, kiri, dan belakang, ternyata Noah melempar ikat rambut Ana ke tong sampah, habislah riwayat Noah.
"Gue gak tau ternyata mampir ke tong sampah," balas Noah
"Neng, Kasep, udah atuh saya mau kunci sekolahnya, mau ada rapat guru ini," Pak Suryo yang semakin jengah akhirnya bersuara
"Iya pak, bentar lagi kita pulang kok," balas Noah
"Heh Nano nano, itu iket rambut kalo lo buang gue pulangnya gimana?" geram Ana
"Lah apa hubungannya?"
"Ada lah, gue mau pulang, pulang pake ojol nah rambut gue kalo gak diiket, ntar yang ada kusut kena angin."
Noah mengangguk sekali.
"Yaudah pulang sama gue aja," singkat Noah.
"Hah? Ck, pulang sama lo atau gak, rambut gue tetep kusut."
Noah merogoh saku celananya, mengeluarkan kunci mobil.
"Gue bawa mobil hari ini,"
Ana mengangguk setuju, biarlah image juteknya hilang didepan Noah, toh Noah hanya akan dianggap manusia jahil.
Sembari membuka pintu mobil, Noah berdecak kecil lalu mengusap mobil hitamnya.
"Mama, mobil Mama mau kenalan sama calon menantu Mama nih."
***
Mobil hitam milik Noah berhenti di sebuah rumah ber-cat coklat dengan pagar tinggi berwarna putih.
Noah membuka kunci mobil lalu Ana turun dari mobil Noah dan berdiri di depan pagar rumahnya. Noah membuka jendela mobil sebelah kiri.
"Thanks dan ... minta maaf sama gue," tutur Ana.
Alis Noah berkerut.
"Atas dasar apa gue harua minta maaf sama lo?" balas Noah.
Ana memutar bola matanya kesal.
"Lo udah buang iket rambut gue," singkat Ana.
"Oh oke. Sorry Na,"
"Kok Na? Gak mau gak suka, An aja."
Kesal, Noah berdecak.
"Bilang apa lo barusan?" tanya Ana.
Noah menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Official [SELESAI - REVISI]
Teen Fiction[TAHAP REVISI - ROMBAK] My 1st story Ini adalah tentang dia, yang datang dan menjadi segalanya. Dia, yang membuatku sempurna, namun pergi saat aku semakin mencintainya. Ini adalah tentang dia, yang punya 1001 cara meluluhkan, dan punya lebih dari 1...