bab 1

58 0 0
                                    

Nama pena : berthalia
Judul : misteri cermin kuno

Cerita ini diikutsertakan ke lomba LCDP X dalam rangka ulang tahun LCDP ke-10.
Baca cerita lainnya di eliteralcdp.wordpress.com.

Aku hanya seorang wanita karier, menitih karier dari nol dan sampai sekarang. Menjalankan bisnis online shop ku dirumah, usahaku bisa dibilang lumayan maju dan berkembang sih karena aku memiliki banyak reseller diluar kota.
Dan beginilah kehidupanku, bangun pagi, mandi, kerja, makan, mandi lagi, tidur lagi, untung gak kena penyakit ya.
Keseharian ku di temani mbak Atik pembantu yang membantu keluargaku dari aku kecil hingga sekarang usia ku yang 26 tahun dan masih lajang pastinya.
Bukannya gak cantik, tapi memang aku sedikit malas berhubungan dengan para lelaki yang mata keranjang, gak serius yang maunya cuma main main aja.
Banyak kok yang mau kenalan atau deket sama aku, cuma aku harus hati-hati dalam memilih, karena aku gak mau ya ntar kalo udah nikah tiba-tiba jadi janda.
Yang bikin sedih lagi, aku ini anak yatim piatu ya, orangtua aku udah meninggal 5 tahun yang lalu dalam kecelakaan mobil.
Udah ya sedih-sedihnya, sekarang aku mulai cerita sebenarnya.
Berawal dari aku penasaran dengan ruangan almarhum papah aku yang selalu di kunci, dan malam itu aku paksa untuk buka pintunya.
Aku berhasil membuka pintu itu, dalam kamar itu gak ada tuh sesuatu yang aneh.
Semua tampak biasa saja, rak buku yang rapi, meja kerja, dan barang-barang punya almarhum papah.
Satu yang buat aku paling penasaran, kotak kayu jati dengan ukiran yang bagus .
Aku maju dan bergegas untuk membuka peti kayu itu, di dalamnya hanya ada sebuah cermin kecil yang usang.
Gak aneh sih, papah memang suka koleksi barang antik-antik begitu ya.
Sampai rumah peninggalan papah mamah ini adalah bangunan Belanda kuno.
Kebayangkan gimana mistisnya bagi kalian yang gak pernah tinggal didalamnya .
Kembali ke cermin kecil usang tadi ya, aku berusaha membersihkan debu yang menempel dengan usapan tanganku .
Tapi apa yang terjadi, aku seperti terseret kelubang hitam, aku panik, takut , pastinya kaget dengan apa yang terjadi lalu

Brraaakkk......

Aku terjatuh seperti diatas kayu, tubuhku sakit, dengan hati-hati aku berdiri dan melihat sekitar.
Dimana ini, kenapa disini masih siang hari padahal tadi masih malam hari.
Aku bergegas mencari cermin itu di sekitar tempatku jatuh, untung masih ada.
Aku mencoba mengusap cermin itu lagi, dan apa yang terjadi aku terseret masuk kelubang hitam seperti tadi dan saat aku membuka mata, aku sudah sampai diruangan almarhum papah.
Dan disini aku berfikir, cermin ini bukan cermin biasa, pantas saja papah selalu ngunci kamar ini.
Okelah aku simpan dulu, aku masih syok memikirkannya, bagaimana di jaman semaju ini masih ada benda seperti itu ya.
Seminggu setelah kejadian itu, ada laki-laki mengaku teman papah datang bermaksud untuk meminta peti kayu jati yang ada ukirannya.
Aku berbohong dengan berkata kalau peti itu tidak ada, papah juga tidak pernah menunjukan padaku.
Orang itu seperti tidak puas dengan penjelasan ku dan pergi meninggalkam rumah ku dengan wajah yang marah.
Dan hal ini membuat aku lebih penasaran dengan cermin yang disimpan dalam peti kayu itu.
Beberapa hari kemudian , pada malam hari aku tidak bisa tidur dengan nyenyak, seperti ada sesuatu yang mengganggu, tiba-tiba ada suara yang muncul dari luar jendela kamar.
Aku mencoba mengintip dari celah-celah jendela , diluar seperti ada yang ingin masuk kekamar sebalah.
Dengan spontan aku membuka jendela kamarku, dan berteriak "maling .... Maling...!" .
Orang itu lari dengan paniknya, pemikiranku apakah itu orang yang datang beberapa hari yang lalu.
Yang meminta peti kayu peninggalan almarhum papah.
Esok Malam harinya aku mencoba mengusap cermin kecil itu lagi, seperti kemarin aku terseret dalam lubang hitam itu lagi, tapi aku mau mencoba lebih tenang lagi.
Dan saat aku membuka mata, aku sudah berada disebuah desa, sama halnya dengan kemarin di desa ini masih siang.
Aku mencoba berjalan berkeliling melihat sekitar apakah ada orang di sana, aku melihat sawah, kebun, sungai dan pemandangan yang asri pastinya di tempat ini ada warga atau masyarakat sekitar.
Aku terus berjalan dan sampai akhirnya aku bertemu dengan beberapa warga, mereka melihatku dengan tatapan aneh.
Aku melihat diriku dan melihat warga itu, pantas saja mereka sedikit aneh melihat ku, karena cara berpakaian ku berbeda dengan mereka.
Akhirnya mereka berbicara pada ku "nyasar nggeh mbak" tak asing ini adalah bahasa jawa dan aku menjawabnya dengan bahasa jawa juga.
Aku sedikit banyak tahu bahasa jawa karna mamah ku asli orang jawa.
Apa ini kehidupan orang jawa di masa lalu, aku terus berjalan sampai ada segerombol orang berpakaian seperti prajurit kerajaan mendekati ku.
Mereka ingin menangkapku, aku bingung dengan apa yang mereka katakan .
Mereka berkata kalau "tuan putri harus kembali ke istana dan jangan kabur lagi!" , aku terkejut kenapa tiba-tiba aku adalah putri raja.
Dengan panik nya aku berlari dan terus berlari, tapi aku kalah dari mereka, mereka berkuda dan aku hanya berlari.
Akhirnya mereka menangkapku dan membawaku, aku sudah menjelaskan bahwa aku bukan putri raja, aku hanya tersesat di desa ini.
Mereka tetap tidak percaya dan terus membawaku, dan sampailah di sebuah kerajaan.
Disana seorang berpakaian seperti raja dan yang membuatku kaget lagi, wajahnya seperti almarhum papah, di sebelah nya seorang Laki-laki yang mirip dengan tamu yang datang kerumah tadi.
Raja itu menyambutku, dan berkata "jangan kabur lagi anak ku , aku tidak akan memaksamu menikah dengan orang yang tidak kamu cintai"
Kalau berkata orang yang aku cintai pastinya aku hanya mencintai satu pria yaitu Ammar sahabat ku dari kecil sampai SMA.
Supaya tidak menimbulkan kepanikan, aku berpura-pura patuh saja dan mencari cara untuk kabur nanti malam.
Para pengawal perempuan membawaku ke sebuah ruangan, itu mungkin kamar dan mereka memaksa aku untuk ganti baju .
Dan hasilnya aku brganti baju dengan pakaian seperti putri kerajaan jawa, setelah selesai mereka meninggalkan aku sendiri dikamar.
Dan aku mencari dimana cermin kecil tadi,
setelah ketemu aku meenyimpannya dan aku tak sadarkan diri.
Paginya aku bangun, para dayang sudah datang dan mengajakku untuk mandi, saat mandi dan berganti pakaian aku sadar menjadi seorang putri raja adalah hal yang sulit karena banyak aturan, adat, kebiasaan yang harus di jaga .
Tata krama, norma, adat istiadat, pola hidup, pola makan, cara makan dan cara berpakaian ada aturannya sendiri.
Tapi kenapa wajahku bisa mirip dengan putri raja yang kabur, apa karena raja itu wajahnya mirip papah.
Setelah ini aku mau mencari celah supaya dayang-dayang ini tidak mengikuti aku lagi, dan aku ingin kembali ke duniaku, aku ingin pulang saja.
Setelah seharian berkeliling, para dayang mengajakku kesebuah tempat, lebih tepatnya seperti sebuah taman kerajaan.
Aku mendengarkan suara gamelan dan suling secara bersamaan, bagus sekali pikirku.
Aku bertanya pada para dayang , siapa yang memainkan alat musik itu, mereka menjawab "seorang patih tampan yang memainkan alat musik itu, dan dulu anda sering bertemu dan bermain alat musik bersama, apa anda lupa putri?" jawab dayang itu.
Pemikiranku apakah mungkin putri yang kabur itu seorang yang pandai memainkan alat musik.
Akupun meminta para dayang untuk mengantarku ketempat dimana suara itu berasal.
Merekapun mengantarkan ku, saat aku melihat seseorang yang meniup suling itu sangat tampan, wajahnya tak asing bagiku, dia lebih mirip Ammar, kenapa dia ada disini pikirku, aku sadar kalau ini ada di dimensi lain, aku tidak boleh gegabah.
Aku duduk disisi lain, berusaha tenang , memejamkan mata dan mendengarkan alunan gamelan dan suling, terasa tenang sekali, damai dan tiba-tiba suara gamelan dan sulingpun berhenti, aku membuka mata.
Betapa kagetnya aku, melihat bahwa patih yang tadi sedang meniup suling sudah ada didepan mataku.
Wajahnya benar-benar tampan seperti Ammar, aku berusaha tenang dan santai agar tidak terlihat panik ataupun kaget dihadapan laki-laki itu etah siapa dia.
Laki-laki itu tersenyum dan berkata "terimakasih putri sudah mau datang dan mendengarkan kami bermain alat musik" , aku hanya tersenyum sebenarnya aku sedikit malu.
Laki-laki itu adalah salah satu patih kerajaan ini, dia mengajakku berkeliling kerajaan sambil menceritakan bagaimana kebiasaan putri raja dulu , putri raja bukan orang yang sombong katanya, dia putri yang pandai, cerdas, ramah pada semua orang yang ada dikerajaan.
Sepertinya patih ini bisa diajak bicara dengan santai dan bisa dipercaya, akhirnya aku menceritakan semua yang terjadi padaku, dan yang sebenarnya seperti apa.
Awalnya dia tidak percaya, aku terus menjelaskan bahwa aku bukan putri raja, aku menceritakan bagaimana aku bisa ditempat ini, melihat wajahnya aku yakin dia sedikit percaya padaku, dan ingin besoknya aku menunjukan benda itu padanya.
Setelah itu aku pamit kembali kekamar ku, dayang mengantarku kekamar , lalu aku segera mencari cerminku, dan beristirahat.
Keesokan paginya seperti sebelumnya semua dayang membantuku untuk mandi dan berganti pakaian, sebenarnya aku sudah tidak tahan lagi.
Setelah semua beres aku berusaha mencari patih tampan itu diruangan kemarin, untuk menunjukan cermin itu padanya.
Sesaat sudah bertemu dengannya, aku menjelaskan bahwa cermin ini yang membawa aku ketempat ini.
Dia sepertinya sedikit percaya padaku, akupun mencoba menunjukan padanya, mengusap cermin itu, dan kami berdua masuk ke lubang hitam itu, nampak patih tampan itu terkejut dan menggenggam erat tanganku.
Saat kami berdua membuka mata, kami berada dihalaman belakang rumahku, dan pastinya dalam posisi malam hari.
Tampak wajahnya bingung melihat kanan dan kiri, aku menjelaskan, itu rumah ku, halaman belakang rumahku, dan saat patih itu menunjuk mobilku, akupun menjelaskan bahwa itu adalah kendaraan dimasa depan .
Aku mengajaknya masuk kedalam rumah, menunjukan foto keluargaku, dia seperti terkejut karena wajah kedua orang tua ku sangat mirip dengan raja dan ratu .
Aku mengajak dia berkeliling didalam rumah, kami seperti hantu yang gentayangan memenuhi rumah .
Tampak wajahnya sangat Bingung sekali dan dia mengajak ku kembali ke kerajaan saja.
Akupun menyetujuinya dan Mulai mengusap cermin kuno ku lagi, memasuki lubang hitam dan saat membuka mata kami sudah ada diruang musik kerajaan.
Patih tampan itu merasa bingung, tapi aku senang dia sudah mulai percaya padaku.
Akupun meminta tolong pada patih tampan itu supaya mencari tuan putri yang asli dan membawanya pulang, karena aku juga ingin pulang kerumah dan patih itu menyanggupi permintaanku ini dan ternyata patih dan tuan putri saling mencintai.
Beberapa hari tidak ada kabar, aku hanya berdiam diri di kerajaan bersama dayang-dayang .
Sesekali ada guru yang datang karena di perintah oleh raja untuk mengajak ku belajar tentang kerajaan .
Suatu saat aku merasa sangat bosan sekali, aku meminta para dayang mengajakku jalan-jalan ke tempat yang belum pernah aku kunjungi, dan para dayang mengajak ku ke pendopo, tempatnya agak ke belakang dari kerajaan ini.
Tempatnya sangat sejuk, terlihat nyaman dan tenang, di pendopo itu ada susunan buku-buku tua, aku mencoba ingin melihat apa saja isi buku-buku itu.
Ternyata buku itu mengandung cerita bagaimana kerajaan ini bisa maju dan berkembang sampai saat ini.
Sudah sekitar satu minggu aku menunggu patih tampan itu, tapi dia tidak segera pulang, apa mungkin tuan putri yang sebenarnya belum ketemu.
Malam harinya aku mengusap cermin itu, dan Aku masuk kedalam lubang hitam lagi, saat aku membuka mata, aku sudah berada di sebuah kamar, seperti kamar di rumah sakit.
Dan mbak Atik bilang kalau aku sudah tak sadarkan diri selama satu minggu, saat sebelum aku di rumah sakit, mbak Atik menemukan aku pingsan dikamar tidur ku.
Besoknya aku sudah boleh pulang kerumah, dan aku mencoba mencari cermin kecil itu dikamar, hanya untuk memastikan cermin itu nyata atau hanya mimpi saja.
Dan cermin itu ketemu di bawah tempat tidurku , dan menyimpanya dengan baik di dalam peti kayu jati itu dan meletakan di bawah tempat tidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

misteri cermin kunoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang