Halu-2

47 7 0
                                    

Persiapkan hati saat membaca chapter ini wahay kaum halu 😂

Cusss langsung aja!

Selamat membaca! ❤

•••

Mereka bertiga--Yuna, Amel, dan Adnan tengah berada di toko buku. Yuna masih mempertahankan muka cemberutnya, ia sedang dalam mode kesal-pake-banget. Sesekali Yuna melirik sinis lewat ekor matanya ke arah Amel dan Adnan yang malah sibuk memilih buku kesana-kemari.

Mereka berpura-pura tidak peka dengan kekesalan Yuna.

Yuna sangat ingin berteriak mengatakan kalau yang dilihatnya tadi di wc cowok itu adalah Park Channyeol!

Biar Yuna ulangi sekali lagi.

Park Channyeol EXO!

Channyeol yang asli bukan halu!

"Amel Amel Ameeelllll!!" panggil Yuna keras dua jam lalu. Ia ngos-ngosan saat kembali dari ruang guru. "G-gue, huh, huh ...,"

Amel mengangkat alisnya bertanya.

"Bentar, gue aus. Aer, aer dong." Amel segera memberikan botol minumnya. Yuna menenggaknya rakus lalu mengelap bibirnya. Adnan di belakang ikut penasaran.

"DEMI APAA GUE ABIS KETEMU SAMA PARK CHANNYEOL!!! Kaki gue ... lemes banget. Gue dipegangin ama dia!" ujar Yuna berteriak lalu senyum-senyum sendiri.

Adnan sudah akan meledakkan tawanya, tapi melihat wajah antusias Yuna membuat Amel lekas mencubit lengan cowok itu. Adnan berdeham mengubah ekspresi wajahnya.

"Jangan bilang lo lagi halu!" peringat Adnan.

Yuna melotot lalu menggeleng cepat. "Nggak ish! Orang dia juga megangin gue!"

"Elo sempet foto sama dia?" tanya Amel. Yuna menggeleng sendu. "Itu dia anehnya Mel. Gue baru aja mau minta foto, tapi mulut gue gabisa digerakin. Buat napas aja rasanya gue engap."

"No pict adalah hoax." Adnan menyahut. Yuna melotot kembali.

"Mungkin cuma halusinasi lo doang, Na." timpal Amel sambil berpikir. "Lo ngeliat dia pergi kemana gitu abis megangin lo?"

Yuna menggeleng. "Dia ... langsung ilang gitu aja. Pas gue kedipin mata dia uda gaada."

"Itu artinya lo beneran cuma halu!" ungkap Adnan lalu laki-laki berwajah tampan itu tertawa terbahak-bahak membuat Yuna memajukan bibirnya kesal.

Huuuufff, menyebalkan sekali.

"Gue mau pergi," ujar Yuna masih dengan nada kesalnya. Adnan dan Amel masih memusatkan pandangannya ke buku-buku yang akan mereka pilih. Mereka berdua mengangguk saja.

"Iiihh gue mau pergi!!" Yuna berucap agak keras. "Iya, gue tau. Lo mau pergi," sahut Amel acuh tak acuh.

"Pergi aja sono. Kayak lo berani pulang tanpa kita aja." timpal Adnan.

Yuna menggeram kesal. Dia menghentakkan satu kakinya di lantai dengan keras. "Iya! Ini gue mau pergi nggak akan kembali lagi kesini!"

Halu 24/7 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang