Rasa

79 9 2
                                    

Seorang gadis yang tengah duduk di taman Malam ini dengan Hembusan Angin yang menerapa Wajahnya dan membuat Hijab yang gadis itu pakai berterbangan.
Duduk seorang diri membuat nya lebih tenang dan Rilexs hal seperti ini yang Gadis itu cari kesunyian dan ketenangan.

Dengan Pikiran yang terus berputar bagai Kaset Rusak, bayang bayang masa lalu terus berputar, kenangan pahit seakan akan memberontak untuk di ingat lagi, Gadis itu menunduk, ia adalah periang jika bersama sahabatnya atau keluarga Nya tapi jika sendiri dalam kesunyian ia seperti Rapuh.
Ia hanya butuh ketenangan untuk pikiran dan Hati nya

Sudah satu Jam gadis itu duduk di Taman yang sunyi ini tanpa pengunjung jika di malam hari. Logika nya mengatakan ia harus pergi dari taman ini tapi hati nya berkata lain ia masih betah untuk berada di sini, saat ini logika dan hati nya tidak dapat bekerja sama

Gadis itu menengok ke arah samping saat ia merasakan ada Orang duduk di sebelah nya dan itu benar
"Dingin! , ngapain di sini? "Tanya Orang itu uang sudah mendarat kan Bokongnya di bangku taman

" Ngapain lu di sini "Ucap gadis itu Tanpa menanggapi Pertanyaan yang di lontarkan Cowo itu

"udah malam, Ga baik cewe malam malam ada di sini" Ujar Ardhit

"Lagi asik aja "Jawab Aida tersenyum tapi bukan ke arah Ardhit melainkan ke tatapan nya ke depan

Yak orang itu adalah Aida dan Ardhit, Ardhit yang pulang dari Supermarket ingin mampir dulu ke Taman, tapi tak di sangka ia menemukan cewe yang di kenal nya

" Gua kira lu setan"Ucap Ardhit, aida langsung menengok dan memukul lengan Ardhit

"Enak aja setan, gada setan secakep gua!"
Ujar aida kesal

"Hahahaha iya marah amat mbak nya, Udah lah balik yok nanti di marahin nandho loh"Ucap Ardhit
Aida menyatukan Kedua alis tebal nya ia heran kenapa bawa bawa nama Nandho

"Kok Nandho si "Tanya aida heran

" Ehhh ngga ngga, maksudnya, Nandho ga suka liat cewek malam malam di tempat sepi kaya gini "Jawab Ardhit Gelagapan Plus Ambigu, Aida semakin di buat heran

" Yak teruuus apa hubungannya ama gua"

"Ck, udah ayo ah balikk ngemeng mulu luh kaya markonah! "Decak Ardhit kesal, Ardhit menarik Tangan aida untuk pergi dari Taman.
Mereka berjalan menuju Mobil Ardhit yang ada di pinggir Jalan
"heh lu kemari naek apaan?" Tanya Ardhit pada Aida yang sudah berada di samping nya

"Ojol"jawab Aida singkat

"Yaudah lu balik bareng gua "Putus Ardhit, aida tidak menolak lumayan kan Uang jajan nya tidak berkurang karena tebengan Ardhit

Ardhit masuk ke dalam mobil di ikuti Aida yang di samping kemudi.
Ardhit fokus dengan Jalanan di depan nya sedangkan Aida menatap jalan di jendela samping nya

"Daa,Salamin gua yak sama Rahma "Ucap Ardhit melirik sekilas pada Aida

" hmm, kalau suka mah bilang aja, jangan banci "Celetuk Aida

" Tenang proses"Jawab Ardhit. Aida memang sudah mengetahui kalau Ardhit itu suka sama Rahma karena dari tatapan Ardhit yang berbeda dari yang lain, sebagai sahabat ia hanya bisa mendukung

Selama perjalanan hanya di iringi keheningan, Aida yang malas ngomong dan Ardhit yang bingung mencari topik pembicaraan jadi ia memilih diam,
Ardhit dan Aida sudah sampai di perkarangan Rumah Aida, Aida keluar dari Mobil Ardhit tak lupa juga mengucapkan terimakasih pada Ardhit dan langsung masuk ke dalam Rumah nya karena ia sudah ngantuk, setelah memastikan aida Masuk Ardhit langsung melesat pergi dari rumah Aida dan kembali ke basecamp karena pasti teman teman nya sudah menunggu makanan yang ia belii tadi di supermarket.

KIMOCHI PerfectoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang