part 01

2.2K 98 5
                                    

Dipagi yang cerah sebuah cahaya menembus dinding kaca jendela kamarnya, angin bertiup menyibakan gorden berwana putih di kamar itu seorang gadis mulai menggeliat ah lebih tepatnya gadis yang sudah menikah 1minggu lalu , ya tepat 1minggu lalu gadis itu menyandang status sebagai nyonya Mubharok, nama belakang dari suaminya rizky mubharok, seorang anak dari pengusaha sukses ,dan sekarang dia lah ceo dari perusahaan ayah nya sendiri NZCORP,,

"Ahh udah jam berapa ini ? Gadis itu bertanya pada diri sendiri . Huuhft masih jam 06.00 pagi"
Karena hari ini hari minggu jadi bisa lebih santai untuk melakukan aktivitas.
Setelah nya membersihkan diri syifa lalu bergegas turun untuk menyiapkan sarapan pagi , suasana rumah di pagi hari yang cerah ini masih terasa sepi , karna suaminya rizky belum keluar dari kamarnya, kamarnya ? Bukannya suami istri tidur satu kamar ? Tapi itu tidak berlaku bagi rizky mubharok.
Setelah memutuskan pindah rumah dari rumah orangtua syifa ke rumah rizky sendiri , ya rizky sudah memiliki rumah hasil jerih nya sendiri,, mereka memutuskan untuk tidak tidur satu kamar lebih tepatnya rizky yang memutuskan sepihak.
"Oh iya , kamar kamu di atas sebelah kiri, mungkin itu cukup untuk ukuran kamar perempuan" ucap rizky dengan nada datarnya.
"Ta....." belum syifa melanjutkan kalimatnya rizky sudah berlalu dari hadapan syifa.
"Huuufft,, sabarr syifa" ucap syifa dalam hati sambil mengelus dadanya.

Saat syifa sedang asyik bergelut dengan perabotan dapurnya , tiba.tiba rizky turun dengan pakaian yang sudah rapi.
"Mas rizky... sarapan dulu mas" tawar syifa pada suaminya
"Saya kan sudah bilang ngga usah repot.repot untuk melakukan hal seperti ini" balas rizky dengan nada datarnya.
"Tapi mas....."
"Ahh sudahlah, saya mau pergi" ucap rizky akhirnya
"Ini kan hari minggu mas,"timpal syifa.
"Terserah saya mau bepergian hari apa pun"
"Oh ya satu lagi, jangan urusi urusan saya" jawab rizky di akhir percakapan nya , dan lalu pergi meninggalkan luka di hati seorang syifa, istrinya

..
Sore hari setelah melaksanakan solat ashar syifa terduduk di atas ranjang tidurnya menghadap ke arah jendela, udara sore yang sedikit mendung seakan mendukung perasaan syifa saat ini.
"Ya allah.. kuatkan aku, aku yang dari awal menerima semua konsekuensi nya, kenapa sekarang rasanya sesakit ini" gerutu syifa dalam hatinya.
Akhirnya syifa memutuskan untuk menutup jendela karena hujan mulai turun dan mungkin akan sangat lebat karena awan terlihat begitu gelap.
Syifa turun ingin melihat susana di bawah apakah suaminya sudah pulang, dan ternyata masih sama sepi seperti tadi pagi.
Selagi menunggu suaminya pulang syifa mencoba untuk memasak, ya meskipun rizky tidak pernah menyentuh masakan yang syifa masak, siapa tau aja kali ini dia akan menyentuhnya, syifa selalu berharap demikian.

Suara ketukan pintu dari luar menyadarkan syifa dari tidurnya, syifa menggeliat menetralkan pandangan nya melihat jam dinding ternyata sudah pukul 07.00 sore. buru.buru bergegas membuka pintu utama itu.
Di lihatnya rizky yang sepertinya sedang ada masalah.
"Mas... makan dulu" syifa bekata sambil mengikuti rizky yang tak bersuara sedikit pun.
"Biar syifa panasin dulu makanan nya, mungkin sudah agak dingin" timpal syifa kembali. Dan rizky berlalu meninggalkan syifa tanpa sepatah kata pun.
"Hmm... mungkin masakannya hari ini akan berakhir di tempat sampah lagi, seperti hari.hari sebelumnya" gerutu syifa dalam hati.

Rizky yang sekarang berada di kamarnya terduduk di bawah di dekat ranjangnya dia menjambak rambutnya sendiri seakan tidak merasakan sakit.
"Aaarrrghh kenapa jadi rumit gini" prustasi rizky
Dulu sebelum rizky menerima perjodohan ini, hidupnya mungkin bisa dikatakan bebas karena rizky tinggal sendiri, tapi meski pun begitu dia tidak pernah meninggalkan tanggung jawabnya sebagai ceo, hingga akhir nya bisa membeli rumah yang sekarang di tempati sepasang suami istri itu, dirinya sendiri dan syifa perempuan yang sama sekali tidak diharapkan rizky.

Sebenarnya rizky berniat untuk melamar kekasihnya yang sudah 3tahun menjalin hubungan dengannya, tapi orang tuanya tidak pernah tau hubungan rizky dengan Reina kekasihnya.
Karena pada saat itu reina masih mengejar studinya di luar negri.dan rencanya bulan ini reina akan pulang dan menagih janji yang rizky janjikan, untuk melamarnya.
Rizky tidak mungkin berterus terang tentang pernikahannya dengan syifa karena itu akan sangat menyakiti perasaan reina .
Reina adalah gadis yang sangat cantik dia baik sangat baik dia rela bertahan dengan rizky meski jarak mereka sangat jauh. Selama rizky kenal reina, reina anaknya tidak pernah macam.macam dia selalu mendukung apapun yang rizky lakukan dia adalah suportnya bagi rizky, bahkan rumah yang sekarang rizky tempati itu adalah pilihan reina.

..
Rizky menggeliat merasakan cahaya matahari menembus matanya dari pantulan kaca jendelanya. Menyadari ini sudah pagi rizky bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah beres dengan penampilan kantornya yang sangat rapi lalu turun kebawah. Pada saat itu rizky meliha syifa sedang berperang dengan alat masaknya.
"Kenapa masih menyiapka sarapan" suara rizky mengagetkan syifa yang sedang mengaduk sayur percikan air nya mengenai tangan syifa dan itu sangat panas.
"Aawww panasss" rintih syifa
"Ehhh mas rizky sarapan mas"
"Ngga usah" jawab rizky dingin dan berlalu.
"Mas tunggu" teriak syifa karena rizky mulai menjauh.
"Apalagi sihh" geram rizky
"Ini bekal makan siang" syifa menyodorkan kotak bekal berwarna biru itu berharap rizky menerimanya.
"Berapa kali saya harus bilang jangan repot.repot seperti ini, karena pada akhirnya saya tidak akan makan masakan kamu" bentak rizky sambil pergi meninggalkan syifa yang masih terdiam.
Bagai dihantam batu besar hati syifa dengan ucapan rizky barusan dan membuat cairan di matanya tak tertahan untuk keluar,bisa di bilang saat ini syifa rapuh.

Maaf,,! jika hadirku jadi deritamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang