Part 2

1.5K 160 25
                                    

Happy Reading
...

Langit memasuki ruangan yang dipenuhi dengan hingar bingar, kebulan asap, dan aroma alkokhol yang kuat, menyisir setiap sudut ruangan.

Tempat dimana orang-orang katanya ingin menemukan kebebasan, bebas meliuk-liukkan tubuhnya tanpa batas.

"Wadaw pengantin baru kok malam pertamanya di Club? Kan dirumah udah ada yang angetin, anget-anget empuk." Teman Langit yang bernama Matt berkelakar.

"Gak tertarik gue, badan die  itu ibaratnya kayak triplek kelindes truk, gak bisa lah buat si joni reaksi," jawab Langit santai sambil memantik api untuk sebatang rokok yang sudah dia hisap itu.

"Jahat banget sih lu Lang, secara langsung lu udah body shaming loh. Gitu-gitu dia juga makhluk ciptaan Tuhan."

"Bodo," jawab Langit santai.

"Jadi lu cuma nganggep dia istri pajangan aja nih?"

"Ya iya, lama-lama juga dia nanti minta cerai, mana ada cewek yang tahan digituin. Lama-lama juga nyerah sendiri."

Langit menuangkan vodka ke gelas yang ada di hadapannya, ia meneguknya dengan cepat. Seperti tengah meneguk teh di pagi hari.

"Ada yang oke gak ini malam?" tanya Langit.

"Ada di rumah lu, udah halal lagi," jawab Matt sambil tertawa.

"Apaan sih lu Matt Solar." Langit melempar puntung rokoknya ke arah Matt.

Selang beberapa menit kemudian, datanglah seorang wanita dengan pakaian serba minim menghampiri Langit dan Matt.

"Hay Lang, bukannya lu baru nikah ya tadi?" tanya wanita itu dengan nada centil.

"Bisa gak sih lu semua gak usah bahas soal itu mulu." Langit sedikit membanting gelasnya saat meletakkannya di atas meja.

"Yaudah kalau gak mau bahas-bahas soal itu, gimana kalau gue kasi service  serasa malam pertama buat lu?" wanita itu mengedipkan sebelah matanya.

"Lu kasi aja sama Satpam Club sana!"

Langit langsung berpindah tempat, Langit benar-benar kesal ketika semua orang terus mengingatkan dirinya tentang pernikahan yang ia anggap tak lebih seperti sebuah kesialan.

Malam itu, Langit meneguk minuman haram itu sangat banyak, hingga untuk berjalan pun Langit tidak sanggup lagi.
...

Sementara itu, di tempat yang berbeda Humairah tengah mendirikan sholat tahajjud, sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh suaminya.

Humairah, adalah sosok wanita sholehah kebanggaan Abahnya, sosok yang sangat tertata hidupnya mengikuti ajaran Agama. Hal ini selaras dengan latar belakang keluarga Humairah yang religius, dan bersahaja.

Dalam doa-doanya yang menembus sepertiga malam terakhir, Humairah memanjatkan doa-doa kebaikan untuk dirinya, orangtuanya, suami dan juga kehidupan rumah tangganya.

Masih besar harapan Humairah, kalau suatu saat suaminya akan terbuka mata hatinya, berubah menjadi sosok yang lebih baik. Dan lebih bisa menghargai ikatan pernikahan mereka ini.

"Ya Allah, sungguh Engkaulah yang Maha membolak-balikkan hati manusia, hamba mohon berilah Hidayah-Mu kepada suami hamba. Berilah ia Ya Allah ketenangan dan ketentraman hati, tunjukilah dia Ya Allah di jalan-jalan yang Engkau Ridhoi, jangan Engakau biarkan dia berlama-lama menjadi suami yang dzolim."

"Ya Allah berikan pula hamba kesabaran untuk mendampinginya, untuk selalu berada di sisinya, mengingatkannya di jalan kebenaran."

Tok tok tok

Ada Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang