Bu irni sudah 3 hari ini tak lagi terlihat keberadaannya. Selama ini bu irni selalu menyapa nenek dan aku saat ia hendak pergi ke kebun miliknya.
"Apakah ada yang terjadi padanya?"-Gumamku dalam hati.
Saat duduk di depan rumah, aku meyadari suatu hal yang bahkan baru aku sadari saat ini. Aku terus berpikir dan terus berpikir.
"Apakah memang sedari dulu ada pohon besar ini di depan rumah?"-Gumamku lagi dalam hati.
"Singatku, dulu pohon ini tak ada di sini. Waktu ku bermain di halaman rumah saat masih kecil, pohon ini tak ada disini. Apa mungkin Nenek yang menanamnya?. Jika ia nenek yang menanamnya, pohon ini begitu subur sehingga bisa tumbuh sebesar ini dalam 3 tahun"-Pikirku.
Aku begitu kebingungan dan memutuskan untuk membersihkan dan merapihkan rumah sebentar. Saat aku hendak mencuci piring, sinar mentari menyinariku dan menyilaukan mataku. Aku melanjutkan aktivitas ku dan aku mulai menyadarinya.
"Seingatku, Nenek membuat tempat menyuci disini karena tempat ini tidak terkena sinar mentari dari pagi sampai siang hari, tetapi kenapa sekarang aku terpapar sinar mentari pagi? Ada apa ini? Apa ingatanku yang salah?"-Gumamku yang penuh akan pertanyaan
Aku hiraukah hal itu dan terus melanjutkan aktivitasku.
Pagi berganti siang, siang berganti sore, dan sore berganti malam. Saat ini Nenek belum kunjung pulang dan aku semakin resah. Selama 3 hari terakhir ini Nenek selalu pulang tengah malam, sekitaran jam 12 malam ataupun jam 1 pagi.
"Apakah Nenek sesibuk itu?"-Pikirku
Saat malam semakin larut, aku tetap terjaga dan menunggu Nenek pulang. Saat ku duduk termenung, terdengar suara langkah banyak orang yang sepertinya berada dekat dengan rumah kami.
Aku yang penasaranpun akhirnya keluar untuk mencari sumber suara tersebut, namun nihil, aku tak mendapatkan apa apa. Sempat terngiang di pikiranku sebuah pertanyaan "Apa yang di lakukan banyak orang pada malam hari ini di hutan dan tanpa satupun penerang?".
Waktu menunjukan hampir jam 1 malam, dan ya benar saja akhirnya nenek pun pulang. Dengan wajah dingin, ia membawa Mie goreng dan sambal pete di kedua tangannya.
"MAKAN!"-Sautnya dengan nada memaksa.
Karena menghargai apa yang telah nenek buat, akhirnya aku memakannya dengan lahap. Sebelum bertanya pada nenek, nenek sudah deluan masuk ke kamarnya.
"Ah, mungkin Nenek capek"-Pikirku
Saat aku hendak tidur, aku mendengar lagi langkah kaki itu, langkah kaki banyak orang yang berjalan. Saat ku melihat keluar jendela, ada banyak sekali orang di dalam hutan yang gelam itu. Dengan memegang obor, mereka seakan-akan sedang mencari sesuatu.
"Apa yang mereka cari di malam seperti ini!?"-Tanyaku
Saat ku memalingkan wajahku, aku terkaget dengan sosok nenek yang ternyata sedang berdiri di samping jendelaku. Dengan wajah marah, dia memandang mereka.
"Nenek kenapa? Apa nenek tidak suka mereka berkeliaran di sini saat malam hari?"-Tanyaku
Nenek hanya melihat ke arahku sejenak dan akhirnya masuk kembali ke dalam kamarnya.
Mentari kembali menyinari rumah kami, dan aku kembali terbangun dan memulai hari baru ini. Tetapi, aku merasakan sesuatu yang aneh!!.
"Kenapa kulit benar benar terasa seperti terbakar? Seingatku, kemarin aku tak bermain keluar dan terkena cahaya matahari. Aku hanya mencuci piring dan pakaian ku sebentar dan hanya terkena mata hari pagi. Tidak mungkin cahaya matahari pagi dapat menyebabkan luka bakar kan?"-Pikirku.
Saat aku keluar kamarku, Nenek sudah tak ada lagi di Rumah. Di atas meja hanya tersedia Mie goreng dan sambal pete buatan Nenek.
"Dari mana nenek mendapatkan Mie goreng ini? Beberapa hari ini aku selalu memakan makanan seperti ini"-Gumamku
"Rumah kami jauh dari pemukiman, dan di sini tidak ada kios sama sekali. Saat berberes juga aku tak melihat adanya mie di tempat ini. Dan lagi, aku tak pernah melihat Nenek memasak"-Pikirku
Setiap hari, semua kejadian aneh terus menyambutku.
Bersambung...
Pas 600 kata.
Jangan lupa vote dan share yah kalau kalian suka.
Maaf jikalau ada banyak kesalahan dalam penulisan.
Terimakasih dan selamat membaca..
KAMU SEDANG MEMBACA
Nenek
HorrorArii, pemuda yang baru menyelesaikan pendidikan SMAnya dan pulang kekampung untuk menemui Neneknya. Tapi, semuanya benar benar aneh, ada yang salah!