20

105K 13.8K 7.7K
                                    

Jaemin membuka matanya. Ia melihat sekeliling. Ini bukan kamarnya. Dilihatnya di sebelah kanan ada foto Jaehyun. Ahh ternyata ini di apartemen Jaehyun


"Udah bangun Jaem?" Jaehyun masuk sambil membawa bubur di tangannya

"Kok gue disini kak?" Jaemin aneh mengapa ia bisa ada di apartment Jaehyun padahal seingatnya ia ada di apartemennya sendiri saat tidak sadarkan diri.

"Gue tadinya mau nganterin barang buat lo, tapi pas liat lo pingsan gue langsung bawa kesini deh. Bego kan gue padahal tinggal pindahin ke atas kasur, gue malah jauh-jauh bawa lo ke apartemen gue" Jaemin tertawa menertawakan kebodohan Jaehyun. Itulah Jaehyun, dia memang tampan dan pintar. Tapi jika panik, Jaehyun berubah menjadi orang yang konyol dan bodoh.

"Yaudah gapapa kak. Makasih" Jaemin tersenyum tulus dan Jaehyun hanya berdehem

"Lo gapapa Na? ada masalah?" Jaehyun seperti melihat Jaemin yang putus asa disini

"Gapapa kok kak. Cuma masalah kecil"

"Kayanya masalah lo ga kecil Na" Jaehyun tentu bisa melihat dari raut wajah Jaemin dan obat yang digenggam Jaemin kemarin. Jaehyun tau, Jika Jaemin meminum obat sialan itu lagi, Jaemin pasti punya masalah besar.

"Acting gue kurang bagus ya kak?" Jaemin tersenyum sendu. "Mau cerita?" Jaehyun menawarkan, namun Jaemin menolak. Jaehyun mengerti, Jaemin sedang ingin sendiri

"Yaudah. Lo bisa cerita kalau lo siap. Tuh abisin dulu buburnya. Udah itu lo minum obat. Badan lo agak anget Jaem"

"Iya kak. Makasih"

Jaemin berusaha tersenyum di depan jaehyun agar Jaehyun tidak khawatir akan keadaannya. Namun, setelah Jaehyun pergi, Jaemin melunturkan senyumnya. Ia teringat kejadian semalam. Dimana melihat niat orangtua Jeno dan orangtuanya menjodohkan Jeno dan Haechan. Jaemin yakin ini semua pasti ulah Haechan, karena Jaemin tahu bahwa kakeknya itu sama sekali tidak menerima Haechan.

"Apa Jeno bakal nerima semuanya?" dan disitu Jaemin berharap tidak

****

Jaemin keluar dari apartemennya. Dia tidak bersama Jaehyun karena Jaehyun ada kelas sore dan ia ada kelas siang. Jaemin memang jarang menggunakan kendaraan sendiri karena ia lebih nyaman menggunakan kendaraan umum. Saat berjalan menuju halte, Jaemin melihat seorang yang sepertinya ia kenal sedang di keroyok sekumpulan geng.

Jaemin membulatkan matanya saat melihat bahwa orang yang dikeroyok oleh geng itu adalah Yuta. Jaemin berlari menuju Yuta dan membantu Yuta melawan sekumpulan geng itu. Bagaimana pun juga, Jaemin pernah ikut taekwondo sebelumnya, jadi ia cukup pandai dalam berkelahi dan orang-orang itu cukup lemah sebagai lawan Jaemin. Jaemin dengan mudah dapat menumbangkan mereka satu persatu.

"Kak. Lo gapapa?" Jaemin agak khawatir saat melihat ujung bibir Yuta berdarah

"Gapapa kok gue. Cuma cape aja. Minta air boleh ga?" Yuta bicara dengan napas yang terengah-engah. Ia lelah karena sebelum Jaemin datang, ia melawan geng itu sendirian. Meskipun tidak terluka, tetap saja tenaga Yuta terkuras

"Oh iya nih gue ada minum" Jaemin menyodorkan minum yang ada di tasnya kepada Yuta

"Thanks"

Cassé || Nomin ☑️ (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang