17. Bahan Masakan

737 75 3
                                    

Haiiii gimana nih puasanya?
Lancar kan?

By the way..
Hani bawa part baru nih buat nemenin kalian yang mungkin udah bosen juga dirumah terus, hehe..

Kalo agak-agak membingungkan maaf ya.. maklum, perut kosong😂

Selamat membaca💕



💌💌💌

"Benar.. tapi kau terlihat lebih cantik saat rambutmu di ikat. Ih.. menggelikan hahaha.." tutur Jungkook dengan nada mengejek.

"Ya! Geumanharago!" Teriak Jimin yang masih terus mengejar Jungkook tanpa henti. (Ku bilang hentikan!)

Jika melihat yang seperti ini, mereka benar-benar terlihat seperti tom dan jerry.

Aku yang sudah tak bisa menahan tawa, kini sudah terbahak di sofa. Mimpi rasanya bisa melihat dan merasakan momen seperti ini secara langsung.

"Utjima Keyla-ya.. naega dowajwo.." rengek Jimin yang sudah terlihat lelah. (Jangan tertawa, keyla.. bantu aku..)

Ku hentikan tawaku perlahan, menyeka air mata yang sudah membasahi pelupuk mataku. "Mian mian, hehe. Sudah Jungkook, hentikanlah.. kasihan Jimin." Ujarku. (Maaf maaf)

"Cih.. dasar pengadu. Lagi pula baru kali ini aku membaca chat-mu. Tidak sepertimu yang selalu melakukannya tanpa sepengetahuanku." Rutuk Jungkook kesal.

"Ya.. maaf, itu aku tidak sengaja." Tutur Jimin.

"Begini saja.. Jungkook, kalau kau mengembalikan ponsel Jimin, aku akan memasak rendang untuk makan malam hari ini. Bagaimana?" Tawarku.

Kedua mata Jungkook berbinar, senyumnya merekah dengan lebar. "Jeongmal?" (Sungguh?)

Aku menjawabnya dengan anggukan mantap. Kemudian dengan sembarang Jungkook melempar ponsel Jimin ke atas sofa. Beruntung ponselnya tidak mendarat di lantai.

Dengan cepat Jimin meraih ponsel hitam itu dan mengelus-elusnya. Takut-takut jika ada lecet di ponsel mahalnya itu.

Aku terkekeh kemudian berpamitan pada mereka untuk mengambil ponsel ku di kamar. Berniat untuk memesan bahan masakan dari aplikasi ojek online. Sungguh, terlalu malas untuk berbelanja keluar.

"Mwohae?" (Sedang apa?)

"Ayam gila!" Seruku spontan.

Ku lihat Taehyung tertawa puas melihatku terkejut. Menyebalkan!

"Kebiasaan ih orangnya teh, tau orang lagi ngelamun." Rutukku membuat Taehyung menatapku bingung.

"Mworago? Teh? Kamu mau membuat teh? Kenapa ke kamar?" (Apa katamu?)

Kini giliran aku yang terkekeh melihatnya kebingungan. "Tidak. Aku mau mengambil ponsel. Mau pesan daging."

"Oh.." tutur Taehyung, namun masih dengan ekspresi bingung.

Ia membuntutiku memasuki kamar dan duduk di kasur milikku. Sungguh.. melihat ekspresi bingung itu membuatku ingin mencubit pipinya. Menggemaskan.

Ku raih ponsel yang ku taruh di meja kerja ku. Kemudian berjalan ke arah Taehyung dan duduk disampinya sambil memesan beberapa bahan masakan pada sebuah aplikasi ojek online.

"Memang di Indonesia ada aplikasi untuk pesan bahan makanan?" Tanyanya.

Aku mengangguk, "nanti seseorang akan membelikan dan mengantarnya kesini."

"Oh.. ku pikir hanya rumah makan cepat saji saja yang memiliki kurir pengantar."

"Kalau begitu.. setelah menikah kita menetap di Indonesia saja. Agar kau tidak kelelahan harus belanja setiap minggu." Sambungnya dengan ekspresi wajah polos.

Aku menatapnya sambil tersenyum. "Nan shireo." (Aku tidak mau)

Spontan Taehyung menatapku terkejut, "kenapa? Bukankah seharusnya kau senang? Kau juga bisa bertemu dengan teman-temanmu setiap hari jika kita tinggal disini. Kau tidak akan kesepian."

"Aku tau.. tapi jika kau menetap disini, bagaimana denganmu? Taehyung.. aku tidak bisa dan tidak mau egois. Aku tau kau tidak bisa hidup tanpa kimchi. Kimchi disini dan di Korea itu berbeda. Kau dan aku.. salah satu dari kita juga tidak ada yang bisa membuat Kimchi, kan? Berbeda denganku.. disana aku bisa memasak sendiri makanan Indonesia. Walaupun dengan bahan makanan milik Korea yang rasanya berbeda dengan rempah disini, tapi aku bisa membuatnya dengan rasa yang mirip, seperti waktu itu."

MR. KIM || KIM TAEHYUNG (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang