Prolog

1.7K 178 12
                                    


Ketika kamu membuat permohonan pada Bintang jatuh dan berharap bahwa itu bisa terwujud, yang harus kamu lakukan adalah mempercayainya dan yakin bahwa ia akan mewujudkan permintaan mu.

***

Di malam hari yang begitu cerah, tanpa awan ataupun tanda-tanda akan datangnya hujan, terlihatlah seorang gadis dengan rambut diikat ponytail sambil sesekali melihat Bintang dengan teleskop kesayangan nya.

Senyum cerah terukir dibibirnya yang kecil. Mungkin sekarang malam yang cerah tetapi angin ikut turut serta untuk menghiasi kebahagiaan gadis itu.

Di hamparan langit yang begitu luas, perhiasan-perhiasan itu begitu menawan dilangit malam. Kerlap-kerlip nya membuat tenang namun satu yang menarik perhatiannya.

Sirius.

Si Bintang paling terang.

Sekarang matahari masih berada diatas horison karena itulah dia bisa melihat Sirius.

Dia menjauhkan badan nya dari teleskop itu dan menatap ke langit luas yang ada didepannya.

Ah... Betapa bahagianya dia sekarang.

"Itu..."

Dia melihat Bintang jatuh, buru-buru dia menutup mata dan menyatukan kedua tangannya, membuat permintaan sebelum Bintang jatuh tersebut hilang.

Masalah benar dan bohong mengenai Bintang jatuh tidak ada yang tau. Yang dia inginkan hanyalah berharap agar permintaan nya benar-benar terjadi.

Saat membuka mata, dia hanya bisa menghela nafas lalu terkekeh kecil. Bagaimana bisa dia percaya jika Bintang jatuh akan mengabulkan permohonan nya?

Seharusnya dia meminta kepada Tuhan yang maha kuasa. Bukan kepada Bintang yang merupakan ciptaan-Nya.

Dilihatnya dipantulan air, ah benar, sekarang dia berada di pinggiran danau yang begitu luas.

Danau ini tidak bisa menampung banyaknya Bintang dilangit sana.

Pikir gadis itu sambil mendekati air dan melihat kearah pantulannya. Tetapi itu tidak menggubris betapa indahnya danau itu sekarang.

Rasanya dia ingin menyentuh Bintang-bintang diatas sana dengan mudah seperti dia menyentuh pantulan Bintang tersebut di air.

"Hmm..." gumamnya lalu beralih menatap ke tangan kirinya, dimana sebuah jam silver bermotif luar angkasa melingkar sempurna disana.

"Sebaiknya aku pulang sekarang," katanya lalu berdiri dan berbalik. Betapa indahnya malam ini, dia tidak ingin cepat-cepat meninggalkan tempat ini.

Saat berbalik, alangkah indahnya jika kakinya tidak terpeleset dikarenakan tanah yang lembab membuat gadis itu terjatuh ke dalam air.

Namun sangat disayangkan ketika hal itu benar-benar terjadi. Dia terjatuh kedalam air yang begitu dingin ketika dimalam hari.

BYURR!!

Kakinya mengayuh keatas dan tangannya ikut bergerak, menuju keatas untuk kembali ke daratan karena rasanya seluruh tubuhnya dibuat mati rasa menahan hawa dingin ini.

Tapi ada yang mengganggunya sedari tadi. Kenapa rasanya daritadi dia seperti tenggelam lebih dalam.

Dia juga merasa kalau tubuhnya semakin berat dan susah untuk digerakkan.

Glekk!!

Nafasnya menipis, pandangannya mulai menghitam. Samar-samar dia masih bisa mendengar suara katak menguak.

Shooting Star | Hunter x Hunter X Reader |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang