#19 Our Day

249 39 2
                                    

Tak pernah terpikir oleh Jungkook bahwa ia akan merasakan kebahagiaan yang sama. Dulu ia kira saat kepergian Nessie itu, Ia akan menutup diri pada wanita.

Bukan karena ia lemah tapi ia hanya takut tak bisa membahagiakan wanita itu nanti yang ada malah menyakiti. Ia juga tak akan tega menyakiti wanita lain hanya karena dirinya yang belum sepenuhnya sembuh.

Dan kini, Ia mencoba membuka diri dengan kehadiran seorang wanita. Mungkin ini juga kehendak Tuhan. 

Roséanne Park atau Park Chaeyoung.

Wanita itu berhasil membawanya keluar dari diri lamanya yang kelam. Bohong jika ia tidak tertarik dengan sosok wanita itu. 

Senyumannya, Ekspresinya, semua tentangnya menarik bagi Jungkook.

"Yak, Jeon Jungkook!" Teriak Rose dari tangga atas rumahnya.

Jungkook terkejut dengan teriakan Rose barusan. Ia yang tadinya sibuk membaca berkas kantor perusahaan ayahnya itu. Yap... Mulai minggu depan, Ia akan bekerja di perusahaan ayahnya itu karena ia telah menyelesaikan tugas akhirnya lebih awal dari kebanyakan mahasiswa.

"Wae?!"

Teriakan Jungkook tak kalah dari suara Rose tadi.

Rose menuruni tangga lalu berkacak pinggang dihadapan Jungkook. Wajahnya terlihat kesal tapi anehnya itu justru membuatnya terlihat menggemaskan.

"Lo ingkar janji sama gue!" Kata Rose.

Jungkook menaikan alisnya mencoba mengingat janji yang pernah ia katakan pada Rose. Rasanya tak ada janji apapun yang ia lupakan. 

"Janji? Emang gue ada janji apa sama lo?" Tanya Jungkook yang sekarang meletakkan berkas tadi dan fokusnya pada Rose.

Rose mendengar itu melotot dan ia mencoba meredam rasa kesalnya. Bagaimana bisa Jungkook melupakan hal penting seperti ini. Ia mulai meragukan bagaimana bisa laki-laki dihadapannya ini akan mengurus perusahaan ayahnya yang terbilang besar seperti itu.

Rose menarik nafasnya perlahan lalu menghembuskannya.

"Mr. Jeon, Gimana lo bisa lupa sih? Astaga. Ok. Karena Roséanne lagi baik hari ini. Jadi, Gue maafin. Mr. Jeon, Anda berjanji untuk membawakan tteokbokki. Sekarang inget?" Tanya Rose dengan tersenyum.

'Ah, Itu rupanya.' batin Jungkook.

Jungkook berusaha menahan tawanya. Jika tidak, Wanita dihadapannya ini akan mengamuk. Satu hal yang seharusnya Jungkook sadar bahwa seorang Park Chaeyoung yang ada dihadapannya itu bisa luluh bahkan marah dengan yang namanya makanan.

"Foods is the important things"

Itulah yang akan dikatakan Rose saat ia akan makan. Bahkan ia pernah menangis karena makanan itu terlalu enak. Ia jadi ingat satu hal lagi. Rose juga pernah protes waktu itu.

"Gimana bisa tteokbokki seenak ini cuma ada di Korea? Kenapa gak ada di Australia? Ini gak adil. Gue bakalan buat petisi untuk keadilan tteokbokki dan seluruh penggemarnya!"

Ya lagi-lagi karena makanan. Mungkin satu hal lagi yang bikin Jungkook kagum sama Rose. Yaitu, Keunikannya itu.

"Mianhae, Chaeyoung-ah. Gue lupa tadi. Hmm... Gimana kalo nanti kita keluar beli tteokbokki? Kan lebih enak kalo makan ditempat. Gue teraktir deh."

Yang tadinya Rose cemberut, setelah mendengar Jungkook, Ekspresinya berubah ceria. Ia langsung bangkit dan berlari ke kamarnya.

"Ok. Deal! Gue siap-siap dulu. Lo panasin mobil aja. Janji ya. Awas aja!" Teriak Rose yang bergegas berlari ke kamarnya.

Limited TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang