10: 05.25

53 6 0
                                    

"MARSYA" ucap semua orang yang ada di ruang keluarga. Mereka semua terlihat panik dan cemas.

"Darimana aja kamu? Kita semua capek tau gak nyariin kamu kemana-mana, samapai malam-malam begini pun kamu baru pulang? Ayah gak pernah ngajarin kamu buat minggat-minggat dari rumah!" Tanya Alka yang masih menahan amarahnya.

"Bukan urusan ayah! Oh dan secara gak langsung ayah ngajarin aku buat bohong dan nyakitin orang yang kita sayang." Kata Marsya sambil menarik ujung bibirnya. Seperti mengejek.

Alka lalu diam dan menundukkan kepalanya menatap kaki.

Marsya menatap Linda yang sedang duduk di kursi. "Kenapa sih kalian pada bohongin aku?" mata Marsya mulai memerah dan nafasnya naik turun menahan amarah.

"Marsya gak gitu. Kami bohongin kamu karena kami sayang kamu. Mamak minta maaf... harusnya mamak jadi ibu yang baik buat kamu." Tangis Amanda pecah dia langsung memeluk Marsya.

Marsya tak tahan melihat mamak nya menangis. Diapun ikut menangis bahkan sampai keluar ingus.

"Kakak juga minta maaf Sya... kakak kecewa sama ayah, kakak sakit liat mamak sedih. Kakak... kakak" Nikol pun mulai terisak karena dia juga hancur mengetahui ayahnya menikah lagi. Sampai-sampai bicara pun sulit karena dadanya sesak. "Hiks... Kakak buruk buat jadi kakak kamu."

Nikol pergi ke kamarnya. Karena dia tak tahan berlama-lama dengan Linda dan ayahnya. Menurut dia ayahnya tak lagi sama. Ayahnya bukan lagi ayah yang baik dan dia tidak ingin seperti ayahnya.

Dia ingin menjadi satu-satunya laki-laki yang bisa menjaga adik dan mamaknya. Karena mengharapkan ayahnya lagi tidak mungkin. Sebentar lagi dia punya keluarga baru.

Alka maju dan ingin memeluk Marsya. Tapi.. Marsya malah menipisnya dia menatap sinis Alka dan Linda.

"Gak perlu dekat-dekat dengan aku lagi. Ayah urusin aja tuh mamah muda, sebentar lagi ayah punya keluarga baru... pasti keluarga lama dilupain Hahaha." Dia tertawa seperti orang gila. Tapi lalu menangis lagi.

"Marsya... ayah minta maaf, benar-benar minta maaf. Ayah gak akan pernah meninggalkan kalian, ayah sayang kalian semua. Sayang mamak kamu, sayang kakak kamu, dan sayang sama kamu. Tapi ayah juga udah sayang sama... Linda." Alka menatap Linda dengan penuh kasih sayang, yang malah membuat Marsya murka.

"Kalau ayah sayang sama kami, ayah tinggalkan pelakor itu!" Tunjuk Marsya pada Linda yang sudah memeluk Alka.

Amanda hanya diam dan terus menangis. Dia belum sanggup meninggalkan Alka suami yang sangat dicintainya. Dia masih bisa menahan rasa pedih dihatinya.

"MARSYA" bentak Alka. "Dia juga ibu kamu sekarang. Seharusnya kamu menghormati dia seperti kamu menghormati mamakmu!"

"GAK AKAN PERNAH!" Bentak Marsya balik. "Ibuku hanya mamak, kasih sayangku pun hanya untuk mamak! Tidak untuk ayah atau siapapun. Lebih baik ayah pergi sekarang, dan bawa wanita menjijikkan itu pergi."

'PLAK'

Tamparan lumayan keras mendarat di pipi Marsya, tapi Marsya malah semakin tersenyum sambil menangis.

Amanda dan Linda sama-sama terkejut akan perilaku Alka. Linda yang hanya diam dari tadi pun menarik Alka untuk pergi dari sini. Linda sadar disini dia yang salah, tidak sepantasnya dia berada disini dan mengacaukan keluarga Alka.

"Mas ayo kita pergi, ini semua salah aku... aku yang seharusnya mas tampar bukan Mar-" ucapan Linda dipotong oleh Amanda.

"Sudah puas semuanya? Linda kamu sudah puas melihat keluarga saya hancur? Alka kamu sudah puas menampar dan membentak Marsya? "

Tanya Amanda sambil menangis dan terus memeluk Marsya yang daritadi tersenyum. "Kalau kalian belum puas, silahkan sakiti dan bentak saya sepuasnya. Tapi jangan anak-anak saya!"

"Amanda... aku benar-benar gak sengaja tadi, aku khilaf Amanda maafkan aku. Maafkan ayah Marsya, maafkan ayah. Ayah benar-benar gak sengaja. Ayah emosi ayah yang salah maafkan ayah. Ayah pergi dulu, tapi ayah tidak akan pernah meninggalkan kalian!"

"PERGI" teriak Amanda kepada Alka dan Linda.
Dia lalu membawa Marsya ke kamarnya dan menidurkan Marsya yang masih tersenyum sembari menangis. Sampai akhirnya Marsya pun tertidur.





26, April 2020

MARSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang