Awal:')

223 55 34
                                    

Hari Senin, hari yang dibenci oleh sebagian besar para siswa. Selain mereka harus berdiri di bawah sinar matahari yang cukup terik, mereka harus mendengarkan 'pidato tak berujung' dari kepsek.
Upacara selesai, tanpa ba-bi-bu, para siswa membubarkan barisan dan berlari meninggalkan lapangan upacara. Tak sampai semenit, lapangan upacara yang awalnya ramai, kini sepi bagai kuburan.

😊

"Haaah! Selesai juga upacaranya. Kepsek bacain pidato nya mana lama banget lagi, nyampe haus nih gue" keluh Aulia sambil mendudukkan diri nya di atas bangku
"Ke Kantin kuy!" ajak Nada sambil bangun dari tempat duduk nya dan berjalan menuju kantin meninggalkan Aulia yang masih duduk di bangkunya.
"Kampret lo, gue baru duduk langsung disuruh bangun lagi" omel Aulia sambil bangun dan berlari menyusul Nada.

💙

Aulia mensejajarkan langkahnya dengan langkah Nada. Mereka berjalan menuju
kantin dengan bercanda ria.
B

el masuk berbunyi, para siswa yang berada di luar kelas berlarian menuju kelas kacuali Nada dan Aulia
"Anjir! Gue laper lagi" omel Nada
"Gue juga haus nih" tambah Aulia              "Bolos kuy" lanjut nya
"Jangan Lia! Pelajaran pertama bu Dian. Gue sih gak takut sama dia, tapi nanti dia ngadu ke bokap gue, kalau gue bolos pelajaran dia" jelas Nada sambil menarik tangan Aulia dan berlari menuju kelas XI Ipa 1 yang berada di ujung koridor.

"Nada! Aulia! Darimana kalian? Kalian denger gak kalau bel masuk sudah berbunyi daritadi?" Omel bu Dian ketika Nada dan Aulia baru saja memasuki kelas

"Ya elah bu! Sans aja kali. Baru telat lima menit, daripada kita bolos, iya gak Nad?" Jawab Aulia tanpa takut
"Iya bu. Untung kita gak bolos, nanti kalo kita bolos, ngadu lagi ke ortu kita" tambah Nada kemudian berjalan menuju bangku mereka yang berada di pojok nomor dua dari belakang. Aulia menyusul Nada yang sudah berjalan menuju bangku nya.

Semua siswa hanya diam memperhatikan kejadian demi kejadian di kelas tersebut. Tidak ada yang berani menegur Aulia ataupun Nada karena sikap mereka yang tak kenal takut.
Kelas hening sesaat sampai ada suara,
"Silakan dilanjutkan bu" ucap Aulia yang sudah duduk di bangkunya.
Para siswa menatap ke bu Dian, bu Dian yang merasa di perhatikan segera melanjutkan ucapan nya.
"Anak-anak sekalian, hari ini kita kedatangan murid baru. Silakan perkenalkan dirimu" titah bu Dian kepada murid baru tersebut
"Ehemm, Perkenalkan nama gue Zia Agatha Dizelia, gue pindahan dari London" ucap nya singkat
"Baiklah Zia duduk di..." belum selesai ucapan bu Dian, banyak siswa yang sudah mulai gaduh
"Zia duduk sini aja sama gue"
"Jangan! Mending sama gue aja"
"Apaansih lo pada. Zia duduk sama gue aja"

"Sudah-sudah kalian ini. Zia kamu duduk di samping Nada, dan Aulia, kamu pindah ke belakang duduk di samping Alvin" ucap bu Dian yang dilanjutkan sorakan dari para siswa, sorakan kecewa dan sorakan mengejek
"Loh bu, kenapa jadi saya yang dipindah? Yang murid baru kan DIA, bukan saya" ucap Aulia sambil berdiri tak terima
"Karena Zia ini murid baru, lebih baik dia duduk dengan teman perempuan, dan karena kalian itu selalu ribut kalo duduk bersama" jawab bu Dian tanpa menatap wajah Aulia
Aulia yang sudah hampir emosi dibisikkan sesuatu oleh Nada yang membuatnya menurut.
"Baiklah" ucap Aulia lalu membawa tas nya pindah ke bangku belakang di samping Alvin.
Para siswa menatap tak percaya, 'apakah ini benar Aulia? Aulia Dizcha Carletta? Kenapa dia menurut?' Kurang lebih seperti itu pikiran tiap siswa. Begitupun bu Dian yang hanya diam.
Tanpa diperintah lagi, Zia yang bosan melihat kejadian tersebut, segera melangkah menuju bangku Nada dan langsung duduk di samping Nada tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Bu Dian yang menyaksikan kejadian itu, hanya diam dan berkata "Ayo kita mulai pelajaran kita"
Lalu pelajaran Sejarah pun dimulai.

💙

Bel istirahat berbunyi, para siswa berlarian keluar kelas.
"Lo sih Lia! Gua kan mau duduk sama Zia. Ngapa jadinya elo yang duduk sama gua?" Lirih Alvin yang dapat didengar Aulia
"Banyak bacot lo" jawab Aulia lalu menghampiri bangku Nada dan Zia
Alvin diam lalu pergi menuju kantin

"Nad, kantin kuy. Eh lo anak baru, mau ikut gak?" Tanya Aulia to the point
"Emm, nama gue Zia. Jadi lo panggil gue Zia. Btw, nama lo pada siapa?" Tanya Zia datar
"Oh, Zia. Nama gue Aulia Dizcha Carletta. Lo panggil gue Aulia" jawab Aulia tak kalah datar
"Gue Nada Chillfia Erliza. Panggil aja Nada. Mau ikut ke kantin gak Zia?" Tanya Nada sambil beranjak dari bangku nya
"Gue ikut. Tapi temenin gue ke kantor kepsek dulu" ucap nya
Nada dan Aulia mengangguk lalu mereka berjalan bersama menuju kantor kepsek.

Di koridor yang mereka lewati, banyak pasang mata yang memandang mereka. Mungkin Aulia dan Nada sudah populer dengan paras mereka yang cantik. Dan ini ditambah murid baru yang tak kalah cantiknya. Banyak yang bertanya siapa murid baru itu
"Mata lo pada, dijaga!" Ketus Nada tetap menatap ke depan.
Para siswa yang mendengar segera mengalihkan pandangan mereka dari tiga siswi tersebut.

Di kantor kepsek mereka bertiga pun masuk. Yang ada kepentingan siapa yang masuk semua :v
Setelah dari kantor kepsek, mereka segera pergi menuju kantin.

Dan benar saja, kantin kini tampak seperti pasar.
"Kita mau duduk dimana?" Tanya Zia memperhatikan seisi kantin mencari tempat duduk kosong.
"Tenang aja. Di pojok masih kosong. Itu tempat duduk kita biasanya. Jadi gak ada siswa ataupun siswi yang berani duduk di tempat itu" ucap Nada melirik Aulia lalu berjalan menuju tempat duduk tersebut dan benar saja, tempat duduk itu sepi.
Aulia dan Zia mengikuti Nada dari belakang.

Ketika sudah mendekati tempat duduk tersebut, sekelompok siswa datang lalu langsung duduk di tempat duduk tersebut.
"Eh lo pada minggir geh! Ini tempat duduk kita!" Hardik Aulia
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Hello Guys!!:')
Ini cerita pertama aku. Semoga kalian pada suka yaa!
Kalo masih ada yang salah, maafkan, karna aku baru pertama kali nulis juga:D
Jangan lupa Voment nyaa!

a PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang