🌏2.🌏

78 6 0
                                    


.
.
.
.
.
.
.
Malam pun tiba Anin kini tengah berada diruang perpustakaan rumahnya, ya ... Dirumahnya ada perpustakaan pribadi ... Karena keluarganya sangat gemar membaca, dan anin adalah salah satunya ...

Dia berjalan diantara deretan buku yg tersusun secara rapi, melihat-lihat buku siapa tau ada yg menarik menurutnya untuk dibaca, dia terus berjalan dan membaca beberapa judul buku dan dia sedikit tertarik dengan Buku yg sudah terlihat tua tetapi sangat indah, dibuku itu ada ukiran yg khas dengan perpaduan warna silver dan cover buku yg perwarna hitam.

Bagi Anin buku itu sangat menarik, walau Judul dari buku itu dia tak bisa membacanya, karena tulisannya berupa huruf latin yg sedikit aneh.

Anin membawa buku itu ke meja baca yg ada diruangan itu, kemudian Anin duduk dan mulai membuka halaman pertama dari buku itu

POV Anin

"Buku ini sangat aneh, tapi sangat indah, aku ingin sekali membacanya, entah mengapa aku merasa tidak asing dengan buku ini, padahal aku belum pernah melihatnya sama sekali. Dan baru juga aku melihatnya ada disini sebelumnya dan selama ini aku tak pernah melihat buku ini ada disini, mungkin ayah yg menyimpan ya ..." Saat membuka halaman pertama dari buku itu aku terpukau dengan sebuah tulisan yang berwarna Silver sama seperti ukiran dicover, tetapi Judul di cover itu berupa tulisan latin yg tak bisa ku baca, sementara tulisan dihalaman pertama ini sepertinya adalah terjemahan dari judul itu.

" Queen of the South (Ratu dari Selatan), ehh ... Buku ini ... Buku ini kan seperti buku ..." Ting tong ... Ting tong ... Ting tong ...

"Siapa sih yg bertamu malam-malam begini ganggu orang aja ... Mending buku ini aku bawa dan ku baca nanti dikamar " Aku kekamar terlebih dahulu untuk menaruh buku ini dan kemudian berjalan kearah pintu untuk membukakan pintu karena bel terus saja berbunyi dan mengganggu di telinga ku.

"Ihhh gak sabaran banget sih, siapa juga yg bertamu malam-malam kek gini... Huuft ..."gerutuku sambil berjalan mendekati pintu.

Saat pintu kubuka terlihat sepasang suami istri yg tak lain adalah kedua orang tua ku
" Ayah, bunda ... !!" Seru ku lalu berhambur ke pelukan bundaku kemudian ayahku ikut berpelukan.

"Katanya pulang 2 hari lagi ...? Kak tiba-tiba udah nyampek rumah aja sih ... Gak ngasih kabar pula ... " gerutuku sambil melepaskan pelukan.

"Gak seneng apa Ayah sama bunda pulang lebih awal ... Hemmm" ujar ayahku sambil mencubit kedua pipiku yg aku gembungkan seperti sedang merajuk.

"Seneng kok yah ... Tapi kan bisa ngasih kabar dulu kan Anin bisa siapin makan malem buat ayah sama bunda, ayah sama bunda pasti capek sini Anin bantu bawain barangnya yuk masuk ..."jawabku dan berlalu masuk.

"Iya sayang ... Kamu udah makan malam sayang ...? "Tanya bundaku.

"Hehehehe belum bun, belum laper juga soalnya ..."jawabku sambil menyengir kuda.

"Yaudah bunda masak dulu ya buat makan malam kita ... "Ujar bunda yg kemudian berlalu ke arah dapur, sementara ayah sedang duduk di sofa sambil menonton televisi.

"Anin bantu ya bun, ... "Ujarku ikut berlalu membantu bunda memasak di dapur.

Setelah makanan siap dan terususn rapi demeja makan, aku berjalan kearah ayah yg berada disofa untuk mengajaknya makan malam.

"Yahh ... Makanan udah siap yuk makan malam abis itu ayah sama bunda istirahat, pasti capek kan "ujarku pada ayah

"Yaudah yuk ... Iya ayah udah capek banget, udah ngantuk mau tidur ... "Ujar ayah sambil mengacak-ngacak rambutku.

Setelah acara makan malam selesai , ayah dan bunda sudah kekamar, aku pun berjalan ke arah kamar, kemudian aku teringat dengan buku itu kembali, dan mulai membaca buku itu ...

Tak terasa malam semakin larut, tetapi rasa penasaranku terhadap cerita di buku itu tak membuat mataku menjadi ngantuk malah sebaliknya, mataku terang benderang.

Namun aku harus istirahat jika tidak tubuhku akan kelelahan dan mengakibatkan diriku sakit. Jadi kuputuskan untuk menghentikan bacaan ku terhadap buku itu dan esok akan ku baca lagi .

Setelah Anin tertidur dengan lelap, tak lama setelah itu buku tersebut bersinar, dan tubuh Anin pun ikut bersinar seperti buku itu. Setelah sinar tersebut hilang terlihat ada ukiran yg sama dengan buku itu terdapat ditelapak tangan kirinya, dalam sekejap ukiran itu menghilang.

Keesokan harinya setelah terbangun dan membersihkan diri Anin turun dan melihat bundanya sedang berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan.

Anin berjalan menghampiri bundanya dan ikut membantu menyiapkan sarapan untuk mereka. "Bun ... Bunda sama ayah kok perginya lama sih ... Katanya cuma seminggu ini udah mapir 2 minggu lho ..." ujarku memulai pembicaraan dengan bunda.

"Maafin bunda sama ayah ya sayang, karena ada urursan yg mendadak jadi membuat bunda dan ayah harus tinggal disana lebih lama ..." ujar bunda dengan nada seperti menyesal.

"Gapapa kok bun anin ngerti" jawabku.

"Anin selama bunda dan ayah gak ada dirumah, kamu gak kenapa-kenapa kan, kamu gak buat masalahkan, kamu gak ..."ujar bunda yg kemudian aku potong

"Gak kok bun... tenang aja ... Bunda gak usah khawatir, Anin lakuin sesuai perintah bunda sebelum bunda pergi waktu itu ..." jawab Anin dengan senyuman.

POV Anin

Saat aku berbicara dengan bunda, aku merasa bunda sedang menutupi sesuatu, "apa yg sebenarnya terjadi di waktu itu ... ? Kenapa sikap bunda terlihat sedikit aneh ... "Batinku.




🌎🌏🌍🌎🌏🌍🌎🌏🌍🌎🌏🌍

Hay ... Sampai disini dulu ceritanya ... Nanti kita sambung kelanjutannya ...

Gimana ni menurut kalian ?
Pasti awal awal udah ngebosenin ya ...?

Jangan lupa Vote sama komen ya ...

#Anin💜
#Inan💙

Ditunggu update nya ya ...

My World Queen Of The SouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang