If only you could see the tears
In the world you left behind
If only you could heal my heart
Just one more time
Even when I close my eyes
There's an image of your face
And once again I come to realise
You're a loss I can't replace
(Westlife ㅡ Soledad)♥👪♥
"Sayang. Aku akan tetap disini, aku selalu bersamamu. Aku takkan pernah meninggalkan kalian. Jadi, tolong kembalilah ke kehidupan normalmu. Aku tak mau melihatmu terus seperti ini. Ku mohon, kembalilah pada Hyun Ji. Dia merindukanmu sayang. Dia merindukan papanya. Jangan menangis lagi, hum? Aku akan selalu memperhatikanmu dari sini. Kau tak perlu merasa hidup sendirian, ada Wooju dan Hyun Ji. Aku harus pergi, ingat pesanku ya. Jaga Mereka dengan baik, aku percaya padamu. Aku menyayangimu. " Jisoo tersenyum dan bayangannya semakin hilang.
"Tidak, Jisoo-yaa ku mohon jangan pergi. Jangan tinggalkan aku lagi.. sayaaaang... "
Hosh hosh hosh. Gue terbangun dalam keadaan banjir keringat. Saat gue sadar, gue benar-benar tak ingin bangun dari mimpi ini. Gue ketakutan setiap bangun tidur, karena tak ada lagi Jisoo yang terlelap di samping gue. Tak ada lagi wajah cantik dan polosnya saat bangun tidur yang selalu menyapa pagi gue dengan senyum terindahnya. Semenjak Jisoo pergi, semakin hari rasanya hidup gue semakin hancur. Gue gak pernah nafsu makan, gue hanya hidup untuk merawat Wooju hingga sekarang. Omong-omong soal Hyun Ji, dia dirawat sama mamah dan bunda. Gue gak sanggup merawatnya sendiri, setiap kali menatap wajah polos Hyun Ji, gue akan selalu teringat bagaimana Jisoo tersenyum sesaat sebelum dia pergi meninggalkan gue untuk selamanya. Hyun Ji selalu mengingatkan gue akan luka yang terukir semenjak Jisoo pergi. Maafkan papamu sayang, papa belum bisa merawatmu sendirian. Papa belum sanggup.
Tok tok tok
"Papa? Udah bangun?" Suara Wooju menggema di balik pintu kamar.
"Eoh, udah sayang. Sebentar." Gue masih saja bermandikan keringat karena mimpi tadi.
"Papa kenapa? Kok bajunya basah?" Tanya Wooju heran melihat piyama gue bermandikan keringat.
"Gapapa sayang. Ayo mandi bareng."
Seperti inilah rutinitas gue setelah Jisoo pergi. Gue masih belum kembali bekerja. Gue hanya bisa mengantarkan dan menjemput Wooju sekolah, setelah itu gue akan berdiam dan mengurung diri seharian tanpa melakukan apapun. Hal ini terjadi hingga 8 bulan lamanya. Dan gue masih betah untuk terus hidup bersama mimpi-mimpi gue selama ini, Jisoo hampir setiap hari hadir ke dalam mimpi gue. Hebat bukan? Gue jadi gak ingin bangun setiap kali Jisoo datang ke mimpi gue.
Pagi ini, seperti biasa gue mengantarkan Wooju ke sekolah. Gue menggandeng tangan kecilnya menuju ke gedung sekolahnya. Banyak para ibu dari teman-teman Wooju yang juga mengantarkan sekolah. Tiap kali liat mereka, gue yakin Wooju juga sedih karena Jisoo tak bisa lagi menemaninya berangkat ke sekolah.
"Hyun! Baru dateng?" Sapa Seolhyun dengan SeolA yang baru datang.
"Iya nih. Lo juga? Minyeon mana?"
Gue mencari keberadaan Minhyun."Tidur di rumah. Baru balik dia. "
"Ooh.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affairs (Jisoo-Jonghyun)
FanfictieSequel of "From the Moon to the Star" Menceritakan Kisah dan lika liku kehidupan Jonghyun & Jisoo setelah menikah. The more I know of you, is the more I know I love you, and the more that I'm sure I want you forever and ever more. (Westlife-Swear i...