Seharian Zara hanya duduk terdiam pandangan yang kosong melihatnya sangat menyedihkan sekali. Temani oleh kakaknya Zara tak sekali pun berniat mengajaknya berbicara yang ujung-ujungnya akan baku hantam.
Sedangkan kyla dari tadi bingung memulai arah pembicaraan dari mana, ia tahu bagaimana rasanya di tinggalkan oleh pasangan kita jauh dan butuh waktu lama untuk bisa jumpa dengannya. Karena Kyla saat di tinggal kekasih sekolah saja galaunya minta ampun. Apalagi ini suami yang bentar lagi punya anak.
"Zar lo jangan diam dong, ngomong Napa. Takut gue". Ucap Kyla.
Krik..kirkk...krikk..krik duarr.
"Alahh malah diem".
"ZARAAAA". Teriak Kyla.
"Kyla kamu apaan sih mamam sampai kaget loh". Ucap mamam yang baru ikut gabung dengan mereka yang duduk di samping Zara.
"Hehe maaf mam, habisnya itu anak kutu diem mulu kan Kyla takut jadi Kyla panggil deh". Nyengir imut kearah sang mamam.
"Sayangg, Zara kamu jangan gini dong kasian cucu mamam ikutan sedih juga. Angga pasti cepet pulang kok". Mengelus rambut Zara lembut kasihan melihat anaknya seperti ini.
Mamam pun tak mau egois melarang menantunya itu untuk pergi, karena itu juga sudah menjadi tanggung jawabnya. Tapi melihat anaknya seperti ini dia juga khawatir takut terjadi apa-apa sama kandungannya.
"Kamu makan saja ya? Kan belum makan dari tadi pagi sekarang udah mau sore Zar". Ucap mamam.
"Mamam Zara takut". Bibirnya bergetar menahan tangis yang sudah tak bisa ia tahan akhirnya perlahan air matanya merembes keluar.
"Kamu gak usah takut ya. Semua pasti akan baik baik saja". Hibur mamam dan memeluk Zara.
Tangisan Zara pecah di dada mamamnya ia mencurahkan semua isi hati nya dalam bentuk tangisan. Perasaan campur aduk kini yang di rasakan Zara kepada suaminya itu. Entah apa yang akan terjadi nanti.
Dan Angga yang duduk didalam mobil dengan rasa kesal, memukul beberapa kali telapak tangannya, Sial. Tak heran jika di kota besar kita terjebak macet dan itulah yang sekarang telah di alami Angga.
Bagaimana kalau dia ketinggalan pesawat, jadwal keberangkatan nya adalah pukul 1 siang dan sekarang sudah pukul 12 siang tinggal satu jam lagi ia harus sudah sampai di bandara Soekarno Hatta.
"Pak apa tidak ada jalan lain?". Tanya Angga .
"Sebenarnya ada tuan tetapi kita sudah tidak bisa putar balik seluruh jalanan sudah padat". Jelas driver.
Sepuluh menit kemudian jalanan kembali normal setelah tadi bermacet-macetan takut. Ternyata di pinggir jalan ada pohon besar yang tumbang jadi itu yang menyebabkan macet terjadi.
Dengan cepat Angga meminta driver nya untuk segera membawanya ke bandara.
Sampai di sana Angga berlari sambil menyeret koper yang di bawanya. Untung saja pesawat yang akan di naiki Angga belum take off. Sembari menunggu informasi Angga memilih duduk menunggu. Rasanya sekarang cukup tenang.
"Amam". Panggil Reynand yang baru bangun berada di gendongan Kyla.
"Anak mamam udah bangun? Sini sayang sama mamam". Meminta Rey dari Kyla.
Senyuman Rey mengingatkan Zara pada Angga, memang semua bilang Rey ini copyface dari seorang Angga Yunanda. Rasa kangen menghinggapi hatinya lagi. Belum sehari Angga meninggalkan nya.
"Amamm. Apapp". Ucap Rey. Zara tersenyum tipis mendengar nya.
"Papap lagi kerja sayang". Jawab Zara membenarkan rambut putranya.
"Elja?". Ucap Rey dengan polos.
"Iya sayang. Rey kangen ya? Mamam juga kangen kita tunggu papap pulang ya". Ucap Zara berusaha baik tetapi hatinya sedang tidak baik saat ini.
Siang sudah berganti menjadi malam, saat nya Zara untuk tidur sesudah menyelesaikan kegiatan makannya. Saat zara hendak kekamar ada tangan yang mencegahnya.
"Ayok anterin gue jalan". Ajak Kyla.
"Kyl Lo gak liat ini udah malem. Gue mau tidur capek".
"Baru jam 8. Ayolah temenin gue Zar, gue bosen nih pengen mencari sesuatu yang segar". Ucap Kyla penuh drama.
"Iya deh. Bentaran doang tapi ya, awas Lo kalau lama gue tinggal". Ucap Zara naik untuk bersiap-siap.
Kini Kyla dan Zara tengah berjalan-jalan di salah satu mall. Mencari beberapa helai baju yang cocok untuk nya, Kyla yang mencari model-model baju gaul sedangkan Zara mencari tak jauh-jauh dari dress. Dress nya dress untuk ibu hamil ya. Angga pernah bilang padanya kalau ia tidak suka Zara memakai pakaian yang kurang bahan. Boleh memakai pakaian yang hits pada jaman seperti ini Angga juga tidak kudet kudet amat alangkah baiknya di kurangin kan milik suami jadi tubuh tidak perlu di umbar-umbar.
Saat tengah memilih pakaian yang cocok untuknya, Zara tak menyadari ada seorang pria yang sedari tadi menatapnya lekat tanpa berkedip. Sampai pria itu dengan berani memanggil Zara.
"Nona cantik".
Zara yang tak ngeh bahwa panggilan itu untuknya karena cukup banyak orang di store itu. Zara tidak mau geer duluan dong.
"Nona". Panggilnya lagi. Belum juga ada jawaban dari Zara hingga ia memberanikan diri mencolek lengan Zara.
"Eh. Mas apa-apaan sih?". Ucap Zara jijik mengibaskan bekas colekan pria itu.
"Kamu aku panggil gak nyaut nyaut sih". Ucapnya tersenyum.
"Iya ada apa ya mas?". Tanya Zara lagi mencoba positif thinking terhadap lawan bicaranya ini.
"Ah tidak hanya ingin berkenalan dengan wanita cantik". Mengulurkan tangannya.
"Ah maaf mas. Tidak bisa". Menyanyikan kedua tangannya menolak secara halus.
"Saya sudah memiliki suami". Lanjutnya. Dan segera pergi.
Pria itu hanya tersenyum melihat Zara dengan tingkah imutnya. Lucu sekali, bunga-bunga cinta tumbuh di relung hatinya saat pertama kali melihat wajah cantik dari Zara.
"Gila kali tu orang ngajak gue kenalan. Ya kenalan sih gak papa asal dalam batas wajar lah ini manggil gue cantik lagi. Gak diliat apa perut gue udah hampir meledak ngeluarin bayi". Dumel Zara.
Kyla yang melihat Zara mendumel tak jelas akhirnya menghampirinya.
"Lo kenapa?". Tanya kakaknya itu.
"Tadi ada cowok yang ngajakin gue kenalan terus manggil gue cantik lagi. Kan jijik". Ucap Zara dengan nada kesalnya.
"Ihhh gue denger aja jijik gimana liatnya cobak bisa-bisa muntah di tempat gue. Ahahah".
"udah makanya, ayok pulang anak gue kasian". Ajak Zara mengambil tangan kakaknya paksa.
"Zar bentar dulu dong masih pengen gue disini". Ucap Kyla tidak mau pulang.
"Eh ekor kebo, ini udah jam 10 lebih. Lo bilangnya cuma bentar". Ucap Zara greget.
"HAH UDAH JAM 10 LEBIH?". Pekik Kyla melihat jam tangannya.
"perasaan baru tadi deh kesini, ya udah deh ayok bayar".
Melihat rumahnya yang sepi, Zara dan kyla memutuskan memasuki kamarnya masing-masing.
"Rey pasti tidur sama mamam deh, tidur sendiri deh. Angga aku kangen". Ucap Zara murung.
Aku update 2 part nih. Suka gak?
Ayok yang penasaran, mari komen untuk lanjut😋
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT LOVE[SELESAI]
Teen FictionDia lelakiku, belahan jiwaku, lelaki yang sangat aku cintai. Aku tak tahu bagaimana diriku tanpanya ~ Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani. Dia wanitaku, separuh napasku, wanita yang sangat aku cintai. wanita yang selalu menjadi bahagiaku ~ Angga Ald...