Disaat kebiasaan harus dengan paksa aku hilangkan. Bisa dikatakan ini berat, berat sekali. Hampir setiap hari ketemu, sebentar bahkan lama. Yang apa-apa cerita, yang apa-apa terbiasa dengan chat cueknya tapi yang ada sekarang hanyalah orang asing. Sama sekali tak menanyakan kabar, aku adalah orang yang dipaksa pergi dari hidupnya. Satu-satunya hal terberat ialah perihal kebiasaan. Tak bisa dibantah, dia orang yang berperan penting dalam setahun belakangan ini.
Aku membenci kota Padang, bukan bukan. Kenangannya. Merasa setiap tempat yang dilewati memiliki momen dengannya. Merasa dia ada disana. Terbesit apa saja yang pernah terjadi. Bahagia bahkan luka. Semuanya bercampur aduk. Entah sekarang yang tersisa benci entah sayang yang masih ada. Sampai sekarang aku tak ingin mengingatnya. Tapi sayangnya, disaat tertentu, sosoknya muncul dalam ingatan tanpa bisa aku elakkan lagi.