" Maaf, lama yah nungguinnya soalnya Lea tadi ke toilet dulu."
Allea menyodorkan bermacam-macam camilan dan minuman di atas meja. Membuat Revan dan Randy berbinar menatap makanan itu.
" Thanks." Ucap Niko
Tak lupa juga kedua sahabat Allea yang mulai mengambil gelas berisi sirup yang dibawa Allea, mereka berdua sudah mengerti situasi berkat penjelasan Niko.
" Kamu gak papa kan All?" Tanya Salma
" Allea gak papa kok, Allea kan strong, hehehe..." Ucap Allea sambil cengengesan membuat yang lain ikut tersenyum.
Namun tak lama setelah itu, Niko mendapat sebuah pesan di ponselnya. Raut wajah Niko yang semula biasa saja mendadak menjadi datar dan dingin.
Kedua sahabatnya yang sudah hapal dengan gelagat meyeramkan Niko, paham apa yang harus mereka lakukan.
" Gue pamit, ada urusan. Salam buat Regan," Niko berlalu dari ruang tamu itu, diikuti Revan dan Randy dibelakangnya.
Salma yang mengerti apa yang akan Niko lakukan bersama Revan dan Randy hanya menghela nafas berat. Pasti pulang-pulang mereka akan membawa oleh-oleh yang membuat Salma mengelus dada.
" Napa tuh abang lo?" Tanya Hana menyikut lengan kanan Salma.
" Biasa lah, paling pulang-pulang muka tuh pada bonyok." Jawab Salma.
Allea hanya menatap keduanya bergantian dengan raut bingung.
" Yaudah ya, Lea aku mau pulang dulu, udah kesorean nih, takut di cariin bunda, soalnya balik sekolah langsung kesini gak ngabarin bunda dulu, hp aku nya low." Kata Hana
" Aku pengen disini sih sebenernya, nemenin kamu, takut kamu kenapa-napa, tapi malem ini mama sama papa aku pulang, maaf yah All." Kata Salma merasa bersalah.
" Gak papa kok, Allea kan udah gede, jadi pasti bisa jaga diri dengan baik kok." Ucap Allea berusaha meyakinkan.
"Huh.. Yaudah deh, kalo ada apa-apa telphone kita yah, kalo si Regan macem-macem langsung aja gaplok muka temboknya pake sapu, oke."
" Macem-macem? Kak Regan kan cuma ada satu? Gak banyak macemnya, dan muka Kak Regan kan ganteng gak ada temboknya, masa Allea tega gaplok muka Kak Regan pake sapu sih, nanti kalo mukanya jadi benjol gimana? Pasti sakit." Kata Allea polos.
Kedua sahabatnya hanya bisa menghela napas, harus sabar menghadapi sifat polos Allea yang kadang-kadang bikin orang naik darah.
" Ya ya ya, pokoknya kalo ada apa-apa hubungi kita-kita yah All, aku sama Salma duluan, baik-baik yah dirumah berdua sama manusia alien satu itu, bye Allea. " Hana melambaikan tangannya dan beranjak dari ruang tamu itu diikuti oleh Salma.
" Aku pamit yah All, hati-hati dirumah." Salma mengacak pelan surai hitam Allea.
" Siap komandan! Hati-hati juga yah."Allea memberi hormat layaknya seorang prajurit kepada komandannya.
Setelah kedua sahabatnya pergi, Allea baru ingat ini sudah 2 jam lebih Allea dibawah. Pasti Regan marah karena Allea telat menemuinya.
Allea pun bergegas naik ke atas, membuka pintu kamar dengan pelan, Allea mendapati Regan yang sedang memainkan ponselnya.
Allea menghampiri Regan dengan kepala yang ia tundukkan, takut Regan marah.
Regan yang menyadari kehadiran Allea, menghentikan aktivitasnya membalas pesan dari Niko, tentang dia yang kembali berulah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RegAll
Teen FictionAku hanya ingin menyampaikan sesuatu yang tak dapat kusampaikan sebelumnya, Tentang sebuah rasa yang seolah mempermainkanku. - Nadinia Cindy Attallea Kamu adalah definisi sempurna dari sosok malaikat berhati lembut laksana kapas tak bernoda, Namun a...