"Nanti sore jalan-jalan mau gak, Bil?"
Gadis yang tengah sibuk mengerjakan soal-soal fisika itu menoleh ke arah lelaki yang mengajak berbicara. "Nanti sore?"
Lelaki bernama Jayden itu mengangguk.
Bilsy memutar-mutar pulpen yang ada di tangannya sambil menjawab, "Nanti sore kayaknya gak bisa. Besok ada ulangan matematika di kelas, aku harus belajar. Next time aja, ya."
Penolakan dari Bilsy membuat Jayden menghela nafasnya. "Minggu kemarin gak bisa, sekarang juga gak bisa. Udah lama lho kita gak kencan, Bil." kata Jayden masih terus berusaha membujuk sang pacar agar mau menerima ajakannya untuk pergi bersama.
"Aku juga gak mau kay — "
Jayden memotong ucapan Bilsy yang belum selesai, "Kalau gini terus, kapan kita punya waktu berdua? Aku tau kamu harus belajar tapi apa gak bisa luangin waktu sedikit aja buat aku? Satu jam dari kamu udah berarti banget buat aku, Bilsy."
"Jadi kamu maunya apa?"
"Waktu kamu." jawab Jayden menanggapi dengan cepat.
"Oke, nanti sore kita jalan." ucap Bilsy final. Gadis itu tak mau melanjutkan perdebatan kecil yang tak berguna ini. Jika masalah waktu yang sudah ia debatkan dengan Jayden, pasti ujung-ujungnya mereka berdua berantem dan saling marahan. Kejadian seperti ini bukan satu atau dua kali terjadi dalam hubungan keduanya tapi sudah sering.
Fyi, Jayden dan Bilsy itu berpacaran sejak mereka kelas sepuluh dan sekarang keduanya duduk di kelas sebelas. Jadi sudah terhitung dua tahun mereka menjalin hubungan. Meski sering bertengkar hanya karna masalah spele, keduanya sama-sama tak mau menyudahi hubungan mereka ini.
"Nanti jam empat sore aku jemput kamu, ya." kata Jayden dengan nada lembut. Terlihat sekali jika lelaki itu senang dengan keputusan akhir yang di ambil oleh Bilsy.
Bilsy mengangguk menyetujui. "Iya. Yaudah sana kamu balik kelas. Bentar lagi bel masuk mau bunyi." suruh Bilsy.
"Iya, aku balik tapi ini susu sama rotinya jangan lupa dimakan. Tadi pagi kamu juga gak sarapan 'kan karna bangun telat?" ucap Jayden sambil menyodorkan susu dan roti yang ia beli di kantin sebelum datang ke kelas MIPA-II, yakni kelas Bilsy.
"Terimakasih, Jay. Nanti aku makan." kata Bilsy sembari tersenyum tipis.
"Jangan nanti-nanti, makan aja sekarang."
"Iya, iya." pasrah Bilsy.
"Oke, kalo gitu aku ke kelas dulu." pamit Jayden. Sebelum melenggang keluar dari pintu kelas Bilsy, lelaki itu menyempatkan diri untuk mengelus pucuk kepala sang pacar. Perlakuan yang terbilang sederhana tapi Bilsy suka.
๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑
HALOOO HALOO 🙇🏻♀️👋🏻 aku kembali
membawa cerita baruuu dengan
cast jay <333 horeeee !! 🤩💐karakter bilsy kalian bebas yaaa
mau bayangin siapaa ^ 0 ^i hope y'all enjoy untill
the end 💟 semoga akuu juga
bisa selesaiin cerita ini yaaa 💕see u soon in next chapter ♡︎
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ select one ❞ ✓
Teen Fictionft. enhypen's jay ❝ Will we survive in the midst of the complexities that exist? At the end, we will not. ❞ ━ completed » plagiarism and hate comments are not allowed! ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ©dowlette