Perfect Love 47

1.1K 57 40
                                    

Sebelum Zara tertidur ia terlebih dahulu membersihkan diri, sikat gigi, cuci muka, tangan, kaki, dan tak lupa untuk meminum susu ibu hamil yang sebelumnya sudah ia buat.

"Ahh sehat-sehat ya anak mamam, semoga saat kamu lahir nanti ada papap di samping kita". Ucap Zara tersenyum sembari mengelus perut nya. Merebahkan badannya dan tertidur.

"ZARAAAAA".

"ZARAA BANGUN SAYANGG".

Zara mengucek matanya baru sebentar ia menikmati tidurnya sekarang mamamnya teriak-teriak di bawah ada apa sih. Zara menyingkap selimutnya dan berjalan turun.

"Mamam ada apa kok teriak-teriak? Ini ada apa lagi pake nangis nangis segala?". Tanya Zara bingung apa sebenarnya yang terjadi.

"Kyl Lo nangis kenapa? Ada masalah sama pacar Lo itu?". Beralih menanyai kakaknya. Kyla yang di tanya menatap iba pada Zara dan menggeleng.

"Kenapa sih mam? Kasih tau Zara dong". Tanya Zara kembali yang kesabarannya mulai hilang.

Masih terdiam, menangis, dan menunduk itu saja yang di lakukan orang-orang di rumahnya ini. Zara yang sudah malas membiarkan saja beranjak dari sana  kembali kekamarnya.

"Angga kecelakaan pesawat". Suara lantang mamam bagai petir yang menyambar hatinya, bagai kuku tajam yang mencakar seluruh tubuhnya.

Matanya yang sudah memanas, bibir bergetar, jantungnya berdegup kencang. Lelucon macam apa ini? Tidak terjadi apa-apa dengan suaminya itu Angga hanya pergi sementara kan?

"Hahah mamam bercanda kan? Angga kan pergi kerja mam". Membantah omongan mamam. Dan beralih ke Kyla yang duduk dengan air mata yang masih terus mengalir.

"Kyl Lo jawab gue. Yang dibilang mamam bohong kan? Angga baik-baik aja kan?". Tanya Zara dengan suara seraknya yang ingin menangis.

"....."

"JAWAB GUE KYLA. BUKA MULUT LO JANGAN CUMA NANGIS". Ucap Zara yang mulai mengeluarkan air matanya.

Kyla yang tahan melihat adik yang selalu ia jahilin akhirnya memeluknya dengan erat dan mencoba memberikan kekuatan untuk cobaan yang Allah kasih untuk nya.

"Lepasin kyl. Bilang kalau yang dikatakan mamam itu semua bohong gue mohon kyl. Gue mohon". Mengguncangkan tubuh kakaknya.

"ZARA KAMU SADAR NAK. ISTIGHFAR". Menarik Zara paksa yang tak tahan melihat tingkah laku anaknya yang terus-menerus membantah fakta itu.

"Itu semua benar sayang. Mamam dengar langsung berita yang menyiarkan tadi dan mamam pastikan lagi ke pihak kantor Angga dan mereka juga membenarkan sayang". Ucap mamam memberikan pengertian ke anaknya.

Zara seketika terdiam tak tau apa yang sedang ia pikirkan sekarang. Tubuhnya bagai tak bertulang, Zara terperosok terduduk lemas di lantai. Antara percaya dan tidak percaya.

"AANGGAAA JANGAN TINGGALIN AKU".

"AANGGAAA". Teriaknya dan bangun dari mimpinya seketika.

Mamam dan Kyla membuka pintu kamar Zara kasar dan langsung memeluk anaknya.

"Zara sayang kamu kenapa nak?". Tanya Mamam sembari menyeka keringat anaknya.

"Kyl ambilin minum adik kamu".

"Ini mam".

"Lo kenapa Zar?". Giliran Kyla yang bertanya.

"Aku mimpi buruk mam". Jelasnya menangis.

"Udah sayang jangan nangis ya. Itu cuma mimpi. Bunga tidur". Ucap mamam menenangkan.

"Tap tapi mam hiks Zara mimpi kalau pesawat ang ga jatuh". Ucap Zara terbata-bata.

PERFECT LOVE[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang