15. Limabelas

109 7 21
                                    

Gapapakan gue boong dulu jadi pacar lo, suatu saat nanti pasti lo beneran jadi cewek gue
Tapi boong:v

—Delta Raffasya

🍭🍭🍭

Detik menit jam terus berlalu menandakan hari semakin malam. Vanessa dkk masih stay di cafe tempat mereka makan.
Sedangkan di tempat lain segerombolan Delta dkk masih saja asyik bermain di timezone, biasa para jomblowers nggak punya gandengan ya gitu:v
Memang benar dugaan Vanessa orang yang dia lihat saat sedang menikmati asyiknya makan itu adalah Delta dkk.

Tanpa sengaja Delta melihat Vanessa disaat dia sedang memperhatikannya. Seketika pandangan mereka bertemu, menyadari bahwa dirinya sedang diperhatikan, Vanessa langsung menyibukkan diri dengan makanannya. Tak lama setelah itu Delta menghampiri mereka disaat Vanya dan Vani tak sadar akan kehadiran mereka.

"Tumben kalian ke mall" ucap Alta yang berada di depan muka Vanya

"Uhukk..uhukk" Vanya dengan segera menyeruput jus alpukat sampai habis tak tersisa

"Gila lo ya!" sahut Vanya kesal. Alta pun hanya bisa memamerkan deretan gigi putihnya

Vanessa pun memutar bola matanya dengan kesal melihat Delta yang berada tak jauh dari dirinya.

"Eh guys, udah malam balik yuk," ajak Vani sambil melirik jam yang melingkar di tangan kirinya

"Halah masih sore juga, mending kita nonton" ajak Raka

"Masih sore pala lo peang, ck ini udah malam lagian kita udah nonton tadi, jadi ajakan kalian percuma" sahut Vanya

"Balik aja yuk takut kemaleman," ajak Vani kembali

"Tapi balik pakai apaan? helikopter? Tadi kan kita cuma naik taksi online" kata Vanessa sambil menghembuskan napasnya dengan kasar. Sedangkan Vani hanya cengengesan dengan perkataannya tadi.

"Yaelah gimana sih, katanya orkay tapi kok ke mall nggak bawa kendaraan ck" ejek Delta dengan bangganya membuat Vanessa seketika ingin membunuh  Delta saat itu juga.

"Ketawa aja terus!" Sindir Vanessa

"Lah emangnya gue nggak boleh ketawa gitu?!"

"...."

"Ck dikacangi tuh," celetuk Raka

"Mumpung gue ganteng dan baik hati men.."

"Nggak usah muji diri sendiri!" Sindir Vanessa kembali

"Yaudah lah balik bareng gue aja, mumpung gue lagi bawa mobil jadi lumayan bisa nampung lo lo pada," ucap Delta dengan senyum manisnya, semanis kecap bango.

Vanessa hanya memutar bola matanya menanggapi omongan Delta barusan. Namun Delta yang melihat ekspresinya itu hanya menghembuskan napasnya jengah dengan kelakuan Vanessa barusan.

"Kalo lagi kek gini, lo jangan sinis-sinis dulu deh. Gue udah baik nawarin lo lo pada tumpangan gratis, lagipula gak baik kalo cewek pulang malem-malem tanpa ada yang jagain" ucap Delta panjang kali lebar.

"Mantep tuh, udah lah Nes lo balik sama kita kita aja, masa cogan kek gini ditolak sih" kata Raka dengan pedenya

"PD- nya gak ketulungan," sahut Vani sewot

"Oke lah," ujar Vanessa singkat yang membuat Vanya dan Vani tersenyum penuh arti.

"Yaudah ayo," Delta menarik tangan Vanessa agar ia masuk ke dalam mobil sport nya yang terparkir tak jauh dari posisinya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DilupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang