Bab. 36 [The Death II]

1.2K 107 12
                                    

Semenjak insiden di istana, aku bersama para guru dan juga beberapa peri pekerja istana bersembunyi dengan aman ditempat rahasia - masih di Negeri Florateria - yang tak diketahui oleh peri awam. Ditempat ini jugalah kami mengubur mayat ayahku, Raja Zuro. Aku merasa sangat terpukul, bahkan disaat-saat terakhirnya dia tak bisa melihat anak-anaknya berkumpul. Ibu - aku tak tahu bagaimana keadaannya sekarang, kuharap dia juga baik-baik saja - juga tak ada disini. Aku hanya bersyukur ibuku sempat melarikan diri waktu itu, jika tidak mungkin saja dia akan mengalami nasib yang sama seperti ayah.

Guru Sai dan Guru Bio sedikit terluka. Waktu itu, kami kewalahan melumpuhkan Clan Firemax. Jumlah mereka yang sangat banyak - hampir memenuhi seisi istana - dan juga sihir yang mereka gunakan membuat kami tak banyak bisa melawan. Untuk menghindari lebih besar resiko kematian, aku memutuskan untuk menyerah. Meskipun menyerah, bukan berarti kami kalah. Justru, menurutku lebih baik mundur selangkah terlebih dahulu untuk melompat ke hal yang lebih besar.

Hari ini, aku terpaksa harus keluar dari tempat persembunyian. Aku tak bisa membiarkan Yumihara berkuasa terhadap Negeri Florateria. Aku tahu betul betapa mengerikannya dendam Yumihara. Dia sanggup melakukan apa saja untuk mewujudkannya.

"Tenang saja, aku akan kembali!" pamitku pada Guru Sai, sementara Guru Bio masih terbaring ditempat peristirahatannya. Dia belum sadarkan diri sejak insiden hari itu - aku terpaksa menggendongnya saat kami berteleportasi ke tempat ini.

"Pangeran Tzukira, aku tahu kau memiliki dendam atas kematian Raja Zuro." Sahut Guru Sai, "Tapi kau juga harus memperhatikan kondisimu. Tenagamu sedang tidak stabil pada saat ini." Lanjutnya.

"Iya, aku tahu! Aku akan berhati-hati guru! Aku sudah tidak punya waktu lagi untuk menunggu!" sahutku.

Aku mengakui fakta bahwa perkataan Guru Sai ada benarnya. Aku sendiri merasakan tubuhku masih sangat lemah pada saat itu, namun apa iya aku harus diam saja di saat kondisi negeri yang kacau seperti ini. Tidak! Aku tidak akan melakukan hal itu. Akulah satu-satunya harapan Negeri Florateria disaat Govio dan Iqueena sedang terjebak dibumi. Kepalaku sedikit berdenyut memikirkan banyak sekali pekerjaan yang harus kuselesaikan, membereskan Yumihara dan mengembalikan adik-adikku.

Setelah berpamitan dengan Guru Sai dan beberapa peri pekerja istana yang menatapku cemas, aku segera berteleportasi menuju istana - sebelumnya, aku juga sudah membuatkan portal menuju perkampungan Negeri Florateria mana tahu hal buruk terjadi padaku, maka peri-peri disini bisa keluar dari tempat persembunyian ini meski tanpaku.

Malam ini, udara dingin yang berhembus terasa menyesakkan dada. Begitu aku tiba di istana, memori tentang bagaimana Yumihara membunuh ayahku seakan berputar ulang dengan sangat jelas di otakku. Aku masih bisa mengingat dengan jelas setiap adegannya. Hal itu membuatku semakin menggebu, aku harus menuntaskan semuanya, tekadku.

Begitu sampai di pintu gerbang istana, aku melihat peri penjaganya sudah tumbang, apa ada yang mencoba menerobos masuk sebelum aku, pikirku. Aku hanya perlu mengalahkan satu dua peri Clan Firemax yang kebetulan ku jumpai. Ini sedikit aneh karena penjagaan diluar tampak lengang, mungkinkah mereka berkumpul disuatu tempat untuk mengadakan sesuatu, ritual misalnya? Ahh itu pasti benar, aku sempat mendengar rumor bahwa Yumihara sedang menyiapkan ramuan penghancur. Jika ia, sekarang adalah saat yang sangat tepat. Bulan diatas sana bersinar terang seakan mendukung apa pun tindakan yang akan dilakukan oleh Yumihara. Seketika, aku jadi sedikit tidak menyukai bulan.

Aku terus menelusuri lorong menuju aula utama istana. Firasatku, Yumihara pasti ada disana. Tapi disini juga sepi, hanya ada beberapa peri Clan Firemax yang terlihat sedang...hmmm.. entahlah, bersih-bersih, mungkin? Semua peri disini adalah perempuan. Aku tak mungkin menyakiti perempuan - pengecualian untuk Yumihara. Jadi aku hanya mencoba untuk bertanya kepada mereka, "Dimana Yumihara?" kataku.

Fairy Florateria {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang