The truth

71 21 33
                                    

📍High School Seoul Sky Elite
📍Kelas 3-1

Seperti biasa, bukannya langsung ke kelas, namun Jena memilih untuk ke ruang kepala sekolah. Entah apa yang membuatnya dominan kesana daripada ke kelas.

Jena selalu sukses membuat orang-orang bingung terhadap dirinya dan ia adalah sosok yang sulit ditebak. Cigo adalah orang yang sangat bingung dengan keadaan dan kepribadian Jena.

Hari ini, kulit Jena tampak mulus bak porselen. Tidak ada cela apalagi memar-memar seperti yang Cigo lihat.

"Fungsinya foundation untuk apa sih?" Tanya Cigo pada teman-temannya

"Kenapa emang? Kau mau menutupi bekas ciumanmu?" Saffa bertanya kembali pada Cigo

"Aku serius. Gunanya foundation itu untuk apa dan gimana cara pakenya?"

"Cigo kau sungguh ingin tau?" Tanya Nessa

"Biar aku aja yang menjelaskannya." Sahut Avril

"Jadi begini, umumnya foundation itu digunakan untuk make-up namun tergantung orang mau gunain foundation itu untuk apa. Bisa nutupin tatto, memar, atau tanda lahir."

"Foundation itu yang warnanya serupa dengan warna kulit penggunanya kan?"

"Iya Cigo." Jawab Avril

2 detik sebelum bel masukan, Jena tiba dikelas dan dia hanya diam. Bahkan diam pun dia terlalu cantik. Karena usil, Cigo menyentuh pipi Jena, "Jena pake foundation juga?"

Jena memberikan tatapan mematikan pada Cigo. Avril, Nessa, dan Saffa sangat takut dan khawatir kepada Cigo yang tidak ada rasa takutnya untuk membawa seorang Jena bercanda.

"Jena kau pake foundation merk apa?" Tanya Saffa

"Yang jelas kau gak sanggup membelinya." Jawab Jena angkuh

"Bisa kok. Ibuku direktur rumah sakit."

"Ibumu cuma direktur. Bukan pemiliknya."

Nessa melipat kedua tangannya didepan dada, menganggap Jena hanyalah orang kaya biasa yang hanya sombong selangit, "Berapa sih harga foundation mu dan merknya terkenal gak?"

"La Prairie Skin Caviar Concealer Foundation. 216 dollar." Jawab Jena

Nessa masih tidak mau kalah kekayaan, "Kau punya mobil sport?"

Jena menggeleng. Nessa merasa menang. Avril dan Saffa hanya bisa gigit jari sedangkan Cigo sangat suka melihat pertengkaran dingin Jena dan Nessa.

"Kau memiliki aset? Palingan asetmu hanya wajahmu. Kalo begitu asetku adalah kulitku." Pamer Nessa

"Asetku hanya sedikit. Cuma 5,6 juta dollar."

Nessa merasa panas mendengar jumlah kekayaan Jena. Ia masih tidak mau kalah, "Berapa tabunganmu?"

"Entah."

"Tabunganku 1 juta dollar." Ucap Nessa dan ia mengeluarkan black card nya

Jena memperlihatkan isi tasnya kepada mereka semua, "Cuma ini isi tasku. Barang murah semua kok."

"Oyah, ini semua kartu black card ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oyah, ini semua kartu black card ku." Jena mengeluarkan 10 black card nya dan menglemparkan semuanya ke wajah Nessa

"Tukang pamer!" Bentak Nessa

"Aku gak pernah memamerkan harta kekayaanku pada kalian semua. Tapi kau cuma harta kekayaanmu sebesar otak udang aja sudah sombong! Lebih baik aku sekalian memamerkan kekayaanku! Jika kau ingin mengetahui seberapa kekayaanku, datang kerumahku." Ucap Jena

"Jena black card mu." Ucap Avril

"Ambil aja. Anjing sepertimu haus akan kekayaan." Sarkasme Jena pada Avril

Nessa beranjak yang tempat duduknya dan mengancam Jena, "Akan ku laporkan pada Mr. Min."

"Ya pergilah." Ucap Jena yang sama sekali tidak takut pada Mr. Min namun Nessa kembali duduk karena kesal ancaman tidak berhasil

"Jena bukankah kau hanya menghamburkan uang dari orang tuamu?" Ucap Saffa

"Aku seorang model. Semua black card itu hasil dari aku bekerja keras! Bukan dari orang tuaku!" Bentak Jena

"Iya model telanjang." Jawab Saffa

"Kau dapat berita darimana? Bukankah kau cewe penggoda? Kau pernah menggoda Jayler kan di pub malam? Mau bukti? Aku selalu bicara apa adanya dan selalu ada bukti. Sedangkan kau? Haha. Rahasia kalian semua ada ditanganku namun aku gak mau membongkarnya karena aku kasihan pada anjing-anjing seperti kalian."

Untuk kesekian kalinya Cigo merasakan bahwa ia adalah orang dari pedalaman. Banyak hal yang tidak dia ketahui. Benar ucapan Jena, "Jangan percaya pada siapapun. Bahkan dirimu sendiri."

"Kau juga Avril. Kau selalu menelpon Jayler ditengah malam. Kau pikir Jayler siapamu? Pacarmu? Aku tau kalian pernah dekat namun Jayler menganggapmu hanya bayangan dan kau juga berpura-pura tidak mengenal Jayler. Siapa lagi yang mau rahasiannya terungkap?"

Nessa membungkuk hormat kepada Jena, "Jena maafkan aku."

"Dan wanita yang sedang memintamaaf kepadaku selalu menguntit Mr. Jeon."

"Dan kau Cigo."

Cigo keringat dingin saat Jena menunjuk dirinya, "Kau berengsek!"

I see, I feel u ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang