chapter 24| Terima kasih

43 2 0
                                    

|

|

|

Lutfi mulai mempercepat langkahnya mencari keberadaan via disekeliling desa yang masih terlihat sepi
"kamu kemana sih vi"ucap lutfi frustasi
"jangan bikin aku khawatir dong"lanjut lutfi

'tolong...tolonggg...'

'tolooonggg'

Terdengar suara teriakan dari arah rumah penduduk
"suara siapa ya"gumam lutfi sambil mendekati arah suara

*
'Bbhuggg.. '

Satu pukulan berhasil mengenai wajah pemuda itu
"ka lutfi"gumam via
"jangan ikut campur lo ya"ucap pemuda berandalan itu
"lepasin dia atau gw bakal bikin kalian nyesel"ucap lutfi sambil menujuk wajah mereka
"minta diabisin nih orang"ucap para pemuda itu dan langsung mendekat kerah lutfi
Mereka langsung menyerang lutfi,dengan sigap lutfi menhantam mereka habis-habisan. Memang waktu smp dulu lutfi pernah mengikuti ekskul karate dan pernah memenangkan beberapa lomba,jadi hanya mengealahkan tiga orang pemuda bajingan ini sudah biasa baginya
'bbhuuuggg'

'Bbbhuuugggg'

"ka"ucap via yang langsung memeluk erat tubuh lutfi
"kamu gpp kan"tanya lutfi sambil mengelus pucuk kepala via
"maaf"ucap via sambil melihat beberapa luka lebam diwajah lutfi
"ini gak seberapa sama apa yang aku rasain kalo kamu disakitin sama mereka"ucap lutfi sambil menatap lekat wajah via
"yaudah sekarang kita balik kevila okk"lanjut lutfi lalu menggenggam tangan via

*
Saat mereka tiba divila semua orang tercengang melihat mereka berdua dengan wajah lutfi yang luka lebam
"kalian kenapa "ucap fathur membulatkan matanya
"lo puas hah"ucap lutfi sambil membentak jihan yang tengah berdiri disana
"maksud lo apa sih"ucap jihan
"kalo lo gak nyuruh via buat beli mei sama telur pagi-pagi buta gini ini semua gak akan pernah terjadi"ucap lutfi
"lo tau via hampir dicelakain sama preman sini lo tau gak.."bentak lutfi dengan amarah yang memuncak
"lo juga jangan pemaluin jihan didepan umum kaya gini lah fi,mau ditaro dimana muka dia didepan juniornya"ucap raihan
"lo tuh gak tau apa-apa,dan asal lo tau dia itu hampir nyelakain juniornya sendiri,dan menurut gw dia pantas dapetin ini semua"ucap lutfi sambil melirik kearah jihan yang tertunduk disana
"udah ka jangan salahin ka jihan"ucap via sambil menarik tangan lutfi
"udah vi lo diem aja, gw babak belur gini gara-gara dia dan lo hampir celaka gara-gara dia"ucap lutfi dengan sedikit penekanan
Jihan merasa malu dengan perbuatannya dan memutuskan untuk masuk kedalam kamar
"udah fi,lo gak seharusnya juga permaluin jihan kesemua orang kaya gini"ucap rizky
"tapi gimana gw gak kesel coba dia hampir ngecelakain via ki, untung ada gw kalo enggak gimna nasib via coba"ucap lutfi
"udah kamu masuk kamar aja"pinta lutfi sambil menatap wajah via
"tapi ka..."
"rahma bawa via kekamar"ucap lutfi
"udah vi kita kekamar okk"ucap rahma sambil menuntun via masuk kedalam kamar

*
"rahma gw takut rah"ucap via sambil terus menangis
"udah lo gak usah takut,lo aman kok disini"ucap rahma menenangkan via
"ini salah gw ma"gumam via
"ini bukan salah lo"ucap rahma
"ka lutfi ngelakuin ini karena dia sayang sama lo vi"lanjut rahma sambil memegang tangan via
"tapi lo tau kan sikap ka jihan ke gw gimana mungkin setelah ini dia bakal lebih benci sama gw"ucap via lalu berjalan kearah jendela kamar
"ma lo bisa keluar kebentar gak gw lagi mau sendiri"ucap via sambil mengusap wajahnya kasar
"yaudah gw keluar ya"ucap rahma lalu pergi

*
Lutfi masih duduk disofa dengan emosi yang masih memuncak
"gw gak abis pikir jihan bisa setega itu sama via"ucap lutfi sambil mengerapkan kepalan tangannya
"udah bro lo sabar dulu tenangin diri lo"ucap fathur menenangkan lutfi
"dan atas apa yang terjadi sama via itu semua gara-gara lo"ucap raihan dengan penuh penekanan
"maksud lo apa gara-gara gw"ucap lutfi lalu mendorong tubuh raihan
"UUuuuu tenang bro"gumam raihan sinis sambil merapihkan bajunya
"semenjak via jadian sama lo,dia jadi banyak masalah apa lagi ditambah sikap arogan lo "bentak raihan sambil menujuk wajah lutfi
"KARENA LO EMANG GK PANTES BUAT DIA DAN GK AKAN PERNAH PANTES"bentak raihan dengan tatapan tajam
"udah han lo tuh malah memperkeruh suasana tau gak"ucap rizky menahan tubuh raihan
"asal lo tau jihan udah berkorban banyak buat anggota kita buat organisasi ini apa lo gak bisa liat itu,dan dengan seenaknya lo ngerendahin dia didepan anggota kita bahkan didepan juniornya sendiri"ucap raihan dingin
"apa ini yang lo sebut anak oraganisasi,yang udah bikin malu anggotanya sendiri didepan umum,yang seharusnya lo bisa nutupin ini kesemua anggota dan nyelesaiin ini dengan baik-baik dengan cara yang dewasa"lanjut raihan dengan tatapan tajam
amarah lutfi sudah berada dipuncak,ingin rasanya ia memberi pelajaran orang itu dengn tangannya sendri namun ditahan oleh teman-temannya
"mending lo jauhin via"ucap raihan sambil mendekat kearah lutfi
"dan satu lagi via gak pernah suka atau pun cinta sama lo, karena dia cuma cinta sama gw dan lo tau itu kan"bisik raihan dengan penuh penelanan tepat ditelinga lutfi lalu pergi.
Rasanya saat mendengar itu lutfi sangat hancur atas semua perkataan raihan yang menyudutkan seolah dirinyalah satu-satunya orang bersalah diatara semua permasalahan ini

*
Sementara jihan merasa sangat dipermalukan didepan semua anggota dan juniornya.tanggisnya tak kunjung henti termenung dipinggir kamar sambil mengusap kasar wajahnya
"apa gw sejahat itu hikkss hikss"gumam jihan
"gw iri sama via yang dengan mudahnya dia bisa menagin hati raihan,sedangkan gw cuma bisa nunggu dan berharap dia bisa buka hati ke gw"ucap jihan dengan sedikit penekanan
"gw gak pernah bermaksud buat celakain via sedikit pun"lanjutnya sambil mengusap air matanya
"gw cemburu... Gw cemburu han gw sakiiit"lirih jihan
"apa lo gak bisa liat kalo gw sayang sama lo sedikit aja kasih gw kesempatan"
"Aaaaggggrrrhhhhh kenapa rasanya sesakit ini"tanganya terus memukuli lantai dengan penuh emosi yang tak karuan.hatinya hancur rasa kecewa,sakit bahkan menyesal beradu menjadi satu dadanya seketika sesak mengingat kejadian kemarin atas apa yg raihan lakukan pada via didepan matanya sendiri.

'tok... Tokk... '

Assalamualaikum
Gimana kabarnya semoga kalian
Selalu dalam lindungan allah
Aamiin...
Aku dan keluarga mengucapkan

minal aidin wal faizin
🙏🙏🙏🙏

Jangan lupa untuk terus dukung cerita aku
Supaya aku bisa terus nulis chepter selanjutnya...

Eennjoyy!!!

LutviaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang