lone wolf; 33

989 134 12
                                    

Hangyul sudah merasa lebih baik setelah beristirahat. Keputusan yang akan merubah hidupnya juga telah ia pikirkan dengan baik.

Jadi, setelah makan siang di hari kedua dirinya menginjakkan kaki disini, Hangyul menemui Jinhyuk. Diantar oleh seorang pelayan dan prajuritㅡyang menjadi pengawal pribadinya, Hangyul sampai di ruangan Jinhyuk.

"Ada apa repot-repot kemari, Hangyul?" ucap Jinhyuk

"Aku sudah membuat keputusan" jawab Hangyul

"Baiklah. Aku akan mendengarkan"

"Aku akan mengambil tahta yang katamu adalah milikku dengan satu syarat"

"Syarat apakah itu?"

"Pangeran Seungyoun dari Kerajaan Shire tidak boleh tau kalau aku berada disini. Ia akan langsung menyeretku pulang jika mengetahuinya"

"Itu mudah. Kami memang jarang berkomunikasi dengan Kerajaan Shire dikarenakan jarak yang terlampau jauh"

"Sampai waktu yang menurutku cukup, sampai aku memastikan mereka tidak mengincarku lagi, sampai mereka tidak bisa menyentuhku lagi, sampai dunia ini jadi lebih baik. Lalu aku akan menyerahkan kembali tahta kepadamu"

"Baiklah. Terserah padamu. Kalau begitu aku harus mengurus upacara penyambutan dan penobatanmu mulai saat ini" ucap Jinhyuk

"Santai saja, jangan terlalu terburu-buru. Usia kandunganku hampir menginjak bulan ke lima, empat bulan lagi aku pasti akan istirahat sejenak untuk mengurusnya"

"Aku mengerti. Jadi, aku akan tetap menjadi Raja disini sampai anakmu lahir dan berusia satu tahun?"

"Dua tahun. Sampai dia berusia dua tahun. Aku akan merawatnya sendiri, lalu setelah itu baru kupercayakan kepada para pelayan"

"Baiklah. Sekali lagi, selamat datang di Kerajaan Magnolia, Lee Hangyul"

Hangyul menggeleng sambil cemberut.

"Bukan Lee Hangyul tetapi Cho Hangyul" koreksi Hangyul sambil tersenyum

Waktu dua tahun akan Hangyul gunakan dengan baik untuk mempelajari semuanya. Bagaimana seorang raja bertindak, memerintah dan lainnya.

Ia juga akan menggunakan waktu dua tahunnya untuk membesarkan bayi di kandungannya, tidak mau melewatkan satu momen penting pun.

🌹🌹

"Bagaimana? Ada perkembangan?" tanya Seungyoun, masih berusaha untuk mencari Hangyul

"Belum ada, Yang Mulia"

"Cari lagi dengan teliti. Mungkin saja ada petunjuk yang ditinggalkan di dekat bunker"

"Baik, Yang Mulia"

Mereka, para prajurit pamit undur diri untuk mencari petunjuk keberadaan Hangyul atas perintah Seungyoun.

"Mau sampai kapan?" tanya Seungwoo

"Sampai aku menemukan Hangyul" jawab Seungyoun

"Tapi ini aneh. Feromonnya tidak tercium olehku bahkan dirimu yang mana adalah matenya"

"Sudah aku bilang ada yang aneh. Apa mungkin ada ramuan yang membuat feromon tidak tercium?" tebak Seungyoun asal

"Benar! Mungkin itu. Dari mana mereka bisa menciptakan scent suppressant jika tidak ada acuannya?"

"Masuk akal. Namun, bukankah semua suppressant yang dibuat berbahaya bagi omega yang sedang hamil?"

"Apakah dijadikan dalam bentuk spray?? Disemprotkan pada kulit atau baju, bukan diminum?" tebak Seungwoo

"Cari informasi daerah mana yang menciptakan atau memproduksi suppressant dengan banyak. Mereka mungkin terkait atau tau sesuatu" titah Seungyoun

Seungyoun mencoba untuk mencari titik terang, kenapa feromon Hangyul tidak dapat tercium olehnya. Dan juga ikatan batin mereka yang melemah. Apakah ini berarti kalau Hangyul menyerah dalam hubungan mereka?

Seungyoun tidak tau. Tapi semoga saja hal itu tidak benar. Hangyul tidak mungkin menyerah di dalam hubungan mereka.

Hubungan mereka, tidak bisa berakhir seperti ini. Tidak akan bisa.

the lone wolf 🌹 seungyul [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang