Ini bukan kali pertama aku kembali ke Korea, tapi kedatanganku kali ini terasa sedikit berbeda dari sebelumnya. Selain untuk menghadiri pernikahan adik Nam Joon. Mungkin karena Kimmy juga ikut denganku, hal ini karena Ayah Nam Joon yang mengundang kami secara langsung.
Aku masuk kedalam apartemen yang sudah lama sejak terahir kali aku tinggali, perabotannya ditutup dengan kain putih yang terlihat sedikit berdebu.
"Masuklah" ucapku sambil membuka gorden besar hingga cahaya matahari bisa masuk kedalam ruangan
"Wah, ini apartemenmu? Nyaman sekali" Kimmy terlihat antusias dan langsung berkeliling
"Secara teknis ini milik Ibuku" aku mulai membuka kain yang menutupi perabotan
"Kapan terahir kamu kemari? Tidak terlalu berdebu"
"Ah, mungkin Ibuku. Sepertinya dia ke Korea beberapa bulan lalu"
"Ah--"
"YA! Apa kamu tidak mau tinggal di Hotel saja? Apartemen ini tidak terlalu nyaman"
"Tidak. Ini nyaman, hanya perlu sedikit dibersihkan. Aku akan membantumu"
"Tidak perlu, kamu istirahat saja"
"Jangan membuatku seperti seorang Ratu, aku akan sangat marah" protes Kimmy membuatku tertawa kecil.
Apartemen yang tidak terlalu besar membuat kami hanya membutuhkan waktu yang cukup singkat untuk membersihkannya. Kini aku dan Kimmy duduk menikmati es teh sambil mengistirahatkan tubuh kami yang serasa ingin terbagi menjadi potongan kecil-kecil.
Kimmy sibuk dengan ponselnya, sambil sesekali menggerutu. "Wae?" tanyaku, kini duduk di sampingnya.
Kimmy menghela nafas berat, membuang ponselnya asal dan mengambil cangkir di atas coffe table. "Jam berapa acaranya besok?"
"Jam 9 pagi. Tapi aku harus kesana jam 7, Nana bersikeras untuk aku menjadi bridesmaid-nya"
"Tentu saja, dia kan calon adik iparmu"
Aku tersenyum simpul "Nam Joon akan menyuruh supir untuk menjemputmu nanti"
"Tidak perlu, aku mungkin akan datang dengan Yoongi"
Aku terdiam sesaat "Benarkah?"
"Hem. Jika dia mengangkat telponnya. Aku sangat kesal, dia terus mengabaikan panggilanku"
Aku berusaha tersenyum "Mungkin dia sedang sibuk?"
"Entahlah, dia tidak terlihat seperti itu" ucap Kimmy murung.
Aku melirik jam tanganku "Sudah jangan bersedih. Akan aku kenalkan kamu dengan orang-orang yang menyenangkan"
Aku bertemu dengan Min Jee dan Chin Hae yang selama ini kami hanya saling mengabari lewat telpon dan pesan singkat. Aku memperkenalkan Kimmy kepada mereka secara langsung. Min Jee yang sudah aku ceritakan tentang kejadian antara aku, Kimmy dan Yoongi terlihat kesal melihat kehadiran Kimmy.
Aku dan Chin Hae mencoba mencairkan suasana dengan banyak bercerita hal-hal lucu. "Jadi kalian sudah lama berteman dengan Hana?" tanya Kimmy
"Hem. Mungkin separuh usia kami" jawab Chin Hae
"Wah, aku iri. Hana sangat beruntung memiliki sahabat yang baik seperti kalian"
"Tentu saja, kami saling melindungi dan menghargai satu sama lain" sarkas Min Jee. Aku dan Chin Hae terpaksa tertawa keras untuk mencairkan suasana.
"Min Jee memang seperti itu jika sudah mabuk" sahutku mengalihkan topik pembicaraan, Kimmy tersenyum datar sambil meminum Sojunya.
Kami terus bertukar cerita dan seperti biasa, kepribadian Kimmy yang ramah dan menyenangkan membuatnya cepat menjadi akrab dengan Chin Hae. Sedangkan Min Jee masih saja merasa kesal dengan kehadirannya.
***
Pernikahan Kim Nana, adik Nam Joon di gelar di sebuah taman yang di dekorasi dengan indah. Banyak tanaman dengan tempat duduk yang bernuasa kayu dan pohon. Seperti pernikahan di tengah hutan.
Kimmy sangat kesal karena Yoongi tidak datang. Dia terus menggerutu dan mengeluh kepadaku. Aku mencoba menenangkannya dengan berbagai alasan, seperti mungkin saja dia sibuk atau lain sebaginya. Namun di satu sisi aku legah karena tidak perlu melihatnya di sini.
Pestanya cukup meriah dengan di hadiri sejumlah saudara dan kerabat. Di sisi lain aku dan Nam Joon menjadi sorotan karena Mr. Kim terus memperkenalkan aku kepada tamu-tamu undangannya, sehingga sebagian orang berpikir aku adalah tunangan Nam Joon. "Aku harap Nam Joon bisa segera menyusul adiknya" ucap Mr. Kim kepada beberapa orang tamunya.
"Anda pasti sangat senang jika mendapatkan menantu yang cantik seperti Nn. Kim Hana ini" ucap seorang tamu.
"Aku juga berharap demikian, aku harap Nam Joon tidak melakukan hal bodoh yang membuat Nn. Kim enggan menikahinya" lanjut Mr. Kim tertawa lepas.
Aku hanya bisa melemparkan senyum kaku dan malu di tengah pembicaraan tersebut. Untunglah Nam Joon segera datang menyelamatkanku. "Aku hampir kehabisan oksigen di sana" ucapku sambil meminum wisky.
"Ayahku memang seperti itu jika sudah senang dengan seseorang" jawabnya.
"Dia memang orang yang ramah" ucapku sambil tersenyum.
"Nam Joon aku pulang duluan. Di sini tidak menyenangkan tanpa Yoongi" keluh Kimmy dengan wajah cemberutnya.
"Aku akan mengnatarmu" ucapku.
"Tidak perlu, aku bisa sendiri. Kamu di sini saja, ini acara adik iparmu" balas Kimmy.
"Biar aku suruh supir mengantarmu" ucap Nam Joon.
Aku duduk menikmati musik yang sedang di mainkan ketika MC menyuruh kami untuk berkumpul karena Nana akan melempar buke bunganya. Aku di paksa Mr. Kim untuk ikut bergabung. Dan dalam hitungan ketiga Nana melemparkan handbukenya, dengan reflek aku menangkap bunga yang melayang kearahku diikuti dengan sorakan tamu undangan. "Wah selamat. Semoga kamu akan segera menyusul" ucap seorang kerabat.
"Buat Kim Hana unnie, selamat datang di keluarga Kim. Aku menunggumu" ucap Nana dari pengeras suara. Aku tersenyum malu mendapatkan tepuk tangan dan gemuruh suara dari para undangan.
***
"Kamu tidak masuk?" tanyaku saat kami berjalan kearah apartemen.
Nam Joon menggeleng pelan "Aku harus segera kembali ke rumah Ayah, dia akan sedikit sedih karena Nana sudah ada yang memiliki sekarang. Jadi aku harus menghiburnya" jawab Nam Joon tertawa kecil diahir perkataannya.
Kami berdua terhenti ketika melihat Kimmy dan Yoongi yang sedang berbicara di depan gedung apartemen. Sepertinya mereka terlibat pembicaraan serius. Yoongi mencoba pergi dan di cegah oleh Kimmy namun dengan kasar Yoongi menghempas tangan Kimmy dan langsung pergi. Kimmy terlihat menangis kembali kedalam gedung apartemen.
"Aku harus pergi, ku hubungi kamu nanti" ucapku singkat dan bergegas masuk menyusul Kimmy.
Dengan ragu aku masuk, terlihat Kimmy yang sedang duduk di sofa. "Kimmy" panggilku.
"Oh kamu sudah pulang?"
"Kamu tidak apa-apa?"
"Hem. Aku sempat bertengkar dengan Yoongi, tapi sudah tidak apa-apa. Dia hanya memintaku untuk menginap di apartemennya dan aku menolak" jawabnya.
Aku menelan ludah, perih namun tetap mencoba biasa saja. "Kenapa? Aku bisa sendiri di sini, tidak masalah" ucapku dengan senyum yang aku paksa.
Kimmy menatapku "Ah Yoongi menelpon. Dia pasti mau minta maaf" ucapnya ketika telponnya berdering, lalu pergi ke kamarnya.
Aku terduduk di sofa, memukul dadaku yang kembali terasa sakit dan nyari. Mengatur nafasku agar tetap tenang. Tapi sial. Ini takan berhasil, batinku.
***
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
_tbc_
KAMU SEDANG MEMBACA
My Star : Min Yoon Gi ✔
Storie d'amore(Finish) Aku pikir, jika aku tidak begitu mengenalnya semua akan aman. Kita hanya perlu menjadi profesional. Namun pesona seorang Min Yoon Gi sama sekali tidak bisa di hindari. Aku rasa aku mulai terjebak di dalamnya.