Author POV
" Hai El ada pesan dari bos katanya sih gini ' kau boleh pulang, kau telah bekerja terlalu keras hari ini'. Buahahahaha "
ia tak bisa menahannya lagi
meniru ucapan bosnya dan gaya bos nya yang dingin." Hahahaha kau lucu sekali mala. Baiklah aku bersiap dulu. Kau duluan saja lagipula kita beda arah"
"Sudah lah... Aku pulang dulu adik ku menunggu dirumah. Byebye" iya melambai sambil melangkah ke pintu
" Byebye"
'aah ternyata dibalik sikap dinginnya ia perhatian sekali padaku'
Iya bergegas mengganti seragam kerjanya dengan baju yang nyaman.
Elena POV
Lebih baik aku ke ruangan nya
dulu . Sekalian cuci mata buat penyemangat pulang hehehe.di depan pintunya saja sudah deg deg an gini, apalagi bertemu sama dia. Aduh tahan tahan jangan kayak gini dong jantung ku.
Baru saja aku ingin mengetuknya tiba-tiba ponsel ku berdering kencang membuat aku terkejut.
'Sialan'
Ketika ku lihat ternyata teman kecil ku. Yah temanku dengan sikap yang sulit ku terima saat ini.
'Aarkh'
Ku putuskan untuk mengangkat panggilan tersebut. Aku takut ia akan marah besar
" Halo .. "
Ucap ku malas" Kau dimana?! Aku sudah sampai di depan resto. Cepatlah! aku tidak bisa menunggu lama" lantang sekali ia berucap membuat aku terkerjut.
What? Udh sampai dia gusar ku bagaimana ini aku ingin pulang dengan si bos
" Aku masih ada kerjaan yang belum terselesaikan" alibi ku dengan suara yg ku kecilkan.
" Aku tau kau sudah selesai. Teman mu sendiri yang mengatakannya. Cepat kesini atau kau ku seret kesini! "
" Hehehe baiklah kau galak sekali"
Gegas ku sambil mematikan sambungan telepon.Setiba ku di depan resto aku langsung bertemu mobilnya yang terpajang di depan pintu.
" Cepat naik!kau lelet sekali seperti siput ". Ia selalu saja memerintah ku .
" Ck aku tak meminta mu untuk menjemput ku. Aku naik bis saja kau boleh pulang"
Tolak ku dengan bersedekapIa pun turun dan menutup pintunya dengan sangat keras.
" Kau menguji ku El . Aku sudah bersabar dengan sikap mu. Sampai kapan kau tetap seperti itu?!"
Ia melangkah dengan perlahan membuat aku terpaku. Kaki ku seolah sulit di gerak kan. Ia telah berubah bukan seperti teman kecil ku yang lembut seperti dulu.
Sekarang ia telah tumbuh menjadi pria dingin dan terlalu obses kepadaku. Dan aku benci itu.
" James , Kau tau sendiri kita hanya teman tidak lebih. Kau jangan terlalu mengatur dan membatasi ruang gerak ku. Aku ingin kau seperti yang dulu"
" Kita bukan lagi teman El!. Aku menyukai mu lebih tepatnya mencintai mu. Dan aku tak ingin menjadi teman kecilmu yang dulu. Terlalu lemah dan tidak dapat melindungi mu
Dan aku berhak mengatur mu karena kau itu milik ku sejak dulu hingga ajal menjemput
Jadi cepat naik atau kau akan tau akibatnya".
" Aku tidak mencintaimu, kumohon mengerti lah aku telah mencintai pria lain"
" Siapa?! Apa pria itu mencintaimu hah?!".
'DEG'
benar ia tidak lebih tepat nya belum mencintai ku" Kau tak perlu tau siapa yang jelas aku mencintainya "
Akupun bergegas pergi meninggal kan nya. Baru beberapa langkah dia mencengkal tangan ku,Dan aku pun berbalik .
" Bertepuk sebelah tangan heh?"
Plak..
Tak sadar aku langsung menamparnya. Ia terlihat kesakitan akupun melanjutkan langkah ku tapi tak lama tanganku kembali di cengkram olehnya .
Sialan
Lalu dengan mudahnya ia mengangkat ku bak karung beras. Kepala ku pusing karena posisi yang seperti ini. Aku pun berontak dan teriak sebisa ku.
Tapi jelas tenaga ku tak sebanding dengan dia.
Sialnya tempat ini sudah sepi karena mulai larut . Berharap seseorang lihat dan menolong ku.
Aku harap yang menolong adalah bos ku. mendengar suara ku dan menyelamatkan ku dari pria gila ini.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
Romance"Jangan harap cinta dariku. Aku hanya seorang pemain" - Alvaro Kenzo "Aku mencintaimu aku harap kau pun sama". - Elena Laurent " Tak akan ku biarkan mereka bersama" James Martell