"Kookie~" Jimin memeluk lengan besar Jungkook dan mengajak suaminya yang telah pucat pasi itu keluar setelah puas bermain dengan para peliharaannya. Jungkook berjalan dengan kaku, masih sangat melekat di kepalanya beberapa saat yang lalu. Dimana dia hampir saja terkena patukan dan bisa mematikan dari king cobra milik Jimin jika saja refleksnya kurang sedikit saja. Dan Lee Ahjussi segera memasukkan kembali raja ular cobra itu ke kandangnya. Jungkook merasa jika ular mematikan itu sangat tidak menyukai kehadirannya, terbukti dari sedari ular itu dilepaskan, dia sudah menjadikan Jungkook sebagai sasarannya.
"Tuan Muda, minumlah dulu ini" Lee Ahjussi menyerahkan segelas air dingin yang mungkin bisa sedikit mendinginkan kepala Jungkook yang masih berdenyut sakit, bagaimana bisa Jimin menjadikan hewan-hewan itu peliharaan?!
"Sayang, setelah ini kita kembali ke mansion, nde?" Jungkook menyenderkan kepalanya pada bahu sempit Jimin, menghirup rakus wangi tubuh Jimin yang selalu membuatnya nyaman itu.
Jimin mengelus surai coklat Jungkook pelan, bibirnya tak berhenti menyunggingkan senyum kecil yang membuatnya terlihat semakin cantik.
"Hm" I-Pad Jimin bergetar, mengalihkan perhatian dua namja yang tengah sibuk bermesraan itu. Dengan sedikit malas, Jimin mengambil benda itu.
"Jungkook-ah, Dragon sudah memulai pergerakan. Kita akan melakukan pertemuan dengan bajingan itu di salah satu night club mewah disini. Jieun sudah kau siapkan, bukan? Mari kita berikan hadiah untuk junior kita ini"
Jungkook langsung melepaskan rengkuhannya pada pinggang ramping itu, menatap serius wajah manis itu dengan tatapan dinginnya. Dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi anak buahnya agar membawa Jieun ke tempat yang sudah ditentukan.
Mereka bergegas pergi dari rumah itu, tentu setelah berpamitan dengan Lee Ahjussi.
"Kurasa ini akan sedikit menarik" Gumam Jimin dengan seringaian mengerikan khas seorang ketua Phoenix.
Jungkook dan Jimin kembali ke mansion Jeon hanya untuk mengganti baju mereka. Sebenarnya Jungkook sudah meminta Jimin agar duduk manis di mansion besar itu menemani kedua orang tuanya, namun Jimin memaksa ikut.
Dan tak tanggung-tanggung, Jimin mengeluarkan salah satu ular cobra dengan ukuran tubuh terbesar diantara ular berbisa yang dipelihara namja mungil itu dari balik bajunya. Membuat Jungkook terdiam.
Bagaimana bisa dia tidak menyadarinya? Seingatnya Jimin dan Lee Ahjussi sudah memasukan mereka kembali pada aquarium itu.
"B-bagaimana bisa dia ada disini? Bukankah kamu dan Lee Ahjussi sudah memasukan mereka semua?"
"Tidak, aku tidak memasukan dia. Mungkin kau tidak menyadarinya, tapi ular ini sudah keluar terlebih dahulu sebelum kita, maka dari itu aku meminta Lee Ahjussi agar memasukannya ke mobil"
Ingin rasanya Jungkook mengubur dirinya dalam-dalam. Jadi sesuatu yang sedari tadi menggerayangi kakinya itu ular ini?
"Sudahlah. Sekarang kita keluar, aku akan membawanya bersamaku"
Jimin berjalan keluar dari kamar mereka disusul Jungkook dibelakangnya. Pakaian mereka serba hitam, lengkap dengan topeng yang menutupi sebagian wajah mereka. Ular yang Jimin beri nama Blackie itu melingkar nyaman di bahu Jimin, menyamarkan warna tubuhnya dengan baju Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mᴀғɪᴀ Jᴇᴏɴ (KᴏᴏᴋMɪɴ)
FanfictionSeseorang yang bersifat layaknya malaikat pun memiliki dendam. Contohnya...? Penasaran? Let's read it... WARN: THIS IS A BL/BOYS LOVE/GAY/YAOI!!! SO IF YOU DON'T LIKE OR HOMOPHOBIC, LET'S GET OUT. And This is A KOOKMIN story, jangan salah lapak yak...