"Kau sudah siuman?" terdengar suara pria yang kalem namun jelas dari balik pintu, disusul dengan munculnya sesosok laki-laki tua yang kurus, membawa sebatang lilin yang menerangi wajahnya.
Dari kerutan yang tampak di wajahnya dan rambut panjangnya yang serba putih, sepertinya ia berusia lebih dari 70 tahun. Walaupun begitu, badannya tetap tegap, tidak bungkuk. Matanya sipit, namun tajam. Pria itu memiliki kumis dan jenggot putih yang terurai panjang.
Gaya busananya begitu klasik nan sederhana, dengan mantel panjang berwarna cokelat yang menyelimuti tubuhnya.
Raut wajahnya menunjukkan kebijaksanaan dan ketenangan. Cara berjalannya menunjukkan ketegasan dan kewibawaan. Gaya bicaranya menunjukkan kecakapan dan kecerdasan. Kesan pertama yang muncul di benakku, dia adalah seorang bangsawan atau seorang dari kalangan terpelajar.
Pria itu kemudian duduk di samping ranjang tempatku terbaring.
"Bagaimana keadaanmu?" tanya pria itu dengan suara yang halus namun berwibawa.
"Di mana ini?"
"Engkau berada di rumahku, jauh dari keramaian kota Kyra, wilayah pegunungan selatan Welland."
Kyra? Welland? Apa yang ia bicarakan? Apakah ia menyebut nama sebuah wilayah? Aku tidak pernah mendengar nama kota seperti itu.
"Kamu siapa?" tanyaku kepada pria itu.
"Perkenalkan, Namaku Alexandre Van Hammell, seorang ahli strategi dan mantan perdana menteri Welland. Dulu orang-orang menjulukiku Sky Wolf (Serigala Langit) saat aku masih mengabdi kepada negara."
Mantan perdana menteri? Pantas saja ia tampak begitu terhormat dan berwibawa.
"Kau dipanggil Sir Alex?"
"Bukan, aku biasa dipanggil Sir Xandre (baca:Sander). Sir Alex adalah nama raja Negeri Welland saat ini."
Ini mulai menjadi semakin aneh. Mana ada di dunia ini Negara Welland. Raja Alex? Siapa lagi itu? Aku tidak tahu ada raja bernama Alex di bumi ini.
"Engkau mungkin bingung, bertanya-tanya. Tempat ini begitu asing bagimu" Pria tua itu tersenyum.
"Bagaimana kau tahu?" Aku tercengang.
"Seorang ahli strategi yang handal harus pandai membaca situasi dan memahami keadaan dengan melihat tanda-tandanya. Kemenangan akan diperoleh ketika berhasil mengenali diri sendiri, mengenali lawan, serta mengenali alam.
Begitu juga denganmu. Kau begitu jelas menampakkan tanda-tanda kebingungan. Raut wajahmu, cara bicaramu, pandangan matamu, dan caramu bersikap. Semua mengisyaratkan bahwa engkau tengah merasa asing dan tidak aman." jawab lelaki itu dengan tenang.
"Gila!" Sejelas itukah aku terlihat kebingungan? Segamblang itukah diriku tampak tidak mengenali apapun di sini?
Pria itu kembali tersenyum. "Tidak perlu memikirkannya terlalu berat. Silakan, tenangkan dirimu dengan meneguk secangkir teh hangat." ucapnya sembari mengulurkan tangan kanannya ke arah meja di sisi ruangan yang jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai : War & Tactics
FantasyHerman Alamsyah, seorang pemuda SMA yang bercita-cita ingin menjadi pemain e-sport profesional tiba-tiba terlempar ke dunia pedang dan sihir yang jauh dari bidangnya. Di dunia barunya, ia tidak akan terlahir sebagai orang yang overpower dan mengalah...