Prolog

17 1 0
                                    

Namaku Arum. Dulu, jauh sebelum aku lahir desaku mengalami banyak sekali musibah. Hasil panen yang gagal, kekeringan air, sampai banyaknya hewan ternak mati karena kurangnya pakan.

Kala itu masyarakat kami belum mengenal agama. Mereka menganut ajaran yang diwariskan oleh para leluhurnya.

Untuk menghilangkan segala musibah yang terjadi mereka mengambil cara yang tak biasa. Yang tak bisa dijelaskan oleh nalar manusia.Wadal. Yakni suatu ritual dengan cara memberikan pengorbanan berupa makhluk hidup dan segala jenis sajen yang merupakan bagian dari syarat ritual itu sendiri.

Menurut kepercayaan masyarakat kami, sesembahan yang kala itu mereka gunakan sebagai wadal adalah berupa hewan-hewan ternak hidup serta hasil panen yang di disandingkan dengan syarat lain seperti kembang tujuh rupa, dupa, hayam bakak, kemenyan, cikopi pait, roko surutu dan lain sebagainya. Kemudian sesembahan itu dimasukan kedalam saung kecil berukuran 1x2 meter yang terbuat dari bambu dan ijuk. Lalu dibacakannya beberapa mantra untuk mengundang dan melakukan suatu perjanjian ghaib dengan roh.

Ritual wadal itu dilakukan rutin setiap tanggal dan bulan yang sudah disepakati.

Namun beruntungnya aku, pada saat ini ritual semacam itu sudah tidak lagi dilakukan. Kami sudah memutus segala hal yang akan membuat kami terhubung kembali dengan roh jahat. Termasuk saung ijuk kecil yang dulu dipakai untuk menyimpan sesembahan. Masyarakat kami percaya bahwa saung itu adalah pintu utama roh jahat kembali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WADALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang