L I M A

18 5 5
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa. Mohon maaf kalau masih ada typo, tolong di koreksi yaa.
.
.
.
Jangan lupa vote.
Selamat membaca!

"Hai sayton. Lagi ngapain?"

Angel tahu, bahkan sudah hatam dengan suara jin iprit yang satu ini. Siapa lagi kalo bukan si Nanta kampreto numero uno.

Angel diam.

"Sombong amat sih, si amat aja gak sombong sama gue."

Angel masih diam dan bernafas dengan lancar.

"Kayaknya enak ya, buburnya. Apalagi kalo makannya sambil ditemenin sama gue."

Angel tetap lahap makan buburnya tanpa melirik sedikitpun pada bubuk teajus yang diberi nyawa itu.

Nanta kesal karena merasa diabaikan oleh Angel. Padahal mah emang udah biasa diabaikan.

"Sayang, jangan pedes-pedes dong. Kan kasian dedek bayinya, kalo mamanya makan pedes nanti dia kepedesan. Papa juga yang repot."

Angel menoleh sambil melotot ke arah Nanta. Sedangkan Nayla, Sonia, Sarah dan para pembeli yang sedang makan ataupun baru datang serentak menoleh ke arah Nanta dan Angel.

Yes! Berhasil, berhasil, berhasil hore!

Setelah berhasil membuat Angel meliriknya, Nanta bergegas untuk duduk disamping Angel lalu mengelus-elus perutnya. Iya, ngelus perut si Angel.

Plakkk

"Aww sakit yang."

"Yang, yang nenek lo jemping!"

"Kamu kenapa sih, yang? Dede bayinya nendang lagi ya? Sini papa usap-usap perutnya." Nanta bertanya dengan wajah lugunya.

Nafas Angel mulai tersenggal. Kedua bola mata hazel itu kian memerah pertanda akan terjunnya air mata. Angel marah, ralat sangat marah pada Nanta.

Padahal sebelumnya Angel ingin berdamai saja dengan Nanta, agar hidupnya aman, nyaman, tenang sentosa bahagia raya.

Tes...

Akhirnya air mata yang sedari tadi ditahan oleh Angel, meluncur bebas dipipinya. Nanta sudah keterlaluan!

Nanta goblok! Nanta gila bikin malu!

Sedangkan Nanta melongo ditempatnya. Tak menyangka akan reaksi Angel yang begitu berlebihan baginya. Catat ya, berlebihan.

"Ngel?" Seru Nanta.

Angel pun bergegas dan berlari tanpa menghiraukan teriakan dari para sahabatnya dan seseorang yang telah membuatnya malu hingga DNA.

Setah beberapa saat kemudian mereka ber tujuh bergegas keluar dari tenda tempat bubur ayam tadi.

Plakkk

Dua kali.

"Keterlaluan lo, Nan! Asal lo tau, si Angel tuh nggak pernah dipermalukan kayak gini!" Ucap Sarah dengan nafas memburu.

Angel vs AnantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang